***
“Off.”“Tolong p’fon, off… Disini gelap… Sempit. Nggak ada udara sama sekali, off.”
“P’fon? P’fon ada dimana?”
“Off, tolongin phi.”
“P’fonnn… P’fon ada dimanaaa? P’fonnn.”
“Off…”
“P’fon.”
“Off jumpol?”
“Off bangun off.”
“Hah.” Off langsung terlonjak dari bangkunya saat ada yang menggoyang goyangkan tubuhnya.
Pandangan off langsung mengedar ke sekeliling kelasnya. Semua temannya dan juga khru nicky melihat kearah off dengan tatapan khawatirnya.
“Hei off, are you okey?” Tanya gun yang duduk di sebelah kiri off.
“Kamu kenapa, off? Daritadi kamu teriak teriak manggil nama p’fon. Kamu nggak papa kan?” Tanya khru nicky yang berdiri di sebelah arm.
Off hanya terdiam dan mengatur nafasnya. Gun memberikan sebotol air mineral kepada off.
“Nih minum dulu. Terus atur nafasnya pelan pelan.”
Off meminum air mineral itu dengan pelan dan dibantu oleh gun. Off menjauhkan botol minuman itu dan mengambil nafas banyak banyak.
“Siapa fon? Kakak kamu?” Tanya khru nicky yang masih berdiri di samping arm dengan kedua tangan yang berada di dalam saku celananya.
Off hanya terdiam. Ia bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan kelasnya.
“Hei off… Off jumpol.” Panggil gun dan gun langsung bangkit dari duduknya dan mengejar off yang sudah meninggalkan kelas.
“Hei gun atthaphann. Mau kemana kamuuu?” Teriak arm yang panggilannya hanya dihiraukan oleh gun.
“Udah udah, kita lanjut saja pelajarannya. Biar nanti khru yang bicara kepada mereka berdua.”
Semua siswa kelas 11-2 itu kembali melanjutkan pelajaran khru nicky.
***
“Off… Off jumpol.”
Gun terus mengejar off sampai ke rooftop. Gun menarik tangan off dan membuat off menghentikan langkahnya. Off menepis pelan tangan gun dan membalikkan tubuhnya untuk melihat gun yang jauh lebih pendek darinya.
“Kenapa?”
“Kamu itu yang kenapa? Kenapa kamu nggak jawab pertanyaan dari khru nicky?”
“Pertanyaan? Pertanyaan yang mana?”
“P’fon. Siapa p’fon?”
Off terdiam dan mengacak acak rambutnya sendiri.
“Kamu nggak perlu tau, gun. Ini bukan urusanmu. Kamu nggak usah ikut campur urusan aku, gun.”
Off membalikkan tubuhnya dan berniat untuk menuju ke kursi yang berada di balik dinding rooftop. Gun menarik tangan off lagi dan membuat off tidak jadi menuju ke kursi yang berada di balik dinding rooftop.
“Ya aku tau itu bukan urusanku. Tapi apa salahnya kamu cerita ke aku, off? Siapa tau dengan adanya kamu cerita ke aku, kamu bisa ngerasa lega.”
Off melepaskan genggaman tangan gun dan membalikkan tubuhnya untuk menghadap kearah gun.
“Makasih gun udah nawarin. Tapi ini nggak ada sangkut pautnya sama kamu. Jadi aku nggak bisa ngelibatin kamu sama masalahku.”
“Off, aku tadi udah bilang kan? Apa salahnya kamu cerita ke aku? Siapa tau aku bisa ngebantu kamu nyelesain masalah kamu sama p’fon.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Sariwittaya High School ~Room 34 (Offgun) ✅
FanfictionBanyak orang yang berpikiran bahwa Sariwittaya High School adalah sekolah favorit dan juga sekolah terbaik di Kota Bangkok ini. Sampai tidak ada satupun orang yang merendahkan atau menjelek jelekan Sariwittaya High School. Hampir semua orang menyanj...