chap 16

2.2K 203 52
                                    





Setelah kejadian tabrakan itu, benz mulai melancarkan aksinya.

Sementara ming hanya bisa diam, dia cukup gelisah namun bingung harus memgatakan apa .
Ming akhirnya tau jika benz tinggal 3 lantai dibawah aparment mereka.

Keduanya kini sedang makan siang bersama . Namun ming lebih banyak termenung beberapa hari ini. Dan kritt dapat merasakannya.

" sayang, akhir-akhir ini sepertinya kau banyak melamun ada apa ?!" Tanya kritt cemas

" ah? tak ada apa-apa dear " balas ming berbohong. Ia berusaha tersenyum pada kritt

" kau yakin _" tanya krit namun pembicaraan mereka terputus karena Poncel kritt berdering, terlihat nomer benz disana. Ming merasa ada hal aneh pada benz . Ming sangat mengingat saat benz meminta kritt menjemputnya dirumah sakit, dengan alasan harus ada tanda tangan penanggung jawab baru ia diizinkan keluar, awalnya ming tidak menaruh curiga apapun , namun saat benz sudah berada diaparment pemuda itu tak hentinya mencari simpati kritt.

" sebentar sayang~ , ayo segera habiskan makananmu~ " tegur kritt lembut sambil mengangkat tlpn dari benz

" ada apa benz?!" Tanya krit

" kritt aku ingin terapi , tapi tak ada yang menolongku untuk pergi " ujar benz diseberang tlpn sana

Beberapa waktu ini Karena kritt merasa bersalah ia selalu mengiyakan permintaan benz, sebab ia merasa benz terluka karena ia yang tak hati-hati mengendarai mobil, maka dari itu kritt membantunya tanpa curiga , apa lagi kritt berfikir benz hanya sendiri tak ada yang dapat menolongnya.

"Baiklah sejam lagi aku kesana " ucap kritt

Ming langsung meletakan sendoknya, ia benar-benar kehilangan selera dan tak ingin lagi memakan makanannya.

" ada apa sayang?, kau benar-benar tak menghabiskan makananmu ini sudah kesekian kalinya sayang? " ucap kritt membelai tangan ming

" kau akan pergi lagi ?!" Tanya ming khawatir, ia sama sekali tidak cemburu, ia takut dan gelisah tentang benz ini

" ya , benz meminta tolong untuk menemaninya terapy " ucap kritt

Ming diam , dengan segala fikiran yang berkecamuk diotaknya, ia takut mengatakan pada kritt karena takut kritt berfikir firasatnya berlebihan.

" temani aku yagh sayang, aku lebih tenang jika kau berada disisiku , setelah itu kita kekantorku " ajak kritt pada ming , walau ming tak meminta kritt sangat menghargai keberadaan calon pendamping hidupnya ini, ia tak ingin membuat ming gelisah , ia sangat menyayangi ming

Mendengart itu Ming merasa lega karena kritt mengajaknya, ia tidak pernah meragukan kritt sama sekali, ming sangat percaya akan kesetiaan kritt padanya.

" baiklah, aku senang bisa selalu disisimu ~ " balas ming dan membaringkan kepalanya dipundak kritt

" kau yang manja seperti ini membuatku tak tahan, kalau saja kita tidak sedang dikafe , aku akan memakan bibirmu saat ini " ujar kritt gemas

My Love Its U Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang