pagi yang dingin, berbeda dari biasanya membuat changbin terbangun dari tidurnya untuk menarik selimutnya sampai dada. ia menatap kesayangannya yang sedang memeluknya dari samping.
changbin mengangkat tangannya lalu mulai mengusap-usap rambut felix yang sedikit berantakan karena tidur, mengelus keningnya lalu menciuminya berkali-kali membuat felix terbangun dari tidurnya.
"eung.. kak abin.." lenguhnya lalu membalikkan tubuhnya sehingga membelakangi changbin.
tidak menyerah, changbin mulai mendekati lalu memeluk felix dari belakang sembari mengusap-usap perut felix, ah ralat, menggelitiki kecil perut felix.
awalnya felix hanya menangkap tangan changbin lalu menggenggamnya agar diam dan tidak menganggu tidurnya, tetapi changbin tetaplah changbin, ia tak semudah itu untuk menurut begitu saja.
tangannya memaksa lepas dari genggaman felix lalu menarik felix agar lebih dekat dengannya.
"kenapa harus jauh-jauh sih?" tanyanya saat berhasil mendekari tubuhnya dengan tubuh felix.
"kakak ganggu, masih ngantuk tau," keluh felix yang masih membelakangj changbin.
"udah jam enam loh,"
"lima menit lagi,"
"oke, kakak itung, ya," ucap changbin lalu dengan berisik ia mengitung detik demi detik.
felix kesal lalu membalikkan badannya berhadapan dengan changbin.
cup.
changbin berhasil mencuri kesempatan untuk menciumi kening felix, padahal wajah felix terlihat sangat kesal.
"mana muka marahnya? mana muka marahnya?" ejek changbin sembari memainkan pipi felix.
felix mempoutkan bibirnya kesal, tetapi lagi lagi changbin mencuri kesempatan untuk menciumi felix.
"ah, kakak cium cium mulu!" protes felix.
"ya terus mau apa? mau yang lebih?" muka felix perlahan memerah, entah apa yang ia rasakan, rasanya campur aduk.
"ih, kok mukanya merah," ucap changbin lalu menertawai felix.
felix hanya diam lalu bersembunyi di dada changbin.
"udah ih, ga boleh ketawa," ucapnya yang masih mengumpat di dada changbin.
changbin mulai berhenti tertawa, "ayo mandi, nanti abis sarapan kita belanja bulanan."
changbin bangun lalu mengangkat felix dan menggendongnya seperti koala menuju kamar mandi.
"kak abin, bahu lixie sakit," manja felix saat bajunya dilepas oleh changbin.
"tapi gak ada bekas atau luka kok, kamu kemaren abis ngapain? atau karena kemaren pas pindahan kamu angkat barang berat?" tanya changbin khawatir.
"mungkin.. tapi lixie gak ngerasa berat kok,"
"ya udah nanti kakak pijitin, lain kali jangan dipaksa, oke?"
"hm, tapi lixie mau mandi sendiri," ucapnya tiba-tiba.
"tapikan bahu kamu sakit,"
"ga mau.. lixie malu.. lixie belom siap.." cicitnya lalu mukanya memerah lagi.
changbin tertawa kecil, "buat apa malu? kakak juga gak nyuruh kamu secepatnya siap kok. janji mandi doang gak lebih."
akhirnya felix mengangguk dan mereka mulai mandi. pagi ini memang hari kedua mereka setelah menikah, tetapi felix masih belum siap dan changbin pun tidak memaksakan itu.
###
ting!
wanna continue?
yes | no
KAMU SEDANG MEMBACA
mnkh | changlix [✓]
Fanfictionmbti changlix itu mnkh alias menikah. !!! bxb, sweet, mpreg !!! cr. all picts : pinterest. #2 in seo 031120 #17 in seochangbin 291020 #16 in leefelix 270521 #25 in changlix 270521 [oktober - oktober] © jinirets, 2O2O