Mingi menghela napas saat duduk di bus wisata bersama member lainnya. Saat ini ia sedang tur dan saat bersenang-senang, melihat penggemar mereka, ada satu hal atau lebih tepatnya satu orang yang dirindukannya dan itu adalah Yunho.
Pasalnya, saat mereka sedang tur, Yunho kembali ke dorm sendirian karena dia sedang hamil, sembilan bulan tepatnya dan Mingi berpikir tidak baik bagi Yunho ditinggalkan sendirian sementara manajer mereka, bersama mereka. Dan karena kandungan Yunho menginjak usia kesembilan, artinya bayi mereka, putri mereka yang berharga bisa lahir kapan saja.
Mingi takut Yunho akan melahirkan ketika mereka masih dalam tur. Ia hanya berharap mereka akan pulang tepat waktu untuk kelahiran putrinya.
Sulit bagi Mingi untuk berada sangat jauh dari Yunho karena mereka biasanya bersama, dan ia merindukan wajah Yunho, jadi ia memutuskan untuk melihatnya.
Yunho yang sedang tidur mendengar telepon genggamnya berdering. Ia mengerang saat berbalik ke samping ketika mengambil ponselnya dan melihat Mingi memberikan panggilan video. Yunho tersenyum saat menerimanya dan tak lama wajah Mingi muncul di layar.
"Selamat pagi sayang."
"Selamat pagi," jawab Yunho.
"Maaf, apa aku membangunkanmu?" Tanya Mingi ketika melihat mata Yunho setengah terbuka dan betapa lelahnya ia.
"Semacam..." Yunho tertawa sambil mengusap matanya.
"Maaf... aku selalu lupa soal zona waktu." Ucapan Mingi membuat Yunho terkekeh.
"Tidak apa-apa. Lagipula aku tidak bisa tidur nyenyak..." Yunho mengelus perut besarnya.
"Apa dia menendang?"
"Menendang dan bergerak tanpa henti sejak menginjak bulan kesembilan. Tepat di atas kandung kemihku dan selalu menendangnya, membuatku ingin pipis beberapa menit sekali, dan aku juga merasa sakit, makanya aku susah tidur." Yunho merasakan putrinya bergerak lagi.
Mingi menghela napas.
"Maaf ya sayang..."
Yunho mengedikkan bahu.
"Tidak apa-apa... kami merindukanmu..."
Mingi tersenyum.
"Aku juga rindu kalian berdua... kuharap kau bisa ikut tur bersama kami. Aku tidak suka kau sendirian apalagi usia kandunganmu sudah sembilan bulan. Berarti anak kita bisa lahir kapan saja sekarang... aku takut ia lahir hari ini saat kami masih tur."
"Sama... tapi aku punya nomor bidan kita, jadi kalau baby lahir hari ini, aku bisa meminta bidannya datang ke dorm dan aku akan melahirkan di sini."
"Yakin ingin melahirkan di rumah dan bukan di rumah sakit?"
Yunho mengangguk.
"Aku mau di sini saja karena aku sepertinya tidak akan sampai di rumah sakit jika mencoba mengemudi sendiri." Kalimatnya membuat keduanya tertawa bersama.
"Oke."
"Jadi, bagaimana turnya?"
"Menyenangkan dan sejauh ini lancar. Aku senang bertemu dengan Atiny kita, tapi aku berharap kau ada di sini bersama kami."
Yunho tersenyum.
"Aku sangat merindukanmu. Ingin tur ini segera berakhir jadi aku bisa pulang, dan terus bersamamu dan putri kita..."
Saat Mingi berbicara, Yeosang duduk di sampingnya.
"Hai Yunho," sapa Yeosang.
"Hai Sangie."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily of the Valley 💮 bottom!Yunho [⏯]
Fanfictionbottom!Yunho / Yunho centric Buku terjemahan ©2018, -halahala_