***
“Perkenalkan nama saya Gun Atthaphan Phunsawat.”“Oke gun atthaphan, silahkan duduk.”
“Terima kasih khru.”
Gun atthaphan phunsawat, siswa yang baru saja masuk ke Sariwittaya High School. Gun melangkahkan kakinya menuju ke bangku kosong yang berada di pojok kiri urutan keempat atau bangku yang berada belakang pojok kiri. Matanya melihat sosok pria bermata sipit yang duduk di barisan paling belakang sendiri pojok kanan.
Tatapan matanya tajam dan membuat gun mengalihkan pandangannya. Gun duduk di bangku kosong itu dan tersenyum kepada teman sebangkunya.
“Oke, kita mulai pelajarannya sekarang.”
Gun mengeluarkan alat tulisnya dari dalam tasnya dan sesekali pandangannya melihat kearah pria bermata sipit yang sedang meletakkan kepalanya di meja. Gun mengendikkan bahunya dan kembali melihat kearah guru yang sedang mengajar itu.
Tak…… tak…… tak……
Mata gun lansung melihat kearah luar kelas dan melihat sosok wanita sedang berjalan. Hingga sosok wanita itu hilang dan membuat gun mengerutkan keningnya. Setelah 4 jam pelajaran, semua siswa berhamburan keluar untuk pergi ke kantin. Tapi tidak dengan gun, ia hanya berdiam diri di kelas dengan ponsel mahal yang berada di tangannya.
Sreettt……
Gun langsung mengalihkan pandangannya kearah meja yang berada di pojok belakang. Pria bermata sipit itu masih tidur dengan kepala yang ditenggelamkan di kedua tangannya. Gun bangkit dari duduknya dan berniat untuk menghampiri bangku si pemilik mata sipit itu.
“Gun atthaphan?”
Gun terlonjak kaget dan membalikkan tubuhnya.
“Sawadhekrap khru pak.”
“Wadhe gun.”
“Ada yang bisa saya bantu, khru?”
Guru yang memakai name tag bernama Pak Papungkorn itu hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum kearah gun.
“Cuma mau mastiin kamu baik baik aja di kelas ini.”
“Saya baik baik saja khru di kelas ini.”
“Semoga kamu betah di sekolah ini ya. Oh ya, kalau ada apa apa bisa bilang ke saya.”
“Terima kasih, khru pak.”
“Hah…… Ganggu orang tidur.”
Gun langsung mengalihkan pandangannya kearah bangku pojok. Pria bermata sipit itu bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan kelas.
“Abaikan saja dia. Dia murid bandel yang tidak pernah mau mendengarkan ucapan semua guru.”
Gun langsung menatap pak dengan salah satu alis yang diangkat.
“Dia dari kelas 10 tidak memiliki teman sama sekali. Walaupun tidak memiliki teman tapi dia sangat bandel.”
Gun hanya tersenyum menanggapi ucapan khru nya itu.
“Khru, saya permisi dulu ya.” pamit gun dan berjalan meninggalkan pak yang berada di dalam kelasnya.
Gun menengokkan kepalanya ke segala arah. Mencari keberadaan pria bermata sipit itu. Hingga matanya tertuju kearah tangga yang berada di pojok sebelah ruang 33. Gun melangkahkan kakinya cepat menuju ke tangga itu. Ia berlari menaiki tangga yang membawa tubuhnya menuju ke rooftop di lantai paling atas.
Sesampainya di rooftop, mata gun menemukan pria bermata sipit yang sedang berdiri menghadap kearah depan Sariwittaya High School. Pria bermata sipit itu membalikkan tubuhnya dan menampakkan wajah datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sariwittaya High School ~Room 34 (Offgun) ✅
FanfictionBanyak orang yang berpikiran bahwa Sariwittaya High School adalah sekolah favorit dan juga sekolah terbaik di Kota Bangkok ini. Sampai tidak ada satupun orang yang merendahkan atau menjelek jelekan Sariwittaya High School. Hampir semua orang menyanj...