🥀 [⚠mpreg]

88 3 0
                                    

Pagi itu, langit begitu cerah ketika Yunho menaiki kapal yang akan membawanya pulang.

Kapal itu penuh dengan penumpang yang bercakap-cakap riang, tapi Yunho memilih untuk duduk di dek, menikmati angin laut yang menyegarkan. Dia mengusap perutnya yang membesar, merasa bahagia sekaligus cemas karena hanya tinggal beberapa minggu lagi dia akan melahirkan.

Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama. Di tengah malam, badai besar menerjang. Gelombang tinggi menghantam kapal, membuatnya terombang-ambing tak terkendali. Penumpang berteriak panik, dan Yunho merasakan ketakutan yang luar biasa. Dalam kekacauan itu, kapal menabrak karang dan mulai tenggelam. Yunho berusaha bertahan di atas pecahan kayu, sampai akhirnya kesadarannya menghilang.

Saat Yunho membuka matanya, dia terbaring di atas pasir putih yang hangat. Matahari pagi menyinari wajahnya, dan suara deburan ombak terdengar di kejauhan. Dia bangkit dengan susah payah, merasakan sakit di seluruh tubuhnya. Di sekelilingnya hanya ada hutan lebat dan pantai yang sepi. Tak ada tanda-tanda kehidupan manusia lain.

"Di mana aku?" bisiknya dengan suara serak. Perutnya terasa berat dan sakit, tanda-tanda kelahiran semakin dekat. Dia tahu bahwa dia harus mencari tempat yang aman untuk berlindung dan melahirkan.

Dengan langkah tertatih-tatih, Yunho memasuki hutan. Dia mencoba mencari air dan makanan, dan akhirnya menemukan sungai kecil yang jernih. Dia minum dengan rakus, lalu mencari buah-buahan yang bisa dimakan.

Namun, perutnya terus menerus berkontraksi, membuatnya semakin sulit untuk bergerak.

"Ya Tuhan, aku tidak bisa melahirkan di sini," lirihnya sambil memegangi perutnya yang sakit. "Aku harus menemukan tempat yang lebih aman."

Yunho terus berjalan hingga menemukan sebuah gua kecil yang tersembunyi di balik pepohonan lebat. Gua itu terlihat cukup aman, terlindungi dari angin dan hujan. Dia masuk ke dalamnya dan duduk bersandar di dinding batu, berusaha mengatur napasnya yang mulai tersengal-sengal.

"Tenang, Yunho. Kamu bisa melakukannya," dia berbicara kepada dirinya sendiri, mencoba memberi semangat. "Kamu harus kuat demi bayi ini."

Kontraksi semakin kuat dan cepat. Rasa sakit itu seperti gelombang yang terus menerjang, membuatnya hampir kehilangan akal. Yunho berteriak, suara kesakitannya bergema di dalam gua. Tak ada dokter, tak ada perawat, hanya dia dan alam liar di sekitarnya.

Dalam kesendirian dan penderitaan itu, Yunho merasakan air ketubannya pecah. Dia tahu saatnya sudah tiba. Dengan segala tenaga yang tersisa, dia mendorong dan berteriak, berjuang melawan rasa sakit yang seakan membelah tubuhnya.

Jam demi jam berlalu, dan akhirnya, dengan satu dorongan terakhir, tangisan bayi yang nyaring memenuhi udara gua.

Tangisan itu adalah suara kehidupan, suara harapan di tengah kegelapan dan ketakutan. Yunho menangis, bukan karena sakit, tapi karena kebahagiaan dan kelegaan. Dia menggendong bayinya yang kecil dan lemah, menatap wajah mungil itu dengan cinta yang tak terlukiskan.

"Hei, sayang. Kamu aman sekarang," bisiknya lembut. "Aku akan melindungimu. Kita akan bertahan bersama."

Namun, tantangan belum berakhir. Yunho harus mencari cara untuk merawat bayinya di tengah hutan belantara ini. Dia harus menghadapi bahaya serangan hewan liar, kekurangan makanan dan air, serta ancaman penyakit. Tapi dia tak menyerah. Setiap hari adalah perjuangan, tetapi juga hari baru untuk berharap.

Bulan demi bulan berlalu, Yunho dan bayinya bertahan hidup dengan segala keterbatasan. Dia belajar mengenali tanaman yang bisa dimakan, membuat perangkap sederhana untuk menangkap hewan kecil, dan mencari air bersih. Bayinya tumbuh sehat, meskipun lingkungan mereka sangat keras.

Suatu hari, saat Yunho sedang mencari makanan di tepi pantai, dia melihat sebuah kapal besar di kejauhan. Dengan sekuat tenaga, dia berlari ke pantai, melambai-lambaikan tangannya dan berteriak minta tolong. Kapal itu mendekat, dan beberapa orang turun dari kapal dengan perahu kecil.

"Apakah Anda baik-baik saja?" tanya salah satu dari mereka ketika melihat Yunho yang kurus dan lemah sambil menggendong bayinya.

Yunho tersenyum lemah, air mata kebahagiaan mengalir di pipinya. "Ya, kami baik-baik saja sekarang. Tolong, bawa kami pulang."

Mereka diangkut ke kapal, dan Yunho serta bayinya akhirnya bisa kembali ke peradaban. Perjalanan mereka penuh dengan cobaan dan kesulitan, tetapi juga keberanian dan cinta yang tak terkalahkan. Yunho tahu, mereka telah melewati ujian terberat dalam hidup, dan mereka akan selalu memiliki satu sama lain, tidak peduli apa pun yang terjadi.

Setelah kembali ke peradaban, Yunho tidak hanya kembali ke kehidupan normal, tetapi dia juga membawa pulang kisah yang luar biasa. Kisah tentang persalinannya di hutan belantara dan perjuangannya untuk bertahan hidup dengan bayinya telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. Yunho memutuskan untuk menulis sebuah buku yang menceritakan pengalaman ini, dengan harapan bisa berbagi kekuatan dan harapan kepada orang lain.

Buku itu diberi judul "Kelahiran di Tengah Alam: Perjuangan dan Keajaiban". Yunho menceritakan dengan detail bagaimana dia bertahan di pulau terpencil, melahirkan sendirian, dan merawat bayinya di lingkungan yang penuh bahaya. Buku ini tidak hanya mengisahkan penderitaan dan tantangan, tetapi juga menyoroti keajaiban hidup dan kekuatan cinta seorang ibu.

Tak disangka, buku Yunho menjadi best seller. Kisahnya menyentuh hati banyak orang, dan buku itu terjual habis dalam waktu singkat. Yunho diundang ke berbagai acara televisi dan radio untuk menceritakan kisahnya, dan dia pun mengadakan banyak acara tanda tangan buku (fansign) di toko-toko buku.

Hari itu, toko buku di pusat kota dipenuhi oleh para penggemar yang ingin bertemu dengan Yunho. Mereka datang dari berbagai tempat, membawa buku yang siap untuk ditandatangani. Yunho duduk di meja yang telah disiapkan, dengan bayinya yang kini berusia satu tahun duduk di pangkuannya.

Di tengah acara, seorang jurnalis dari sebuah majalah ternama mendekati Yunho untuk wawancara singkat.

"Yunho, kisah Anda sungguh luar biasa. Bisakah Anda menceritakan sedikit tentang bagaimana Anda bisa bertahan dan melahirkan di tengah hutan belantara?" tanya jurnalis itu.

Yunho tersenyum, mengingat kembali masa-masa sulit itu. "Itu adalah perjuangan yang sangat berat. Saya harus bertahan dengan segala keterbatasan, menghadapi rasa sakit dan ketakutan yang luar biasa. Tapi saya tahu, saya harus kuat demi bayi saya. Saya melakukan segala yang bisa saya lakukan untuk melindungi dan merawatnya."

Jurnalis itu mengangguk, terkesan dengan keteguhan hati Yunho. "Bayi Anda lahir dalam situasi yang sangat tidak biasa. Bagaimana perasaan sekarang melihat anak Anda tumbuh sehat dan kuat?"

Yunho mengusap kepala bayinya dengan penuh kasih. "Saya sangat bersyukur. Setiap hari adalah anugerah. Saya melihat keajaiban dalam diri anak saya. Dia adalah bukti bahwa cinta dan tekad bisa mengatasi segala rintangan."

"Apakah Anda ingin memperkenalkan bayi Anda kepada para penggemar?" tanya jurnalis itu lagi.

Yunho mengangguk dan mengangkat bayinya, memperlihatkannya kepada semua orang yang hadir. "Ini dia, buah hati saya. Dia adalah alasan saya bisa bertahan dan terus berjuang."

Para penggemar yang hadir langsung bersorak dan bertepuk tangan. Mereka terharu dan kagum melihat bayi yang lahir dalam situasi yang sangat sulit namun kini tumbuh sehat dan ceria. Bayi Yunho segera menjadi pusat perhatian, dan popularitasnya ikut meroket bersama dengan Yunho.

Dengan kesuksesan bukunya, Yunho mendapatkan banyak tawaran untuk berbicara di seminar-seminar motivasi dan menjadi pembicara tamu di berbagai acara. Dia menghasilkan banyak uang dari penjualan buku, royalti, dan undangan tampil di berbagai media. Kehidupan Yunho dan bayinya berubah drastis. Mereka tidak hanya bisa hidup dengan nyaman, tetapi juga membantu banyak orang dengan kisah mereka.

Yunho memanfaatkan kesuksesan ini untuk memulai yayasan yang membantu ibu-ibu dan anak-anak yang membutuhkan, terutama yang menghadapi situasi sulit seperti yang pernah dia alami.

Dia ingin membagikan keberuntungan dan harapan yang telah dia dapatkan kepada orang lain.

Lily of the Valley 💮 bottom!Yunho [⏯]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang