***
Off duduk di salah satu bangku yang menghadap kearah hamparan luas halaman Sariwittaya High School. Ia lebih suka menyendiri di rooftop Sariwittaya dan menikmati angin yang berhembus menerpa wajahnya dan juga suasana yang cukup tenang.“Nih.”
Off menengokkan kepalanya dan matanya melihat kearah gun yang memberikannya minuman dingin kearahnya.
“Nih ambil. Barusan aku beli di kantin. Ambil nih.”
Off mengambil minuman dingin dari tangan gun dan meletakkan di sampingnya.
“Ngapain ada disini? Mau cari apa?” Tanya off dan membuat gun hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum.
“Nggak jelas banget.”
Off bangkit dari duduknya dan berniat meninggalkan gun yang masih melihat hamparan luas halaman Sariwittaya dari rooftop.
“Kalau boleh tau, kamu ada masalah apa sama khru pak?”
Pertanyaan gun membuat off menatap tajam kearah gun.
“Kamu nggak usah ikut campur sama urusanku. Urus aja itu urusanmu sendiri.”
“Aku bukannya mau ikut campur. Cuma mau tau aja apa alasan kamu membenci khru pak.”
“Terus kalo kamu tau alasan aku kenapa aku benci dia, apa yang bakal kamu lakuin? Mau ngadu ke bajingan itu? Haha…… Dasar murahan. Mau maunya disuruh sama dia.”
“Kamu bilang apa? Murahan? Siapa yang kamu sebut murahan, off? Hah?” Tanya gun dengan tatapan tajamnya.
“Siapa lagi kalau bukan kamu yang setiap hari diperhatiin sama si bajingan gak punya otak itu.”
Plak……
“Jaga mulut kamu ya, off. Asal kamu tau ya, aku nggak murahan seperti yang kamu bilang barusan."
Setelah mengucapkan kalimat itu, gun pergi dari rooftop dan meninggalkan off yang terdiam dengan tangan yang memegangi pipinya yang terasa panas akibat tamparan dari tangan gun.
***
“Sialan itu bocah. Apa salahnya kalo aku pengen tau apa alasan dia benci sama khru pak?”Gun duduk di bangkunya dengan wajah sebalnya.
“Hei gun. Kenapa? Kok wajahnya sebel gitu? Kenapa kamu?” Tanya arm dan duduk di bangku yang berada di depan meja gun.
Gun hanya menggelengkan kepalanya.
"Beneran nggak papa?" Tanya arm dan memastikan gun bahwa gun baik baik saja.
Gun menganggukkan kepalanya dan salah satu tangannya menopang kepalanya.
“Ah nih. Aku mau ngumpulin tugas kelompok punyaku sama alice.” Arm meletakkan buku tulisnya di atas meja gun.
“Hmm. Oke. Terima kasih, arm." Ucap gun dengan suara malasnya.
Arm menatap gun dengan tatapan bingungnya.
“Kamu kenapa sih, gun? Ada masalah apa? Kok kayak lagi sebel gitu?”
“Nggak ada, arm. Aku nggak papa kok.”
“Seriusan nih nggak ada masalah?”
“Iyaaa. Seriusan. Nggak ada masalah apa apa kok. Cuma tugas kelompokku aja yang belum selesai.”
“Oh aku kira kamu kenapa. Yaudah aku ke bangku ku dulu yaaaa. Kalo mau cerita tinggal balik badan aja oke.” Pamit arm dan meninggalkan gun.
Gun hanya menganggukkan kepalanya. Bel pelajaran selanjutnya pun berbunyi. Semua siswa masuk ke kelasnya masing masing. Mata gun melihat kearah bangku milik off yang kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sariwittaya High School ~Room 34 (Offgun) ✅
FanfictionBanyak orang yang berpikiran bahwa Sariwittaya High School adalah sekolah favorit dan juga sekolah terbaik di Kota Bangkok ini. Sampai tidak ada satupun orang yang merendahkan atau menjelek jelekan Sariwittaya High School. Hampir semua orang menyanj...