13. Coklat

10.6K 980 275
                                    

Kemelut hati Chanyeol membuat dirinya terus memikirkan kesalahannya yang membuat Baekhyun sangat kesal hingga meninggalkan dirinya. Perasaan takut menyakiti wanita itu selalu terlintas di benaknya.

Namun semakin dirinya tela'ah dan mencari letak kesalahannya semakin ia percaya apa yang membuat Baekhyun marah adalah hal wajar bagi seorang laki-laki dewasa seperti dirinya melakukan hal seperti itu untuk mengeluarkan hasrat terpendamnya, bukankah suatu kesalahan, sebaliknya jika ditahan akan lebih menyakitkan.

Jadi dimana salahnya?

Rambut itu bahkan sudah berapa kali ia acak, pening mulai mendera dirinya karena selama satu jam Chanyeol coba untuk menimang apa yang harus dia lakukan, karena tak ingin Baekhyun benar-benar marah kepadanya.

Dia bahkan baru ingin memulai sebuah hubungan baik dengan Baekhyun.

Hingga membuat satu keputusan, Chanyeol meyakinkan dirinya untuk menemui Baekhyun, setidaknya untuk meminta maaf kepada wanita yang telah mencuri hatinya itu. Mencoba untuk mengalah.

Dan saat sampai didepan pintu kamar Baekhyun seperti biasa hasrat untuk menerobosnya kembali muncul di benaknya, namun mengingat apa yang membuat Baekhyun kesal dia pun membatalkan niatnya dan lebih memilih mengetuk pintu terlebih dahulu.

Jangan membuat Baekhyun bertambah kesal lagi. Itu yang dia tanamkan. Karena diamnya wanita itu membuat dirinya hampir gila.

Tok tok tok............

"Baek........"

"Baekhyun kamu udah tidur belum"

"Baekhyun saya mau ngomong bentar aja"

"Baek keluar sebentar ya....."

"Baekkkk saya mohon keluar sebentar ajaa......saya tau kamu belum tidur kan"





ooOoo

Baekhyun POV

Hatiku meradang saat tahu apa yang pak Chanyeol lakukan terhadap diriku, perempuan mana yang mau tubuhnya dijadikan fantasi liar oleh seorang laki-laki dewasa, yang jelas itu bukan aku.

Rasanya seperti wanita murahan yang sudah tidak ada harga dirinya.

Meskipun pak Chanyeol mengatakan dia menyukaiku bukan berarti dia bisa melakukan hal itu dan dengan gamblang menyebut dirinya tegang saat melihat tubuhku, walaupun wajar bagi laki-laki dewasa seperti dirinya mudah terangsang tapi rasanya tetap saja membuat diriku kesal.

Dan semakin kesal saat melihat tampang tak berdosanya.

Jika saja dia tidak menerobos masuk mungkin hal seperti ini tidak akan pernah terjadi, jika saja dia sedikit menghargai keberadaan ku mungkin dia tidak akan kesusahan menuntaskan hasratnya, tapi disini akupun tak memiliki hak untuk melarangnya melakukan hal itu.

Tok tok tok.........

"Baek........"

Ishh, ga mau dengar, males.

"Baekhyun kamu udah tidur belum" peduli apa aku sudah tidur atau belum.

"Baekhyun saya mau ngomong bentar aja" kekesalanku bahkan masih berada di ujung kepala.

Aku tidak memperdulikan pak Chanyeol yang mungkin masih berdiri didepan kamar dan lebih memilih untuk memperhatikan wajah tampan sikecil Yuan yang masih tertidur pulas.

Demi apapun bayi kecil ini adalah duplikat dari pak Chanyeol semua yang Chanyeol miliki ada pada bayi ini. Hanya saja perbedaannya saat aku menatap wajah Yuan aku semakin dibuat jatuh cinta kepada si bayi, berbanding terbalik saat melihat wajah ayahnya, membuat ku semakin kesal.

IBU PENGGANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang