Ten

502 76 52
                                    

***
Gun keluar dari kamarnya dan berpapasan dengan mild.

"Gun?"

Gun menghiraukan sapaan mild dan berjalan turun menuju ke ruang makan. Sesampainya di ruang makan, gun duduk di tempat biasanya. Baru juga gun akan mengambil selembar roti, mild datang dan duduk di depan gun. Gun mengurungkan niatnya untuk mengambil roti itu.

"Gun langsung berangkat aja, mae. Gun nggak mood sarapan pagi ini." Gun bangkit dari kursinya dan mencium pipi mae um sekilas.

"Gun pergi mae. Sampai jumpa, mae." Pamit gun dan berjalan meninggalkan mae um yang menatapnya bingung.

Sesampainya di depan rumahnya, gun langsung masuk ke dalam mobil alphard dan menyuruh supirnya untuk segera mengantarkan dirinya ke sekolahan.

***

Gun masuk ke dalam kelasnya yang kosong dan berjalan menuju ke bangkunya. Arm, tay, dan new melihat kearah gun dan terseyum kearah gun.

"Hai gun, gimana kabarmu?" Tanya arm saat gun sudah duduk di bangkunya.

"Biasa aja." Jawab gun singkat dan meletakkan tasnya diatas meja.

Gun melipat kedua tangannya diatas tasnya yang berada di meja dan menenggelamkan kepalanya di meja. Hal itu sontak membuat arm, tay, dan new saling berpandangan. Arm hanya mengendikkan bahunya saja.

"Gun?"

"Hmm."

"Kalo dipanggil nyaut dong, gun. Jangan gini ah."

Gun langsung menegakkan tubuhnya dan melihat kearah off yang berdiri di depannya dengan tatapan datarnya.

"Apa?"

"Kemarin kemana aja? Kok tumben tumbenan nggak masuk? Kamu sakit ya? Sakit apa? Tapi sekarang udah sembuh kan?" Tanya off dan duduk diatas meja gun.

"Urusannya sama kamu apa? Nggak ada kan? Nggak usah sok peduli deh, off."

"Kamu kenapa sih? Lagi ada masalah ya? Kalo ada masalah, sini cerita sama aku. Aku bakal dengerin cerita kamu kok."

"Aku bilang ini bukan urusanmu, off."

"Urusanmu urusanku juga, gun. Kamu kayak gini karena kamu kebanyakan mikirin wanita itu kan? Iya kan? Wanita yang sering kamu lihat keluar masuk di gudang ruang 34 itu kan? Iya kan?"

"Haha. Jangan lupakan jika wanita yang sering aku lihat dan sering aku ceritain ke kamu itu p'fon, off. P'fonmu. Camkan itu baik baik, off." Ucap gun dan bangkit dari duduknya.

Gun melangkahkan kakinya meninggalkan mejanya. Baru 3 langkah, off langsung mengenggam tangan gun dan hal itu sontak membuat gun menepiskan tangannya dan membalikkan tubuhnya untuk melihat kearah off.

"Apa? Mau bilang apa ha? Mau bilang kalo wanita yang sering aku lihat itu bukan p'fon? iya? Mau bilang itu?" Tanya gun dengan suara tajamnya.

"Sebenernya kamu kenapa sih, gun? Kenapa tiba tiba jadi bahas kalo wanita itu p'fon? Kan aku udah pernah bilang kalo itu bukan p'fon kan?"

"Pembual. Pembohong sialan!" Ucap gun dan membuang wajahnya kasar.

"Maksud kamu apa?"

"Nggak usah pura pura nggak tau. Nggak usah pura pura bodoh. Kamu sebenernya udah tau kan kalo wanita yang sering aku lihat itu p'fon kan? Iya kan? Nggak usah pura pura bodoh deh, off."

Off langsung terdiam.

"Kamu pikir aku ini bodoh hah? Kemarin aku denger percakapanmu sama khru nicky disini, off. Dikelas ini. Sejak kapan kamu tau kalo khru nicky temennya p'fon?"

Sariwittaya High School ~Room 34 (Offgun) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang