Misteri Hutan Jati

571 12 2
                                    

Hary gelisah. Mendadak mobil yg dikendarainya mogok di tengah jalan perbatasan Jawa barat-Jawa Tengah. Berulangkali dia menghidupkan starter tp tak berhasil. Hujan mulai mereda. Tinggal gemerecik dan suara angin yg terdengar. Jam sudah menunjukkan pukul 23.15.
Sepi mencekam. Tak ada satupun kendaraan yg kebetulan melintas.
"Sial. Mana hujan. Bangsat," begitu Hary menggerutu sendirian. Dari dalam mobil ia melihat sekitar. Gelap, Hanya pohon jati yg ada di sekelilingnya.

Haryono alias Hary adalah pegawai swasta berusia 33tahun. Malam itu ia bermaksud pulang ke kampung halamannya di sebuah kota kecil daerah Jawa Timur. Ia meninggalkan anak istrinya karena ada keperluan mendadak. Biasanya kalau pulang kampung ia memilih jalan tol dari Jakarta sampai kota tujuan.
Namun kali ini terpaksa melalui trek yg lain karena harus mampir ke rumah rekan kerjanya di daerah Banjar.

Hary tertegun, merenung sambil duduk bersandar di belakang kemudi. ia berharap ada kendaraan lain yg lewat agar bisa minta bantuan atau nebeng ke kota terdekat.
Tp sudah 30 menit berlalu harapan utk melihat kendaraan lain itu tak kunjung tiba.
Di luar msh hujan rintik. Seluruh kaca mobilnya kini putih berembun karena AC mati. Ia makin gelisah. Untuk menurunkan sedikit kaca agar keluar hawa biar tidak pengap, itupun tidak bisa karena mesin mati. Jalan satu2nya adalah dengan sedikit membuka pintu mobil.

Dibukalah pintu mobilnya. Lalu ia menyalakan sebatang rokok utk mengusir kantuk dan dingin menyergap. Ia tercenung sendiri sambil mencari solusi atas situasi yg sedang menimpa diri.
Ia hisap rokoknya itu dalam-dalam.

Jalan itu sebenarmya trek alternatif para pengguna jalan baik dari arah Jawa Barat maupun sebaliknya. Tidak terlalu lebar namun cukup nyaman utk dilalui karena kondisi jalanan mulus. Hanya saja di beberapa titik terdapat banyak tikungan dan melewati bbrapa hutan yg cukup sepi. Salah satunya hutan jati. Ya, sekitar 3km di kanan kiri jalan yg berkelok turun-naik terdapat hamparan pohon jati yg sudah tua. Di daerah inilah mobil Hary mendadak mogok.

Tiba2 terdengar suara bising mesin motor dari kejauhan. Memecah sunyi. Dari suaranya, Hary bisa menebak kalau suara itu adalah suara motor RX King. Reflek ia membuka pintu mobilnya lebih lebar sambil memperhatikan arah suata motor. Ya benar saja, dari arah belakang, ia melihat lampu motor kian mendekat dgn sorot lampu yg tdk terlalu terang.
Harypun spontan turun dari mbl sambil melambaikan tangan menyetop motor tsb.

"Mas, mau ke arah sana? Boleh minta tolong?" teriak Hary utk mengimbangi deru mesin motor yg memekakkan telinga.
Motor yg sudah melambatkan lajunya itupun berhenti dan mematikan mesin motornya di samping mobil Hary. "Mas, Bisa tolong saya mas?
Mobil saya mogok." ulang Hary sambil mendekat ke pengendara motor. Tanpa menjawab, si pengendara mtr itu lalu turun tanpa melepaskan helmnya.
"Ada kunci2nya kan?" katanya datar sambil mengamati mbl Hary. "Sudah dicek mesin dan yg lainnya?" lanjutnya.
"Saya belum cek. Tadi msh hujan deres dan tak ada teman. Sepi banget. Ok, saya cek skr" jawab Hary sambil mengambil satu set perkakas di bawah jok. Ditemani pengendara motor, Harypun membuka kap mesin mblnya dan mengamati satu persatu komponen di dalamnya.
Ia sungguh tdk sadar ada sepasang mata terus mengawasinya dgn tajam. Ada sesuatu yg sedang direncanakan!

Kawasan hutan jati merupakan kawasan konservasi milik pemerintah. Sejak bbrpa tahun terakhir, penduduk sekitar menganggap kawasan itu angker karena konon ada sejumlah kasus orang hilang di daerah itu. Tp memang
berita2 tsb tdk viral dan selalu terlupakan begitu saja.
Sebenarnya jika siang hari, trek yg membelah hutan jati itu cukup ramai dilalui kendaraan. Tp bila malam, penduduk enggan melintasinya. Sejumlah orang kampung terdekat yg jaraknya 5 Km dari hutan itu, meyakini bahwa ada makhluk jahat penunggu hutan yg menculik orang2 yg diberitakan hilang tsb.

Hary tersadar. Ia membuka matanya pelan-pelan. Ada sinar temaram dari lampu minyak tanah yg menempel di bilik. Ia sekuat tenaga mengumpulkan ingatan kenapa ia terbaring di tempat itu. "Dimana ini gue" gumamnya sambil berusaha bangun. Tp tangan dan kakinya tdk bebas bergerak. Ia mencoba menarik tangannya. Tp tdk bisa. Kini ia sadar ia sedang  berbaring telentang di atas sebuah meja kayu dgn tangan dan kaki terikat kuat.
"Sial, kenapa gw terikat?" lirihnya bingung. Ada rasa nyeri menjalar yg ia rasakan di bagian tengkuknya.
Di sudut bilik, samar ia melihat angka jarum jam menunjukkan pukul 02.00.
Berulangkali ia mencoba melepaskan ikatan namun sia-sia. "Tuhan, tolong hamba" lirihnya.

Bersambung......
Misteri Hutan Jati 2




Misteri Hutan JatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang