Bab 4

13 6 1
                                    

Secara visual foto fahri dan geng nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Secara visual foto fahri dan geng nya

Disaat kamu tidak bisa melihat
Ada aku untuk memberimu petunjuk
Untuk melihat dunia ini
Yang tak berwarna dan tak sama lagi
Dan genggamlah tanganku
Berjalanlah disampingku

Sudah ada seminggu aina mengurung diri nya di kamar dan tidak ingin bertemu dengan siapapun termasuk kedua sahabatnya itu apalagi fahri dan falah, aina sangat membenci mereka berdua tapi falah pun hanya meminta maaf di rumah sakit dan setelah itu tidak peduli lagi dengan keadaan aina selanjut nya untung saja orang tua aina tidak terlalu mempermasalahkan kasus ini dan sudah belajar ikhlas dengan semua ini. Tak menyerah begitu saja hampir setiap hari fahri pun datang ke rumah aina membawa makanan kesukaan aina dan beberapa buku pelajaran tadi di sekolah.

"assalamualaikum aina" sapaan hangat dari luar rumah aina

"waalaikumsalam, ayo masuk nak fahri" saut suara ibunya aina

"wah kamu bawa apa ini nak?" tanya ibunya aina yang melihat barang bawaan fahri

"ini buk, ada beberapa makanan yang saya tau aina suka sama seblak dan batagor di pinggir sekolah" jawab fahri menyodorkan barang bawaannya

"wah malah jadi merepotkan nak fahri ini, ayo duduk ibu panggilkan aina nya dulu semoga hari ini dia mau keluar dari kamar" jawab ibunya aina yang lalu meninggalkan fahri di ruang tamu

"aina.. Sayang bangun yuk, ada fahri tu di ruang tamu katanya dia mau ketemu kamu" kata ibunya yang tengah membangunkan aina

"iyhaa.. Aku bangun, aku cuci muka dulu deh" jawab aina yang pelan pelan beranjak dari kasur kesayangan nya

"yaudah hati hati, ituu tongkat nya di pakek" saut ibu aina yang membantu anak perempuannya menuju ke dapur

"ehh aina, akhirnya kamu mau ketemu lagi sama aku" saut fahri dengan gembira menyambut aina datang ke ruang tamu

"iya, lagian bosen juga di kamar" kata aina yang setengah ketus pada fahri

"sini duduk sini" ajakan fahri yang sambil membantu aina duduk di sofa

"yaudah ibu tinggal dulu ya," jawab ibunya aina dengan langkah meninggalkan mereka di ruang tamu

"buk, maaf saya boleh bawa aina ke taman deket sini sebentar kok ga akan lama" kata fahri yang meminta izin pada ibunya aina

"boleh, jangan lama lama ya takutnya nanti ayahnya aina keburu pulang. Hati hati juga di jalan" jawab ibunya aina yang setengah khawatir keadaan anak nya

"iya janji buk, ga akan lama kok" jawab fahri dan melangkah pergi menuntun aina keluar rumah

.......

Sampai di taman aina dan fahri duduk di kursi yang hanya muat untuk dua orang saja, tidak ada matahari, tidak ada orang, dan tidak ada mendung saat itu. Suasana yang cocok bagi mereka berdua

"kamu tau apa yang paling aku takutkan di dunia ini selain kehilangan keluargaku?" kata kata yang keluar dari fahri

"nggak, emang apa?" jawab aina yang kebinggungan dengan kalimat dari fahri

"aku takut kalo kamu pergi dan ga mau maafin aku niaa" jawaban yang makin membuat aina binggung untuk menjawabnya

"terus aku harus ngapain?" jawab aina dengan tegas

"tolong maafin aku, aku tau aku salah ga bisa jaga kamu" jawab fahri yang turun dan berlutut di bawah aina

"kamu ga salah, falah pun juga ga salah, aku aja yang ga bisa menerima ini semua. Yang aku pikirin setelah aku mengalami kebutaan ini apa masih bisa aku menjadi perawat yang aku inginkan? Apa masih bisa aku wujudin cita cita keluarga ku? Aku ini anak tertua dari keluarga ku setelah kematian kakakku, aku cuman mau bangga in keluarga ku, aku kecewa sama kehidupan ku saat ini bahkan sekarang aku ga bisa liat apapun" curahan hati aina yang menangis dengan rasa kecewa nya

"aku paham kok, kamu nangis aja keluarin semua isi hati kamu biar kamu tenang." jawab fahri yang duduk lalu menyenderkan kepala aina di bahu nya itu

"aku kecewaaaa fahri.. Ga akan pernah ada yang paham sama keadaan ku saat ini.. Aku bencii sama kehidupan ku sekaranggg, hiks hiks" tangis aina pun pecah di hadapan fahri

"walaupun kamu ga bisa liat isi dunia ini lagi, ada aku disini sama kamu, kamu genggam tangan aku kita jalan bareng bareng aku bakal kasih kamu petunjuk biar kamu bisa rasain tanpa kamu liat.. Yaa percaya sama aku" jawab fahri yang menenangkan hati aina yang sedang kecewa ini

"gimana cara nya?" jawab aina yang masih belum percaya dengan kata kata fahri

"kita cari tau caranya bareng bareng" jawab fahri

"aku percaya sama kamu, makasi ya kamu mau ada disisiku terus" jawab aina yang kagum terhadap fahri.

.....

Karena sudah sore mereka pun pulang ke rumah aina dan fahri pun juga pamit dari rumah aina. Fahri tidak pulang ke rumah dia pun menghampiri teman teman nya di markas rahasia mereka, fahri sedang suntuk dan binggung bagaimana cara nya agar aina dapat melihat kembali karena ada sesuatu perasaan yang muncul dalam hati fahri untuk terus memperjuangkan aina.



Jangan lupa vote yaa...
Ikutin terus ceritanyaaa:/

Kamu Yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang