9. Jagoan

11.2K 928 148
                                    

Pagi-pagi sekali Baekhyun telah membuka matanya saat si kecil kembali merengek karena dirinya baru saja buang air besar membuat si bayi gelisah dan merasa tidak nyaman.

Baekhyun bergegas memindahkan ke kamarnya bermaksud untuk membersihkan dirinya sekaligus menyiapkan sarapan pagi untuknya dan juga si dosen dingin yang masih terlelap di sofa ruang tengah.

Ohh kasihan.

Setelah semua selesai dan si bayi mungil kembali terlelap Baekhyun bergegas menuju dapur, mencari bahan-bahan yang bisa dia olah menjadi santapan pagi mereka.

Dan tepat saat jarum jam menunjukan pukul 7 pagi Chanyeol terbangun dari tidurnya karena aroma masakan yang Baekhyun buat.

Kakinya melangkah kearah dapur dimana aroma masakan itu berasal, dari jarak yang tidak begitu jauh dia bisa melihat sosok Baekhyun yang tengah disibukkan dengan bahan makanan yang entah di olah menjadi apa.

"Kenapa enggak bangunin saya" ketusnya membuat Baekhyun sedikit tersentak seraya menghentikan acara memasaknya.

"Astaga bapakkk" ucapnya sambil mengelus dada.

"Kenapa?"

"Bikin saya kaget" tutur Baekhyun namun Chanyeol hanya memasang wajah tak pedulinya.

"Makanya jangan ngelamun" dapat Chanyeol lihat bibir Baekhyun yang kini maju beberapa senti.

"Lagian bapak ngapain kesini" Baekhyun balas dengan ketusan.

"Terserah saya, kan dapur saya" ucapnya sambil melenggang kearah pantry dimana terdapat dua gelas kopi yang terlihat masih hangat.

Ia hirup aroma kopi itu yang bahkan sangat jarang ia dapatkan di pagi harinya dulu, setelahnya baru ia seduh sedikit demi sedikit tanpa bertanya kepada si pembuat.

Baekhyun yang merasa tak di anggap mengepalkan tangannya karena di buat sangat kesal, untung dosen, untuk ayah bayinya jadi sebisa mungkin Baekhyun harus menahan emosinya.

"Ishhh...."

"Apa? Kamu mau marah" tapi Baekhyun tak mau peduli lagi, masih terlalu pagi untuk berdebat dengan dosennya itu.

"Terserah bapak aja" Baekhyun kembali melanjutkan acara memasaknya, sesekali bergumam karena masih menyimpan kekesalan.

"Dasar nyebelin"

"Saya dengar ya Baekhyun"

Rasanya Baekhyun ingin sekali menarik telinga yang lebar itu.

Sudah lima menit semenjak Baekhyun mendiami dosennya itu, selama itu pula Chanyeol tak beranjak dari tempatnya berdiri.

"Bapak sana mandi, ngapain disini ngeliatin saya" sungut Baekhyun yang sedari tadi menyesali dirinya karena semalam terlalu memuji kebaikan dosennya itu.

"Siapa yang ngeliatin kamu?" Tanyanya sambil memasang tampang sok tampannya itu.

Walaupun kenyataannya mengatakan iya dia tampan, bahkan dalam keadaan kusut bangun dari tidur sekalipun.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan ucapan Baekhyun memang Chanyeol sedari tadi hanya memperhatikan gerak-geriknya.

"Bapaklah" ketus Baekhyun.

"Kamu ngusir saya" kekesalan Baekhyun semakin menumpuk saat dirinya melihat Chanyeol tersenyum miring seakan mengejek dirinya.

"Eng-enggak....."

"Enggak apa?" Karena kesalnya tak mampu lagi dibendung Baekhyun reflek menghentakkan kakinya, membuat Chanyeol semakin gencar untuk menggodanya.

"Ngapain kakinya di hentakin kayak gitu, kesel sama saya"

IBU PENGGANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang