Song Mingi [⚠mpreg]

985 62 4
                                    

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Mingi pada Yunho, sambil terus menatap jalan saat menyetir mobil.

Yunho menunduk untuk menatap bundel pink di dekapannya lalu menatap Mingi.

"Tidur. Ia sudah tidur sejak kita meninggalkan rumah sakit." Jemari Yunho mengelus pipi tembam bayinya dengan lembut. "Aku tidak menyangka ia tidak rewel." Yunho menatap Mingi.

Mingi terkekeh dan menatap Yunho balik saat lampu merah menyala.

"Baguslah."

Yunho tersenyum. Sejak keduanya menikah, mereka selalu ingin membangun sebuah keluarga bersama-sama, sehingga setuju untuk memiliki anak, dan sembilan bulan kemudian, Jia lahir ke dunia.

"Aku tidak percaya kita akhirnya membangun keluarga yang selalu kita bicarakan," ujarnya.

"Ya... menunggu sesuatu yang berharga itu worth it, kan?"

"Ya."

Begitu keduanya tiba di rumah, Mingi keluar dari pintu sisi pengemudi terlebih dulu lalu membuka pintu sisi penumpang untuk Yunho.

"Terima kasih, Mingi." Yunho keluar dari mobil.

"Tentu, sayang." Mingi mencium Yunho dengan lembut.

Saat Mingi meraih tas keperluan Jia, Yunho mendengar suara-suara yang familier.

"Hei, kalian!"

Yunho berbalik dan melihat Hongjoong, juga lima teman lainnya berjalan menghampiri keduanya.

"Hai teman-teman." Yunho menyapa mereka dengan tenang ketika Mingi meraih tas, dan menutup pintu mobil lalu menguncinya.

"Kami boleh melihatnya?" Tanya San ketika melihat bundel di lengan Yunho.

"Tentu. Teman-teman, ini Jia, putri kami."

Yang lain menatapnya dan berbisik-bisik.

"Sangat menggemaskan," ujar Wooyoung yang melihat Jia sedang tidur.

"Boleh aku gendong, Yunho?" Pinta Hongjoong.

"Oke, tapi hati-hati ya." Yunho menyerahkan Jia pada Hongjoong.

Hongjoong menggendong Jia.

"Wow, kok bisa sih dia belum bangun?" Ujar Seonghwa.

"Ya, ia sudah tidur sejak kami meninggalkan rumah sakit. Ia hampir tidak menangis," jelas Mingi.

"Wah, sepertinya seseorang bangun dan sedikit rewel," ujar Mingi ketika mendengar Jia menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, sepertinya seseorang bangun dan sedikit rewel," ujar Mingi ketika mendengar Jia menangis.

"Mungkin lapar. Ini susunya." Yunho menyerahkan botol susu pada Mingi.

Mingi memasukkan puting botol itu ke mulut Jia, dan diminumnya susu itu.

Begitu selesai, Jia bersendawa. Dan menutup matanya, dengan wajah yang dibenamkan di lekukan leher Mingi.

Lily of the Valley 💮 bottom!Yunho [⏯]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang