Safona's POV
Arrrrrrgggghhhh hari ini adalah weekend terhectic yang aku pernah alami selama bulan ini. Bagaimana tidak sudah 2 hari ini aku berada di Bali menemani Miss Caroline sebagai tim accounting untuk mempersiapkan rapat dengan seluruh direksi Mevlon dan aku baru tau CEO muda Mevlon Beauty menginginkan rapat itu dilakukan di bali dan bukan di Jakarta. Hal ini menurutku adalah pemborosan tapi apa peduliku, aku hanya karyawan biasa. Yaa justru untung untukku karna aku bisa sekalian liburan sambil bekerja dan.....sekalian bisa mencari random guy for make out. Tapi bagaimana mau make out jika dua hari ini saja aku terus berkutat bersama laporan keuangan dan dua orang yang sedang kasmaran. yaa siapa lagi kalau bukan atasanku miss caroline dan pacar diam diamnya Matt. Bayangkan selagi membahas keuangan mereka bisa bisanya ciuman panas seperti sekarang ini dan ter the best nya, mereka melakukannya di depanku. Seketika mood ku langsung berubah jadi unmood tapi apa boleh buat, ia adalah atasanku meskipun aku sudah menyindir namun atasanku ini hanya anggap sindiranku sebagai candaan. "Oh matt, nanti kita lanjutkan di kamar yaa. Kasihan kan fona sudah meneteskan air liur karna iri melihat kita" ucap miss caroline sambil bermanja dengan matt. Tenang miss aku sudah sering melihat kalian berciuman jadi sudah tidak iri lagi." Cibir ku. "Ayolah fona jangan sinis begitu ini hari minggu dan kita harus semangat karna malam ini laporan kita akan diperiksa pak adrian sebelum hari senin rapat di mulai." Kata atasanku menyemangatiku. "Kadang aku pikir mevlon keterlaluan mempekerjakan aku di hari minggu dan sangat hectic seperti ini." Jawab ku. "Ooh my co chief accounting fona, patient honey. Dengar CEO cantik kita miss shena akan meliburkan kita hari kamis sampai jumat dan kita di bali semua akomodasi di tanggung Mevlon. Makanya kita harus semangat untuk rapat 3 hari ini. Lagi pula divisi kita tidak pernah ada masalah kan di rapat." Jawab miss caroline meyakinkan ku. "Dan yang ku tahu rapat ini hanya akal akal an CEO untuk bisa liburan dengan biaya perusahaan. Good for us kan fona." Kata atasanku dengan berbinar. Yaa benar kata miss caroline aku harus memanfaatkan kesempatan ini, setidaknya harus semangat untuk senin sampai rabu. Dan hanging out for kamis sampai jumat. Yeay, tidak sabar menunggu pekan depan.
Setelah makan siang miss caroline, matt dan aku menemui pak adrian excecutive manager Mevlon yang akan melakukan pengecekan laporan keuangan sebelum presentasi di rapat hari senin. Dan seperti kata miss caroline tidak ada hal yang berarti ataupun missing dari laporan yang kami buat. Semua nya mulus dan tanpa cela. Akhirnya jam 4 pertemuan kami dan pak adrian selesai, aku bisa kembali ke kamar hotel ku dan miss caroline melanjutkan hal lain dengan matt yaaa... Kalian pasti tau apa yang akan mereka lanjutkan. Damn sebenarnya aku sangaf iri dan sangat membutuhkan pelepasan. Seminggu ini aku bahkan tidak pernah melakukan ONS karna kesibukan rapat. Bukannya menurun hasrat seksualku malah semakin menggebu tak jarang seminggu ini ku akhiri dengan masturbasi sendiri dengan vibratorku. Aku wanita normal yang membutuhkan vibrator selain pria tentu saja. Hari sudah menjelang malam Setelah mandi dan berganti pakaian aku makan malam di restoran seorang diri lalu jam 8 aku memutuskan untuk berjalan jalan di sekitar hotel megah ini. Niatku adalah mencari bar. Minum sedikit sampai malam dan clubbing kemudian balik ke kamar untuk istirahat. Akhirnya aku menemukan bar hotel. Aku duduk di meja bartender dan memesan minuman biasa yang aku minum di Vnine. Aku minum sambil memperhatikan sekeliling. Bar ini cukup ramai dengan wisatawan asing. Malah terlihat seperti diluar negeri dari pada di indonesia. Mataku bersitatap dengan mata seorang pria yang ternyata sedang melihat ke arahku. Pria itu memiliki mata berwarna cokelat, pria itu tampan dengan rahang yang kokoh, dadanya bidang dan sangat pelukable. Tunggu.... Kenapa aku langsung tertuju ke dadanya, salahkan hasrat seksualku yang sudah lama tak terjamah. Aku langsung memalingkan wajah dan kembali ke gelas minumanku sebelum aku terlanjur menggila melihat pria itu.
