Bab 2

17 6 0
                                    

"pagi anak anak bapak, gimana kabar kalian pagi ini? Yang sadboi sama sadgirl semoga bahagia ya hari ini" mendengar sapaan hangat dari pak joko kita dikelas pun merasa aneh karena baru kali ini pak joko menyapa layaknya seperti anak muda kepada teman nya. Kita pun dikelas merasa tidak enak hati akan sapaan itu dan benar dibalik sapaan itu terselip tugas yang menumpuk di akhir pekan minggu ini.
"jadi tugas kalian minggu pekan ini adalah... Hayoo nungguin yaa?" kata pak joko menggoda kami
"ihh udah di tungguin juga pak" kata ardhia yang merasa kesal dengan pak joko yang mengoda kami di kelas
"oke oke, jadi tugas kalian adalah tugas kelompok yang terdiri dari 2 orang saja, terserah kalian mau sama siapa kelompok nya" perintah pak joko pada kami
"niaa.. Kamu harus sama aku ya" ajakan dengan paksa dari destin
"iyha aku sama kamu kok kelompok nya" jawab ku dari kejauhan
"ga bisa kamu kan lagi duduk sama aku, jadi kamu sama aku satu kelompok donk" jawab fahri yang memotong pembicaraanku dengan destin
" ga bisa gitu donk fahri lu apaan sih" kata destin yang menghampiri kami berdua.
"sudah sudah cukup karena kalian semua ribut jadi bapak usulkan untuk kelompok nya satu bangku saja" usul pak joko dan semua siswa pun setuju dengan keputusan pak joko dan destin pun ikut setuju mau tidak mau

*bel pulang pun akhir nya berbunyi setelah beberapa jam kami disekolah*

"niaa.. Ayo pulang," ajak destin yang menggenggam tangan ku
"iya ayo pulang aku juga udah capek banget pengen rebahan sambil liat run bts yang episode ke 98" ajak ku kepada destin yang sambil jalan ke depan kelas amanda
"lah emang udah ada ya episode itu?" tanya destin yang sama sama menyukai idol kpop bts
"iya udah, tadi aku liat di instagram nya" sautku yang antusias
"oke deh nanti aku juga liat, jadi ga sabar" jawab destin dengan gembira. Tapi ditengah keseruan kami membicarakan bts datanglah fahri dan teman - teman nya yang jahil itu
"hai gadis cantik" sapa fauzan yang mengoda kami bertiga yang tengah asik membicarakan idol kpop kami bts
"ini tumbler kamu" kata fahri yang menyodorkan botol tumbler kesayangan aina yang di hadiahkan dari ayahnya ini
"makasi" jawab singkat aina yang menunduk
"udah selesai kan masalah tumblernya" jawab ketus iqbal
"ayo pergi, kita udah di tunggu di tempat biasa sama anak-anak lain" ajak fauzan yang daritadi menunggu fahri dan aina yang asik berbincang hingga lupa kalo mereka ada janji dengan teman nya yang lain.

......

Sampai dirumah aina langsung mencari laptop nya dan mencari materi tugas yang diberikan pak joko di sekolah tadi siang

"kamu banyak tugas ya?" tanya ibunya yang setengah mengkagetkan aina yang fokus pada laptopnya hingga lupa melepas seragamnya.

"iya tugas dari pak joko besok lusa harus dikumpulin" jawab aina pada ibu nya

"iya ibu tau kamu banyak tugas, tapi jangan lupa seragam nya di lepas besok kan masih di pakek, makan siang dulu sana" perintah ibu nya

"nanti aja gampang buk, oiya nanti ada temen aina yang mau ke rumah cuman satu orang kok laki laki" kata aina yang meminta izin membawa teman laki laki nya kerumah

Baru pertama kali aina membawa teman laki laki ke rumah nya sebelumnya aina sangat menjaga jarak dengan laki laki, meski banyak laki laki di sekolah nya yang mengejar nya

"iya boleh, tapi jangan sampek malem malem ya, ga enak sama tetangga" jawab ibunya yang lalu meninggalkan aina di kamarnya

"iyha buk.." jawab aina yang melanjutkan tugas nya

Sudah sekitar jam setengah 4 sore, tapi tidak ada satu pun tanda tanda bahwa fahri datang. Perasaan panik aina pun mulai muncul dan bergegas mengambil ponselnya di meja belajarnya, dia pun langsung mencari nama fahri dalam ponselnya dan mengirim pesan kepada fahri

