RIDDLE - 07

4.1K 689 66
                                    

Selamat malam semuanya.
Jangan lupa vote dan komen juga follow yaa
Selamat membaca
.
.
.
.
.

Para penari itu pun ikut terhenti, ketika musik telah berhenti. Menandakan, jika pertunjukan singkat itu telah usai dan berganti dengan pertunjukan lain nya. Semua orang bersorak kagum, sambil bertepuk tangan.

Spontan, Lisa menatap kearah tangan nya, ketika Jennie tiba-tiba melepaskan genggaman dan ikut bertepuk tangan seperti penonton lain.

"Kajja!" Seka Lisa, kemudian berjalan lebih dulu. Jennie sontak menoleh dan lekas menyusuli langkah nya dari belakang.

Langit sudah benar-benar menggelap, perjalanan diiringi dengan lampu-lampu lantern yang berjajar rapih diatas mereka. Kini waktu telah menunjuk kan pukul tujuh malam. Tempat itu pun semakin dipadati oleh pengunjung yang baru datang. Sampai-sampai, mereka sesekali berdesakan ditengah keramaian. Ribut nya suasana, bahkan sudah tak bisa ditepis lagi.

Lisa menatap ke sebuah stan yang menjualkan aneka minuman. Spontan, ia lekas menarik lengan Jennie, untuk segera menghampiri tempat tersebut.

.
.

Sepuluh menit lagi, pertunjuk kan kembang api akan dimulai dan setelah itu akan ada pelepasan Lantern yang sengaja dilakukan sebagai penutup acara. Lisa dan Jennie menghentikan langkah nya ditengah kerumunan. Semua orang berdiri, dan menunggu. Namun juga ada yang duduk bersama sambil bersenda gurau bersama teman sepantar mereka. Jennie melihat kearah segerombol perkawanan itu dengan tatapan sendu. Seketika sosok Sara kembali terlintas hingga hal itu membuat nya sedikit merasa iri.

"Ngomong-ngomong, kenapa kau bisa gentayangan?" Tanya Lisa, memulai pembicaraan.

"Ne?" Sahut Jennie setengah sadar, setelah Lisa membuyarkan lamunan tadi. Lisa menyeruput minuman hangat ditangan nya, lalu menghadap kearah Jennie.

"Kau menyimpan dendam? Atau masih ada hal yang perlu kau lakukan didunia?" Sambung Lisa, memperjelas. Jennie memanyunkan bibir nya, ia pun sebenar nya tak mengerti. Sejauh ini, ia bahkan tak pernah memikirkan alasan itu.

"Menurut mu, apa roh perlu tau alasan mereka untuk bergentayangan?" Ujar Jennie bertanya balik.

"Tentu saja, tempat mu sudah bukan disini. Sebaik nya kau pikirkan dan cari tau apa masalah mu yang belum terselesaikan." Jawab Lisa kembali menghadap kearah depan. Sementara Jennie tertunduk, mulai memikirkan.

"Jika aku tak bisa menanganinya sendirian, apa kau mau membantu ku?" Jennie menatap kearah Lisa. Hening, bahkan tak ada kedipan diwajah nya.

"Mianhae yo.." jawab Lisa, membuat Jennie melemas sayu.

"Aku datang kesini, dengan ambisi yang cukup besar. Aku ingin belajar dengan tenang, dan mencari tahu sesuatu yang kupikir, semua nya akan berjalan seperti biasa. Tapi perkiraan ku ternyata salah, aku mendapatkan perlakuan tak terduga dan lebih aneh nya lagi aku bertemu dengan sosok seperti diri mu" jelas Lisa, membuat Jennie semakin tertunduk

"Apa aku ini.. aneh?" Tanya Jennie membuat Lisa menatap bersalah kearah nya.

"Maksud ku, ini aneh karena satu-satu nya teman yang kumiliki seseorang yang tidak nyata." Jelas Lisa, sementara Jennie terus menunduk. Membuat Lisa menghela nafas kasar nya.

"Gwenchana.. biar pun kau hanya roh. Aku tetap bersyukur bisa memiliki teman seperti mu" Jennie pun spontan menatap kearah Lisa.

"Gomawo.." lanjut nya, hingga kini Jennie tersenyum.

Tash!!-..  Dumm!!!!!

Jennie seketika mendongak, menatap percikan kembang api yang mengembang diatas sana penuh kagum. Wajah nya yang pucat ikut terpancar oleh warna cahaya kembang api yang beragam. Manik mata nya bahkan ikut bersinar, dengan senyum gummy yang menggemaskan. Hal itu membuat Lisa tak ada henti-henti nya melihat kearah Jennie. Ia menikmani pesta kembang api itu dengan cara tak biasa. Bahkan Jennie lebih menarik perhatian nya dari pada ledakan yang silih berganti diatas sana.

RIDDLE - [JENLISA] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang