14. gula & kopi

10.7K 946 145
                                    

Hati Baekhyun bak gunung berapi yang hendak meletus pasca mendapat lamaran dadakan dari sang dosen killernya.

Orang yang bahkan tak pernah Baekhyun bayangkan hadir dalam hidupnya, meski sempat menaruh hati karena ketampanan yang dosennya itu miliki namun percayalah Baekhyun hanya menjadikan itu sebagai sebuah khayalan belaka karena demi apapun hampir semua mahasiswi di kampusnya pun jauh lebih menggilai dosen dingin dengan wajah datar itu.

Dan pada akhirnya Baekhyunlah yang menjadi pemenang, meski mereka tak memiliki kesan yang indah saat pertama kali bertemu, namun takdir memiliki cara lain untuk menyatukan mereka.

Sama halnya dengan Baekhyun, senyum Chanyeol tak pernah luntur sejak mereka meninggalkan area pemakaman hingga Chanyeol mengemudikan kendaraannya dengan Baekhyun dan yuan berada disebelahnya.

Demi apapun Chanyeol sempat merasa takut Baekhyun akan menolak lamarannya yang terbilang mendadak, namun takdir mau bekerja sama dengan dirinya dan sesuai ekspektasi Chanyeol wanita yang telah mencuri hatinya itu mengiyakan lamarannya. Bahkan kata syukur tak henti-hentinya Chanyeol ucapakan karena Tuhan mempermudah jalannya.

Dalam perjalanan pulang hanya terdengar deru suara mobil dan bising dari jalan raya, dikarenakan mereka berdua sibuk mengatur detak jantung masing-masing, terlebih Baekhyun selalu menundukkan kepala menatap bayinya yang masih terlelap, akan tetapi sebenarnya Baekhyun tengah menutupi rona dipipinya yang seakan tak ingin pudar dan terlalu malu jika Chanyeol melihat hal itu.

Hingga rengekan sikecil memecah suasana.

"cup...cupp..cupp kenapa hm?" Seperti biasa Baekhyun dengan telaten membuat bayinya kembali tenang, memberi tepukan kecil dipantatnya, sayang nya sikecil yang sudah merasa sangat lapar semakin besar tangisnya. Seakan meminta haknya diberikan saat itu juga.

Baekhyun tentu kasian dan tak sampai hati mendengar tangis bayinya namun ada hal lain yang harus dirinya jaga, apalagi kalau bukan sesuatu yang dosennya itu miliki, tak ingin tragedi semalam terulang kedua kalinya.

Chanyeol yang mengerti kegelisahan Baekhyun pun turut merasa kasian, dia tau wanitanya itu memikirkan dirinya atau mungkin masih takut dengan apa yang ia lakukan kemarin, namun saat mendengar tangis Yuan Chanyeol merasa lebih tersiksa.

"Mungkin Yuan haus bee..."ucap Chanyeol terdengar panik sehingga Baekhyun dengan wajahnya resahnya mengalihkan pandangannya kepada Chanyeol.

"Kasian dia nangis mulu" satu tangan Chanyeol ia bawa untuk mengelus bedong anaknya.

"Saya nyusuin disini enggak apa-apa?" Dan Chanyeol menganggukkan kepalanya dengan pasti.

"Iya enggak apa-apa" jawab Chanyeol sesantai mungkin, mempersiapkan diri.

Mengatur nafas agar nanti dirinya tidak khilaf.

Namun keraguan tetap menghinggapi diri Baekhyun.
"Beneran bapak enggak apa-apa, ntar susah sendiri loh" tanya Baekhyun memastikan, masih trauma menjadi bahan fantasi Chanyeol.

Lagi Chanyeol menganggukkan kepalanya, tau dengan keraguan yang Baekhyun rasakan.
"Kalau kamu enggak bercaya biar saya tutup mata aja" berusaha untuk menetralkan suasana yang dirinya rasa mulai panas.

Membuat mata Baekhyun membulat besar.

"Eyyy...yang ada kita nabrak kalau bapak tutup mata"protes Baekhyun sambil memanyunkan bibirnya dengan tangan yang tak berhenti menepuk pantat bayinya.

"Yaudah susuin aja saya fokus ke jalan"

Namun Baekhyun memicingkan matanya.

"Janji ya jangan ngintip" hardik Baekhyun karena masih kurang percaya dengan kata-kata Chanyeol.

IBU PENGGANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang