paralyzed

9 0 0
                                    

Fona POV

Ar membawaku kedalam kamar president suit roomnya. Aku tidak fokus dengan kamarnya karna ar sudah menciumi leher ku. Dia mendorongku sampai terduduk di tempat tidur. Aku berdiri dan meraba wajahnya, turun ke lehernya, dadanya, perutnya, juniornya sampai kakinya. Aku membuka sepatunya dan mendorong pria itu untuk duduk. Aku biasa mengendalikan bukan di kendalikan. Ar tersenyum penuh gairah saat melihatku melepas heels ku. Aku naik kepangkuannya dengan menjepit nya diantara kedua pahaku. Dan tanpa diduga ia membalik keadaan aku terbaring di tempat tidur. Dia mencium bibirku, leherku, dadaku yang masih terbalut dress sampai tiba di depan intiku yang masih terbalut underwear. Dia mengecup intiku menarik lepas celana dalam ku mengecup intiku secara langsung dan menjilatnya. "Aah..." Aku mendesah. Rasanya sangat geli. Dia terus menjilatiku. Kemudian ar kembali ke wajahku menatapku dengan dalam dan....
Sreeettttttttt.....
Dia merobek dressku dengan mudahnya menarik braku sampai tidak terbentuk dan menikmati pemandangan telanjangku sambil melucuti pakaiannya sendiri. Aaahhh badannya sangat sexy.

Kemudian dia menindihku menjilat seluruh tubuhku dari wajah sampai ke ujung jari kaki ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian dia menindihku menjilat seluruh tubuhku dari wajah sampai ke ujung jari kaki ku. Aku tak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya. Tidak ada yang menjilatku sampai di ujung jari kaki. Dia menatapku. Menggesekkan juniornya dan aku membalik keadaan aku menjilat tubuhnya mengulum juniornya naik dan turun kemudian dia mendesah tak tahan dia membalikku dan menindihku lagi dia menggesekkan juniornya. Dan blashhh satu sentakan dia memaksa juniornya yang besar masuk ke intiku. Dia memompaku perlahan oh god seperti ini kah bercinta pelan tapi pasti. Dia menciumku. Lama kelamaan dia memompa intiku semakin keras dan cepat "aaaah..." Aku sampai di klimaks ku yang pertama. Namun Ar tidak berhenti dia terus memompa ku dengan cepat "aah aah aah aah aah ar. " Aku mendesahkan namanya. "Yes sweety fuck fuck." Geram ar. Keringat menetes dari keningnya. Begitu pula denganku "i wanna cum sweetheart." Kata pria itu menandakan sebentar lagi dia akan meledak dan "aaaaahhhhhh...." Dia meledak dan menggelinjang. Dia meledak di dalamku. Aku merasakan semburannya yang begitu hangat membanjiri vaginaku sampai mengaliri selangkang paha ku. Tak lama kemudian dia bangkit memelukku dan mengarahkan ku untuk doddgy style. Damn... Pria ini tidak lelah dia langsung memompa ku kembali dan menyemburkan kembali spermanya di dalamku. Aku mendesah nikmat dam syarafku serasa lumouh dibuatnya.

Ar POV

Pukul 5 pagi akhirnya aku dan fona berhenti bersetubuh karna sudah kelelahan. Mungkin kami menghabiskan 5 ronde malam ini. Dan aku menyukai lawan ranjangku saat ini. Fona menatapku dalam pelukanku, tangannya nakal dan terus memegang juniorku yang tertidur. "Wait.. where's your protection?" Tanya fona. Damn aku melupakan protection ku karena nya. "Aku tidak memakai protection. Aku lupa." Kata ku santai. "Whats. Kamu gila ar? Aku yakin ini bukan seks pertama mu. Kenapa kau tak memakainya?" Kata fona lagi. "Ya dan ini bukan seks pertama mu kan fona. Jadi ku pikir kamu sudah melindungi diri mu juga." Jawabku. "Nope. Aku lupa meminum pil beberapa hari ini karna sibuk kerja. " Kata fona. Dan aku bukannya khawatir malah memeluknya erat. Pelukanku membawa fona ke alam mimpi dan tak melanjutkan pembahasan kami tentang protection yang kami lupakan. Aku pun sangat lelah dan mengantuk.

Sinar matahari masuk melalui jendela dan membuatku silau dan terbangun dari tidurku. Aku meraba samping tempat tidur dan kosong. Wanita yang memberi kenikmatan bagiku sudah tidak ada di kamar ini. "Damn.. tidak bisa kah ia berpamitan dengan ku? " Kataku geram. Biasanya aku ingin cepat cepat pergi setelah melewati malam dengan lawan ONS ku tapi saat ini aku masih ingin berbincang dengan wanita itu. Aku beranjak dari tempat tidur untuk mandi dan berniat mencari kamar fona.
Aku sudah di depan resepsionis. "Maaf mau tanya pengunjung bernama fona ada di kamar berapa?" Kataku pada resepsionis. "Maaf nama lengkapnya siapa ya pak?" Jawab sang resepsionis lagi. "Cari saja seluruh nama fona disitu dan aku akan mengeceknya." Kataku dengan emosi yang tersulut. "Maaf pak, disini ada nama wanita bernama fona, safona hadju terdaftar tapi baru saja check out." Kata resepsionis itu padaku.
"Kenapa kau begitu terburu-buru fona? " Batinku. Setelah mengetahui bahwa wanita yang ku tiduri semalam sudah check out dari hotel aku pun menuju restoran hotel untuk makan siang. Benar saja ini sudah siang dan pasti wanita itu sudah check out. Ya ampun aku masih menginginkan wanita itu. Aah mungkin ini efek sebulan tidak bercinta, entahlah one night stand yang paling hebat yang pernah kurasa. Pikiranku masih sibuk menilai apa yang telah ku lakukan semalam. Pertarungan ranjang yang panas, ganas dan menggairahkan pasti akan sangat sulit melupakannya. Aarrgh sudahlah, aku bukan anak kemarin sore yang baru mencicipi vagina. Kulanjutkan siang itu dengan makan siang, kulihat nick dan ben datamg membawa piring makan siang ke arah mejaku. Siang itu kami habiskan dalam perbincangan bisnis. Aku tak menceritakan apa yang ku lakukan semalam pada kedua sahabatku meskipun mereka sibuk bertanya. Yaa aku memang tidak menceritakan pada siapapun tentang aktivitas ranjang ku, yang sahabat dekat ku tau adalah aku yang selalu berhubungan seksual dengan one night stand dan yang dunia pikir adalah ardika zachary marino pengusaha muda yang sukses tapi tidak menyukai wanita.

Since I found you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang