***
“Gun, mau bareng?” Tanya arm yang sudah duduk diatas motor CBR 150R berwarna hitam milik arm.“Nggak usah arm.”
“Kamu sendirian disini lho, gun. Ayo pulangnya bareng aku aja."
"Nggak usah, arm. Aku nggak papa sendirian disini. Kamu pulang duluan aja nggak papa.”
“Beneran nggak papa? Ini udah hampir malem, gun.”
“Nggak papa, arm. Aku bisa nunggu jemputan aku kok. Mungkin sebentar lagi jemputan aku dateng.”
“Hmm…… Yaudah aku duluan, gun. Kalo ada apa apa kabarin aku atau nggak tay sama new ya.”
Gun hanya menganggukkan kepalanya. Arm menstater motornya dan menjalankan motornya meninggalkan gun yang berdiri di depan gerbang Sariwittaya High School. Sesekali mata gun melihat kearah jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul lima kurang lima belas. Ia menggerak gerakan badannya guna untuk menghilangkan rasa bosan.
Hingga matanya terpaku melihat wanita yang berdiri di lantai lima dengan kepala yang menunduk. Gun memiringkan sedikit kepalanya agar bisa melihat jelas wajah wanita itu.
Puk……
Gun terperanjat kaget saat merasakan pundaknya di tepuk. Ia memalingkan mukanya dan melihat seseorang yang menepuk bahunya.
“Tuan muda, maaf saya terlambat menjemput.”
“Ah tidak papa, pak. Ayo kita pulang sekarang.”
Ajak gun dan masuk ke dalam mobil alphard berwarna putih itu. Supir pun menutup pintu belakang dan berjalan cepat menuju ke kursi kemudi. Manik mata gun terus melihat kearah wanita yang berada di lantai lima.
“Kenapa dia nggak pulang?” batin gun dan memainkan jari jari tangannya.
***
Gun melepas sepatu sekolahnya dan meletakkan di rak sepatu yang berada di sisi kanan pintu masuk. Ia mengambil sandal rumah berbentuk ikan paus itu dan memakainya.“Hai gun.”
Gun tersenyum kearah sosok wanita yang memanggilnya.
“Oh hai phi.”
“Gimana sekolah barunya? Apa lebih baik dari sekolah yang dulu?”
Gun hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
“Mae dimana, phi?” Tanya gun dan matanya mengedar mencari cari sosok wanita paruh baya yang selama empat tahun tidak bersamanya.
“Mae belum pulang, gun.”
Gun hanya menganggukkan kepalanya.
“Yaudah, kalo gitu gun ke kamar dulu ya phi.” Pamit gun dan berjalan menuju ke kamarnya yang berada di lantai 2.
***
“Aku akan membalaskan dendam phi kepada bajingan itu.”***
Gun mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan handuknya. Ia duduk di kursi belajarnya dan menyalakan laptopnya. Gun meletakkan handuknya di atas kasur dan ia mengetik sesuatu di laptopnya. Matanya bergerak membaca artikel tentang Sariwittaya High School.“Sebagus itu sekolahan Sariwittaya?” gumam gun dengan mata yang terus bergulir membaca setiap baris kata.
Tok… Tok... Tok
Gun menutup layar laptopnya tanpa mematikan layarnya. Ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke pintu kamarnya. Tangan mungilnya membuka pintu kamarnya dan menampakkan sosok wanita paruh baya dengan setelan baju kantor.
“Ayo makan malem dulu. Mae udah beliin makanan kesukaan kamu.”
“Gun lagi ngerjain tugas, mae.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Sariwittaya High School ~Room 34 (Offgun) ✅
FanfictionBanyak orang yang berpikiran bahwa Sariwittaya High School adalah sekolah favorit dan juga sekolah terbaik di Kota Bangkok ini. Sampai tidak ada satupun orang yang merendahkan atau menjelek jelekan Sariwittaya High School. Hampir semua orang menyanj...