Sore itu, Yoga masih di Kampung Rampok. Utk melanjutkan penyelidikan kasus hilangnya Hary. Waktu menjelang malam. Iapun bergegas pamitan utk pulang. Ia menghidupkan sepeda motor trailnya.
Waktu sudah melewati maghrib saat ia berkendara pulang. Di depannya ia bakal melewati hutan jati.
Ya, hutan jati yg konon sangat angker dan mematikan.
Tapi mana ada setan yg ganggu manusia. Begitu pikirnya sambil terus melajukan motornya melewati jalanan naik turun dan berkelok."Sial" umpatnya saat motornya mendadak mati persis menjelang area hutan jati. "Ya Tuhan.
Lupa isi bensin tadi siang" gumamnya sambil menepuk jidatnya sendiri.Ia mencoba menghubungi
rekannya melalui ponsel. Tp memang daerah itu tak dapat signal. Sungguh seperti alam lain yg tak terjangkau oleh berkembangnya peradaban manusia.
Untuk putar balik mendorong motor ke Kampung Rampok jelas tak mungkin. Selain jarak terlalu jauh, di sanapun tidak ada penjual bensin eceran.
Ia akhirnya memutuskan utk mendorong motor searah pulang meski melewati hutan jati yg jaraknya sekitar 4-5 kilometer.
Setelah itu disambung daerah perbukitan dgn tumbuhan liar di kanan-kirinya. Lalu disambung dgn kawasan bukit cadas berkilo-kilo meter.
Ia harus menempuh jarak sekitar 15 Km utk melewati daerah tak berpenghuni itu. "Siapa tau ada kendaraan lain lewat. Gue bisa minta bantuan" pikirnya sambil mendorong motornya memasuki trek hutan jati.Sebenarnya ia takut, tp bimbingan mental dan latihan fisik yg rutin dilakukan saat menempuh pendidikan kepolisian dulu, membuatnya siap menghadapi resiko apapun. Toh ia juga berbekal senjata api yg selalu terselip di pinggang.
Jam sudah menunjukkan pukul 22.00. Artinya sudah 2 jam lebih ia mendorong motor. Ia kini sudah mencapai tengah2 hutan.
Dengan napas ngos-ngosan, ia memutuskan utk beristirahat. Ia menyalakan sebatang rokok sambil terus mencoba menghubungi siapapun yg ada di ponselnya. "Edan. Signal benar2 gak ada" gerutunya sambil memandang ke celah bukit yg ada tak jauh dari sana.Ia ingat, di balik celah bukti itu ada seorang kakek yg tinggal di gubuk kayu. Ia berpikir utk ke sana aja utk menumpang istirahat. Tetapi niat itu diurungkan karena toh di sanapun tidak ada harapan apa2. "Mending gue terus dorong motor aja" pikirnya sambil bangkit dan mulai mendorong motor kembali.
Tiba-tiba sayup2 ia dengar suara deru motor dari kejauhan. Makin lama makin dekat. Bising mesinnya seperti motor RX King.
Ia sumringah. "Yeaaaa, pertolongan datang" katanya girang sambil mengepalkan tangan. Ia menunggu. Dan, benar saja, dari arah belakangnya, mulai terlihat sorot lampu motor yg agak redup yg makin lama makin mendekat.Yoga menengadah memandangi sinar lampu. Sinarnya tidak terlalu terang. Ia membuka mata. Sejenak ia menatap lampu bohlam itu di langit-langit. Lalu ia sadar. "Dimana gue" pikirnya. Ia mengumpulkan seluruh ingatan utk kemudian berusaha bangun dan menggerakan tangan dan kakinya. Tapi sepertinya sulit.
Kini ia sepenuhnya sadar. Ia sedang terikat telentang di atas meja kayu yg seukuran badannya saja. Kepalanya sedikit menjuntai ke bawah dgn leher mencuat. Terlihat buah jakunnya yg menonjol jelas. Kedua kakinya menjuntai ke bawah dan masing2 terikat dikaitkan di masing2 kaki meja. Kedua tangannyapun terikat menyatu di atas kepala lalu dikaitkan ke sebatang patok kayu yg tertanam di lantai tanah.
bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Hutan Jati
Mystery / ThrillerIni adalah cerita fiktif. Jika ada nama tempat, tokoh, profesi yg sama, itu hanya kebetulan semata. Mengandung unsur kekerasan. Hanya 21+