(Kamu kapan mau ke rumah, udah jam setengah 4 sore ini)
Tak lama fahri pun membalas pesan dari aina
(iya ini mau otw kok) jawab singkat fahri

15 menit kemudian fahri pun datang bersama beberapa teman satu geng nya

"kenapa kamu bawa banyak temen gini sih?" tanya aina yang menghadang fahri didepan halaman rumahnya

"temanku katanya mau kenal sama kamu dan membantu tugas kita" jawab fahri singkat

"eh ada temen nya aina, ayo masuk semua" sapaan hangat dari ibu aina yang mempersilahkan masuk fahri dan teman teman nya itu, untung saja di rumah hanya ada aina dan ibu nya karena ayah nya belum pulang dari kerja dan adik adik aina yang menginap di rumah nenek aina untuk beberapa pekan minggu ini

"yaudah ibu siapkan cemilan ya agar kalian enak belajarnya" kata ibu aina yang lalu meninggalkan mereka semua

"tugas nya suruh ngapain sih na?" tanya fahri yang sibuk mengambil buku dan ponsel miliknya

"tugas nya gampang kok cuman suruh bikin makalah tentang kehidupan alam sekitar" jawab aina yang sedang sibuk mengecek kembali isi laptopnya
"ehh nama kamu aina?" tanya salah satu teman fahri

"iyha aku aina, aina mahya rahmani" jawab tegas aina

"kenalin aku rama" jawabnya
"kenalin aku bimo" jawab teman nya
"aku sanjaya, cowok paling ganteng di geng kita" jawab teman fahri yang ke pedean itu
"gua gilang" jawab teman nya

Entah kenapa aina langsung terdiam mendengar nama terakhir teman fahri ini

"udah-udah jangan lu semua modusin dia, kasian anak orang masih polos dia" saut fahri yang mencairkan suasana dalam ruang tamu yang terasa nyaman dan bersih ini

Tak lama ibu nya aina pun datang dengan membawa minuman dan beberapa piring yang berisi cemilan yang gemar di makan oleh anak muda
"ini dimakan ya, cuman ada ini doang soal nya tadi aina bilang cuman satu orang ternyata ada banyak gini" kata ibu nya aina yang sedikit terkekeh

"gapapa kok buk, gausah repot repot. Ini juga salah saya yang ngajak temen tapi ga bilang sama aina dulu" jawab fahri yang malu malu

"iya buk, tenang aja ini pasti kita habiskan semua kok" sambung gilang yang dengan percaya diri berbicara dengan ibu nya aina

"yaudah sok dilanjut, ibu mau ke dapur dulu ada beberapa pekerjaan rumah yang belum selesai. Aina jangan lupa temen temen nya di suruh makan cemilan nya" saut ibunya aina yang lalu meninggalkan mereka semua di ruang tamu.

Dari beberapa jam berlalu di rumah aina, sudah masuk jam 8 malam fahri dan teman teman nya pun langsung pamit pulang kepada keluarga aina dan aina pun mengantar mereka pulang di depan halaman rumahnya. Setelah mereka pulang aina langsung masuk ke rumah dan membereskan sisa makanan tadi dan membawa nya ke dapur

"tadi temen kamu sopan semua yaa, apalagi nak fahri sopan banget sama orangtua" sanjungan ibu yang mengarah ke fahri saja.

"apaan sih buk, semua juga sopan kok. Eh ibu tau ga tadi temen fahri ada lho yang nama nya gilang, jadi inget sama ka gilang" mendengar kata itu ibunya aina pun langsung diam dan terpaku

"udah ga usah dibahas ikhlas aja, nanti kalo denger ayah bisa bisa ayah mu jadi sedih lagi" saut ibunya aina dan meninggalkan aina sendiri di dapur.

Gilang adalah kakak nya aina yang telah meninggal beberapa tahun lalu, gilang meninggal dunia didepan mata ayah nya sendiri dengan tragis karena kecelakaan di jalan menuju pulang ke rumah. Saat itu ayah nya setengah kehilangan kesadaran nya sendiri dan akhirnya kembali ke hidupan normalnya berkat semangat dari aina dan ibunya.

*JANGAN LUPA VOTE YAA..

(Kadang merasa gagal jadi penulis gara gara ga ada yang vote:/)

Kamu Yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang