Jarum jam hampir menunjukkan angka 04.00 subuh. Hujan mulai mereda. Hanya desiran angin yg sesekali terdengar bersama gemuruh sungai kecil yg sepertinya meluap.
Di atas meja, di dalam sebuah gubuk kayu. tubuh Hary masih terikat telentang. Ia tak bergerak namun perutnya masih terlihat turun naik tanda ia masih hidup. Terlihat warna dada dan perutnya memar merah bekas hantaman kayu dan tangan.Selang kemudian, ia mengerang, menahan nyeri dan mohon ampun. Darah segar terlihat menetes di ujung bibirnya. Sepertinya ia mengalami luka dalam cukup serius. Mungkin lambung atau organ hatinya terluka.
"Arghhh.... lepasin gue, setaaan" gumamnya lirih. Sesekali ia menggelinjang. Hampir satu jam ia tak sadarkan diri setelah dihajar bertubi-tubi di rusuk dan uluhati. Saat pingsan itulah, lakban yg melilit mulutnya dibuka oleh pria misterius yg menyiksanya. Ya, itu karena pria itu ingin melepaskan syahwat setannya bercumbu dgn Hary yg tak sadarkan diri.
Di sudut ruangan, pria itu terus mengawasi tajam tubuh Hary sambil sesekali menyeringai kejam. Syahwat setannya belum tuntas. Ia merencanakan aksi lain yg lebih biadab. Lalu ia mendekat ke meja tempat Hary terikat. Ia kembali mengelilingi tubuh tak berdaya itu seperti sedang melakukan ritual pemujaan. Tangannya kembali mengelus ngelus bagian depan tubuh Hary. Leher, dada, uluhati, perut tengah, pusar.
"Nikmat semuanya" ujarnya sambil berdecak dan terdengar mengerikan.
"Gue ingin semuaaaa, tuaaaan!" teriaknya. Hary hanya mampu menggelinjang pelan tak berdaya. Sekonyong2, pria itu menempelkan ujung pisau besar tepat di uluhati Hary. Dan detik berikutnya,
Srleeppppp.... pisau itu ditancapkan dgn mudah ke uluhati. Hary terkesiap. Tubuhnya menggelinjang hebat ketika merasakan benda dingin melesak masuk ke dalam perut, merobek organ hatinya.
Arrghhhhh.... Arghh...... Arghhhh...
Lalu dgn sadis dan ceoat, pisau itu menyayat dan membelah perut Hary mulai dari uluhati sampai ke bawah pusar.
Sreeettttttt!
Hary menjerit, meraung, menahan sakit tak terhingga. Tubuhnya berguncang. Darah mancur mengalir deras dari luka menganga memanjang di perutnya. Sebagian organ dalamnya berdesak terburai keluar.
Tak hanya itu, pria sadis itupun merogoh lobang menganga dan mencabut organ hati lalu menimamgnya di depan mata Hary yg sedang sekarat. "ini akan kumakan" ujarnya puas.
Mata Hary terbelalak lemah lalu kemudian tubuhnya tak bergerak.
Ia mati dgn tragis di gubuk kayu di tengah hutan jati.Bersambung......
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Hutan Jati
Mystery / ThrillerIni adalah cerita fiktif. Jika ada nama tempat, tokoh, profesi yg sama, itu hanya kebetulan semata. Mengandung unsur kekerasan. Hanya 21+