16.

485 44 2
                                    

Otak belajar: Bukannya stop main hp buat ngerjain tugas online malah ngeyel.

Otak imajinasi: hehehe.

Votenya jangan lupa zeyenk (*^3^)/~♡

***

Yeji POV

Bosen.... Gila bosen banget di rumah sakit, udah mirip penjara aja. Tapi lebih parah dari penjara sih, bayangin deh kalau kalian cuma dibolehin di tempat tidur dan gak boleh asal gerak. Iya gue tau kalau kalian para kaum rebahan sangat-sangat seneng, tapi kan kalian enak rebahannya, main hp sambil nyemil. Lah gue? Boro-boro nyemil, main hp aja kadang gak dibolehin.

Sebenernya gue menyesali apa yang udah gue perbuat, harusnya gue gak segegabah itu, harusnya gue ngasih tau ITZY biar gak sefatal ini, harusnya gue nyusahin mereka di hari itu ketimbang nyusahin selama 6 bulan, harusnya....

"EONNIIIEEEEE!!" Lengkingan jeritan Yuna mengagetkanku.
"KAMJAGIYA!! WAE GURAE SAMPAI NGAGETIN SEGALA YUNAAAAA!!" Kubalas dengan emosi. Untung aja ni jantung masih ditempatnya gak pindah-pindah apalagi copot.

"Siapa suruh dipanggil dari tadi gak nyahut! Makanya jangan ngelamun terus! Entah eonnie mikirin apapun itu tapi ya jangan sampai ngelamun dong! Nanti kalau tiba-tiba dibius pas ngelamun kan berabe!"-Yuna.
"Ara-ara, gak usah cerewet! Tumben kesini sendirian, gak sama yang lain?"

"Masih sekolah kayanya, kalau udah pulang pun pasti sekarang lagi di markas dan sibuk sama berkas-berkas yang diambil sama JinRyu S dan YeongChae LR."-Yuna
"Oh....lagi pada sibuk ya..."
"Maaf Eon, bukan maksudku ngebuat sedih Eonnie, tapi ya mau gimana lagi..."-Yuna nampak merasa bersalah. Kunaikkan alisku untuk mengerjainya.

"Hah gue udah gak berguna sekarang."
"GAK EONNIE!! Jangan merasa gak berguna!! Kita gak bakalan sampai dititik ini tanpa Eonnie!! Jangan nyalahin diri sendiri Eon!"-Yuna
"Itu dulu.... Sekarang gue udah bener-bener gak berguna.... Cuma bisa rebahan di kasur rumah sakit dan gak bisa bantu kalian. Gue sampah...."

"STOP MENYALAHKAN DIRI KAYA GITU!! Yuna gak suka!!"-Yuna
"Ya udah kalau gak suka pergi sana." Tawaku masih kutahan, jadi tetap saja tidak bisa karena wajah Yuna yang sangat menggemaskan malah ngebuat gue jadi gak bisa nahan. Yuna yang melihat ekspresi gue kemudian menjadi kesal karena udah berhasil gue kerjain.

"EONNIIIEEEEE!!"-Yuna berteriak sambil menepuk pundakku.
"ARRGGHHH!! SAKIT YUNAAAAA!!"
"E-eh, mianhae eonnie, Yuna gak sengaja! Mianhae."-Yuna
"Gak usah minta maaf! Cepetan panggil dokter! Oohhh, pengen gue cepet mati?!"
"ANIYAA! JEONGMAL ANIYA!"-Yuna pun memencet bel pemanggil dokter. Ya meskipun pada akhirnya harus mengalami sakit di pundak gara-gara Yuna, setidaknya moodku sedikit membaik karena tingkahnya.

Yeji POV end

***

Chaeryeong sibuk menggarisbawahi kalimat-kalimat yang terdapat di berkas-berkas yang didapatkannya malam itu. Dia menggarisbawahi kalimat yang sekiranya sangat mencurigakan, dan bahkan mungkin dapat memiliki kode-kode tersembunyi dibaliknya. Sedangkan Ryujin sibuk memecahkan apa maksud dari kalimat yang digarisbawahi oleh Chaeryeong.

"Ryeong, lo gak salah menggarisbawahi kan? Lo gak asal kan?"-Ryujin. Dia merasa kepalanya mau meledak karena apa yang Chaeryeong garisbawahi terlihat normal.

"Gak salah kok Eon, coba deh diteliti lagi. Meskipun kalimatnya terlihat normal, ada yang janggal lho."-Chaeryeong.
"Mana? Gak ada tuh. Lo gak lagi mabok kan?"-Ryujin.

"Aigoo.... Coba deh baca ulang kalimatnya. Kan kita ngambil berkas dari perusahaan bisnis, tapi disitu malah bahas yang ada kaitannya erat dengan mafia, apa gak janggal?"-Chaeryeong.
"Hahh? Emang iya? Masak sih?"-Ryujin. Dia pun mengecek dan membaca ulang. Akhirnya dia mengerti bagian mana yang berhubungan dengan mafia.

"Gila banget sih kalau kaya gini, terlalu sempurna pembaurannya. Siapapun gak bakalan sadar termasuk gue kalau gak lo kasih tahu."-Ryujin.

"Siapa dulu dong yang nemu, Chaeryeong!"-Chaeryeong.
"Idih....shombong amat!"-Ryujin. Merekapun melanjutkan kegiatan mereka. Tak lupa pula Ryujin menulis maksud dari kalimat-kalimat tadi ke dalam notebook kerjanya.

***

Soobin POV

Malem ini gue ada di rumah sendirian, tapi perasaan gue bilang kalau gue gak sendirian. Gatau kenapa rasanya bulu kuduk gue langsung berdiri, terasa merinding banget.

Apa jangan-jangan di rumah ini ada penunggunya? Tapi selama 17 tahun gue hidup gak pernah tuh ngerasa merinding kaya gini. Seolah-olah rumah gue kedatangan tamu tak diundang.

"Dor!!" "Prangg!!" Suara tembakan dan kaca pecah ngebuat gue rasanya mau pingsan. What the hell? Apa-apaan ini?

"Choi Soobin.... Kamu takut?" Astaga bisikan darimana itu.
"Gak usah takut.... Kamu sembunyi aja, biar kita yang beresin pengganggu itu..." Bisikan itu terdengar lagi, namun terasa berbeda.

"N-nuguseyo? J-jangan menakuti..." "Dor!!"
"KU!" Omona! Kenapa disaat seperti ini gue malah ketakutan sih?
"Kami cuma diberi tugas untuk melindungimu dari bahaya.... Sembunyilah...."

"Ge-geundae..."
"Cepat sembunyi.... Jika mereka menangkapmu kamu akan disiksa sampai mati...."

Haduhh, mau sembunyi dimana ya?? Kalau di kolong tempat tidur, nanti pasti ketahuan. Kalau di lemari pasti juga ketahuan. Ah iya! Atap rumah! Untung aja dibelakang lemari ada pintu ke atap rumah. Segera gue buka lemari dan gue tutup, kemudian buka bagian belakang lemari yang berhadapan langsung dengan tangga. Gue segera naik.

"Sepertinya ini tempat sembunyi yang bagus...."
"I-itu, bolehkah kutahu rupamu?"
"Yakin?"
Y-ya aku yakin"
"Araseo..."

Setelah itu dapat kulihat wajah mereka. Damn! Ada dua sosok yang berbeda, iya sih mereka cantik, tapiiiii gue susah buat jelasinnya. Pokoknya ada yang gak punya kaki, dan ada yang tubuhnya berdarah-darah. Sangat menakutkan!

Saking gak bisa gue ngontrol diri gue yang bergetar hebat, pandangan gue tiba-tiba aja udah mulai menggelap.

Soobin POV end

***

Yah padahal harusnya bukan Lunar sama Sooreon yang ngelindungin Soobin, tapi si..... Biar Soobin speechless. Yang ngincer mereka sekarang sudah mulai bergerak, hadeehh.

Jangan lupa vote dan komennya, kritik dan saran sangat dibutuhkan, apalagi typo-typo yang bertebaran.

Yogyakarta, 14 April 2020

Dwianinur_

Sekian, Terima Kasih

It's you?? Yeji × Soobin TXTZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang