RIDDLE - 05

4.6K 739 41
                                    

Tolong dengan sangat, tinggalkan vote dan komen kalian. Setidaknya jadilah sidders yang baik
Selamat membaca
.
.
.
.
.

Sampai detik ini, tak ada satu pun diantara mereka yang sadar mengapa Lisa dapat melihat Jennie sementara ia tidak memiliki kemampuan spiritual sama sekali. Dan mengapa, Jennie dipertemukan kembali dengan seseorang yang sangat menyerupai sosok teman nya dimasa lalu..

.
.

5 tahun sebelum kejadian.

Seorang gadis mungil yang periang, berlari kecil menghampiri seorang gadis tinggi yang tengah sibuk membaca buku dibangku taman, dengan sepasang earphone yang menyumbat kedua telinga nya. Gadis mungil itu mengacaukan konsetrasi nya, memberi senyum gummy seraya memiring kan kepala tepat didepan wajah nya.

"Eomma ku menyiapkan dua bekal hari ini." Ujar gadis mungil itu, kemudian duduk disebelah nya sambil mengulur sekotak bekal berwarna putih.

"Untuk ku?" Tanya nya, mengernyit bingung

"Ne. bukan kah kau menyukai masakan eomma ku? Aku memberitahu nya, dan eomma ku sangat senang. Justru itu dia menyiapkan untuk mu juga." Jelas gadis mungil itu, Jennie. Gadis disebelah nya itu hanya menyimak, kemudian lekas membuka tutup bekal nya.

"Wahh.. kimchi. Gomawo.."

"Nee.. meokja!!" (Ayo makan)

Sambil mengunyah makanan nya, Jennie kembali melihat kearah gadis disebelah nya. Dengan kedua pipi yang terisi penuh, ia menarik sebelah earphone milik gadis itu dan segera memasang ditelinga nya.

"Yaa.." protes gadis itu,

"Aku ingin dengar juga." Jawab nya terdengar samar. Namun kunyahan nya terhenti, kedua mata nya melebar.

"Hening? Kau pura-pura dengar musik supaya aku tidak mengusik mu?!"

"Heihh.. anniya." Jawab nya, lalu menarik dan kembali menyumbat telinga nya. Jennie meletak kan kotak bekal nya, sambil menelan semua makanan yang ada didalam mulut nya.

"Apa hari ini mereka mengerjaimu lagi? Kau memakai earphone supaya orang-orang mengira kau tidak bisa mendengarkan cacian mereka, iyakan?!"

"Anniya.." jawab gadis itu santai, sambil terus menyuapkan makanan dan meneruskan bacaan nya. Sementara Jennie, ia tersulut emosi nya sendiri. Jennie menyandarkan punggung nya, sambil menyilang kedua tangan dengan ekspresi gusar.

"Waeyo? Kenapa kau kesal?" Tanya gadis cantik itu sambil tersenyum tipis.

"Sampai kapan kau diam diperlakukan seenak nya?"

"Kau ingin aku melakukan apa? Melawan?"

"Aniyaaa.. ayo kita pindah saja." Keluh Jennie tidak tahan, sehingga membuat nya ditatap oleh gadis itu.

"Kita sudah bahas ini. Aku tidak akan pindah."

"Wae? Aku bisa meminta appa ku membiayai sekolah mu. Kita pergi dari sekolah menyebalkan ini."

"Jennie ah, aku tak ingin membuat keluarga ku berhutang budi pada ayah mu. Aku baik-baik saja, makanlahh.. kimchi eomma mu sangat enak. Seperti nya eomma mu sedang senang hari ini.."

"Hahh.. arraseo." Jawab Jennie, kemudian lanjut menghabiskan makanan nya.

Hari itu, sebelum sesuatu yang buruk terjadi adalah hari terakhir Jennie melihat gadis itu tersenyum dan berbicara pada nya sebagai seorang teman. Ia bahkan tak mengira, bahwa sosok Gadis atau yang kerap dipanggil Sara itu akan meninggalkan nya.

RIDDLE - [JENLISA] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang