RIDDLE - 11

3.5K 574 55
                                    

Saya kembali dengan cerita yang sudah kalian nantikan.

Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen dan follow
.
.
.
.

Dddrrrtt ddrrtttt ddrrt

Lisa melepaskan pelukan nya, mengambil ponsel dari dalam saku nya. Ia mengusap layar ponsel nya, sembari menggenggam tangan Jennie.

"Ne, eomma?" Jawab nya

"Kau sedang sibuk?"

"Anniyo, wae?" Lisa memasuki genggaman tangan nya kedalam saku mantel, kemudian berjalan sambil tersenyum kearah Jennie.

"Eomma hanya ingin memberitahu, lusa nanti eomma dan appa akan datang kesana"

"Kenapa mendadak eomma?"

"Justru itu eomma memberitahu mu sekarang, bagaimana sekolah mu? Apa semua nya berjalan dengan lancar?"

"Ne, eomma. Semua nya berjalan dengan baik" jawab nya, menggenggam tangan Jennie lebih erat.

"Bagaimana kedaan eomma dan appa? Apa restoran berjalan lancar?" Lanjut nya

"Hm, eomma dan appa baik-baik saja. Restoran masih begitu-begitu saja."

"Syukurlah"

"Appa mu sudah tidak sabar untuk datang kesana, dia merindukan mu katanya" Lisa teringis kecil, membuat Jennie menatap nya kebingungan.

"Ahh.. sampaikan salam ku pada nya. Aku juga merindukan nya, dan merindukan eomma juga"

"Ne.. baiklah. Kalau begitu eomma akan menutup telpon nya" jawab sang ibu, terkekeh ringan disana

"Ne.. annyeong"

Lisa menyimpan ponsel nya kembali, namun tiba-tiba saja langkah Jennie terhenti. Membuat Lisa ikut berhenti dan menghadap kearah nya.

"Kenapa?" Tanya Lisa

"Tadi itu, eomma mu?"

"Hm, dia akan berkunjung lusa nanti"

"Ahh.. begitu" Jennie mengembungkan kedua pipi nya, menyatukan kedua telunjuk nya sembari tertunduk.

"Lisa," panggil nya, ber-aegyo

"Ne?"

"Kau mau mengunjungi makam ku?" Tanya nya, takut-takut. Lisa sedikit terdiam, menatap Jennie dengan nanar. Ia hampir lupa, jika gadis yang dicintai nya itu hanyalah sosok roh.

Jennie mengerutkan dagu nya ketika bibir mungil itu menekuk. Ia menatap Lisa dengan mata kucing nya. Dengan cepat Lisa tersenyum, lalu mengusap kepala Jennie seperti mengelus kucing kecil yang menggemaskan.

.
.

Langit sudah mulai berubah, menjadi jingga keemasan. Lisa berjalan, dengan sebuket bunga ditangan kanan nya. Sementara tangan kiri nya berada didalam saku celana nya. Tatapan nya teruju kearah gadis yang berjalan dua langkah didepan nya.

"Jangan berisik, nanti kau mengganggu roh lain" perintah Lisa, ketika Jennie melupakan etika sopan santun nya di tempat peristirahatan terakhir itu. Sesekali Lisa tersenyum gemas, ketika melihat Jennie merentangkan tangan sembari mengoceh tidak jelas.

Jennie berjalan diatas tanah yang sedikit berbatu, dengan makam yang tertutup rumput bejajar rapih dikedua sisi nya.

"Hiya" suara nya, ketika melangkah. Dia hanya memilih batu untuk dipijaki. Membuat Lisa terus mendesah dibelakang nya. Hingga akhir nya, ia tersandung dan terjatuh tepat dipelukan Lisa.

RIDDLE - [JENLISA] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang