Yunho menatap keluar jendela kafe, menunggu untuk melihat apakah Mingi akan memasuki pintu, membuat bel di atas berdenting. Namun, itu tidak pernah terjadi. Yunho menghela napas ketika membersihkan meja kasir. Itu semua salahnya. Ia merusak hubungannya dengan pria yang membuatnya paling bahagia di dunia. Ini semua terjadi karena ia clingy.
Yunho menerima pesanan pelanggan ketika pintu terbuka menyebabkan bel di bagian atas berdenting. Ketika mendengar bel berbunyi, ia mendongak untuk melihat kekasihnya.
"Kita perlu bicara," ujar Mingi.
"Mingi... berhentilah... aku sedang bekerja. Tolong tunggu saja setelah giliran kerjaku jadi kita bisa membicarakan apapun yang perlu kau bicarakan."
"Apa-apaan Yunho?! Kau selalu mendatangiku ketika ingin membicarakan sesuatu, dan coba tebak? Aku meninggalkan apapun yang sedang kulakukan dan mendengarkan apapun yang ingin kau bicarakan!" Bentak Mingi, menarik lebih banyak perhatian dari pelanggan lain di kafe.
Yunho menghela napas saat ia mengusap rambutnya.
"Baiklah. San, bisakah kau menggantikanku?" Tanya Yunho ketika menoleh pada rekan kerjanya.
San mengangguk lalu Yunho keluar dari kafe bersama Mingi.
"Jadi, apa yang sangat penting bagimu hingga menyeretku keluar dari pekerjaan?" Tanya Yunho jengkel dalam suaranya.
"Kau."
"Aku kenapa?"
"Kenapa kau begitu... clingy?"
"Aku tidak clingy kok?"
"Kau terus menempel denganku!"
"Katakan bagaimana aku terus menempel denganmu kalau begitu!" Bentak Yunho.
"Oke... setiap kali aku pergi, kau mengikutiku. Setiap kali aku mengatakan akan pergi meskipun tempat itu hanya satu menit jauhnya, kau ikut, ketika aku mengatakan akan keluar dengan teman-teman, kau ikut. Kau harus sadar bahwa aku membutuhkan ruang, sialan!" Bentak Mingi padanya.
"Yah, aku minta maaf karena ingin tetap berada di dekat kekasihku!"
"Ya Tuhan... ini adalah kesalahan besar."
"Apa maksudnya itu?!"
"Hubungan ini adalah kesalahan besar. Aku seharusnya tidak pernah memacarimu sejak awal!"
"Jadi apa yang ingin kau katakan?"
"Aku sudah muak dengan semua ini. Muak denganmu dan hubungan ini. Selamat tinggal Yunho," ujar Mingi lalu mulai berjalan menjauh dari Yunho, meninggalkannya dalam keadaan patah hati.
Yunho tidak bisa melakukan apapun, selain memperhatikan pemuda yang ia cintai, pergi dari hidupnya selamanya.
"Hei," ujar sebuah suara, mengeluarkan Yunho dari pikirannya.
Yunho menoleh pada San yang menatapnya.
"Aku akan pergi. Tidak apa-apa kau yang menutup toko?" Tanyanya.
"Ya, tidak apa-apa," jawab Yunho.
San pasti melihat ekspresi sedih yang ditunjukkan wajah Yunho karena hal berikutnya yang ia tanyakan adalah,
"Kau yakin? Aku bisa membantumu."
"Tidak, San. Aku tidak apa-apa. Kau bisa pergi."
"Kau baik-baik saja?" Tanya San.
"Sejujurnya... aku tidak baik-baik saja." Yunho menghela napas.
"Sudah bicara dengannya?" Tanya San.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily of the Valley 💮 bottom!Yunho [⏯]
Fiksi Penggemarbottom!Yunho / Yunho centric Buku terjemahan ©2018, -halahala_