"Hai.." tiba tiba suara berat itu menyapa ku. Aku menoleh ke samping kiri ku dan benar saja seorang pria, pria bermata cokelat tadi duduk di meja bar di samping ku. Dia memesan minuman dan kembali menatapku sambil tersenyum."Hai.." jawab ku sambil membalas senyumnya.
"Kau sendirian?" Tanya pria tersebut kepadaku. "Menurutmu apakah aku berlima?" Jawabku sambil bercanda."oh haha kau lucu. Aku ben. You?" Sapanya sambil mengulurkan tangan. "Ben for benjamin? Aku fona." Jawabku sambil menjabat tangan ben. "No. Ben for Benedict." Katanya lagi. "Okay benedict jadi kau berasal dari mana? " Ucapku memulai obrolan."france, kamu seperti bukan asli Bali, maksudku indonesia, wajahmu bukan asia." Katanya sambil mengamati ku. "Oh no, aku asli indonesia tapi aku punya gen amerika dari nenek papa ku. Apa begitu terlihat kalau bukan asli indonesia." Kataku pada ben. "Yes kau memang terlihat amerika dengan style america dan keramahan pada orang asing. Indonesian ramah tapi mereka cenderung takut berkomunikasi karna bahasa mungkin." Jelas ben. Dan begitulah akhirnya aku dan ben bercerita tentang banyak hal sampai akhirnya tengah malam. Awal aku melihat ben hasrat seksualku tertantang. Tapi setelah berbincang dengannya aku merasa dia sama dengan Levin, damian, rully, mikey dan Rayan. Feelin so warm and friendly. Dari percakapan kami aku tau kalau ben pria perancis yang tinggal di inggris dan mengunjungi bali untuk bachelor party kawannya malam minggu depan. Ia datang lebih awal setelah melihat bali di media sosial dan tertarik untuk datang bersama kawannya james dari inggris. "Kau masih di bali malam minggu ini? Kalau yaa datanglah ke pesta bujang kawanku di club hotel ini." Ajaknya. "Kau yakin mengajak orang yang baru 4 jam berbincang denganmu?" Kata ku. "Oh come on fona i know mana orang yang humble dan seru dan mana yang tidak. Aku yakin kau humble melihat keseruan perbincangan kita." Kata ben lagi. "Ben i know what bachelor party mean. Disana akan banyak wanita telanjang dan aku bukan tipikal wanita yang bisa telanjang di sembarang tempat." Kata ku sambil tertawa. "Damn no, aku tidak meminta mu datang untuk telanjang. Aku hanya memintamu datang sebagai teman pertamaku di bali. Dan yaa kau teman wanita yang seru. Jadi mau kan kau datang. Lagi pula tidak hanya kawan laki laki ku yang datang dari inggris ada beberapa kawan wanita yang datang dari australia. Jadi kau tak perlu takut atau canggung." Katanya meyakinkan ku. "Lihat nanti ya ben seperti ku bilang aku datang ke bali untuk rapat besar perusahaan tempatku bekerja. Jadi aku akan sibuk minggu depan." Kata ku lagi. " Oke give me your cell phone number. I'll text you soon." Kata ben menyodorkan apple nya padaku. Seperti yang terlihat pria ini bukan pria bule miskin yang ingin liburan murah terlihat dari barang yang ia pakai. Rolex watch, burberry Tshirt, jacket kulit keluaran designer perancis dan apple 12 pro terbaru. Akhirnya aku mau tak mau memberikan nomor ponselku padanya. Kami berpisah di depan pintu bar dan kembali ke kamar masing masing. Awalnya ben ingin mengantarku sampai di kamar tapi aku berkelit dan bilang padanya masih ingin mengunjungi kamar kawan perempuanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Since I found you
RomansaHai ini cerita pertama ku jangan lupa follow yaa. aku tidak pernah mempunyai teman wanita. teman yang benar benar teman. sahabat. bukan teman dengan niat pendekatan. sampai aku bertemu dengannya. wanita indonesia. biasa saja. tapi satu satunya yan...