Dinner

1K 141 16
                                    

"Kyaaaa!!!!! Mecum! ! Amma... Tolong Chunnie!! Ada om-om mecum!!

Bruk!

" Akh! Pinggang ku! "

Taehyung jatuh dari kasur sebab di tendang oleh Yeonjun.  Yeonjun meringkuk bersembunyi menutup wajahnya dengan bantal. Ia sedikit mengintip Taehyung yang masih meringis kesakitan.

"Om ciapa? Hiks... Amma.. Amma mana.. Hiks.. "

Yeonjun menangis. Ia mencari sang eomma, yang tak lain nyonya Kim. Ia selalu melihat nyonya Kim saat bangun tidur. Tapi sekarang ia di temani dengan seorang namja yang bahkan ia tidak kenal.

"H-hei, jangan menangis. Dengar ya, eomma masih pergi, jadi-.. "

"Amma!... Hiks.. Amma!! "

Penjelasan Taehyung dipotong sama tangisan keras Yeonjun. Yeonjun masih saja mencari nyonya Kim. Ia memeluk bonekanya erat-erat, menyembunyikan wajahnya dibalik boneka.

Taehyung mengusap wajahnya kasar, pagi-pagi emosinya sudah di uji.  "Hushh.. Dengarkan aku. Aku anaknya eomma, eomma Kim. Eomma sedang pergi jadi kau disini denganku, paham? "

"Hiks.. Hiks.. Om mecum! "

"Aku bukan om-om, aku ini masih muda, masih tampan. Dan dari mana kau dapat kata-kata 'me-sum' itu?"

"Amma pelnah bilang ke Chunnie jangan ikut ama om-om yang mau deket-deket ama Chunnie. Kata Amma itu om-om belkumis, mecum!"

Taehyung berdiri di depan kaca melihat apa yang membuat Yeonjun memanggilnya om-om mesum. Padahal dia itu tampan, mana mungkin ia sama dengan om-om pedofil seperti itu.

Dan yang dilihatnya bukanlah Taehyung yang tampan dimana pun dan kapanpun. Keadaannya membuat ia menggeleng - geleng kepala. Bagaimana Yeonjun tidak mengiranya pedofil, kaos nya kusut, rambutnya seperti habis tersambar petir, dan ya.. Kumisnya belum ia cukur. Pantas jika Yeonjun memanggilnya pedofil.

Yeonjun sudah tidak menangis, ia berusaha menahan isakan nya. Ia mengusap air matanya, tapi tetap saja air matanya terus mengalir. Ia baru tau kalau nyonya Kim akan pergi lebih cepat dari yang ia kira.

Taehyung duduk di depan Yeonjun sambil menahan sakit di pinggangnya. Ia mengelus rambut Yeonjun, mengeluarkan kata kata penenang.

"Aku Taehyung. Panggil Hyung saja."

"Yung? "

"Bukan, tapi Taehyung Hyung, bacanya Tae-Hyeong. "

"Teyung?! "

"B-bukan.. Aishh sudah lupakan saja. Sekarang Junnie mandi, terus makan ini sudah masuk jam makan malam. Nanti kita akan video call dengan eomma, oke?" Yeonjun mengangguk. Ia berlari menuju kamar mandi di kamar Taehyung dengan melupakan satu hal. Handuk.

Taehyung juga tidak tau, karena ia langsung pergi ke dapur. Ia memilih memasak kimbap. Taehyung tak terlalu pandai memasak. Ia mungkin akan memasak jika ia benar-benar lapar dan tak ada yang memasak kan makanan untuknya.

Kembali ke kamar Taehyung. Yeonjun keluar kamar mandi dengan rambut yang basah menggunakan kemeja putih polos yang sangat besar yang ia temui di kamar mandi. Bahkan sampai hampir menutupi pahanya. Karena ia lupa membawa handuk, air dari rambutnya menetes ke lantai. Ia berjalan ke arah koper besar milik nya. Ia membuka dan mencari baju tidur.

'Ceklek'

"Junnie-ah.. Sudah selesa-..."

"Yung.. "

Yeonjun meminta bantuan pada Taehyung memakaikan Kaosnya. Taehyung hanya berhenti di depan pintu melihat Yeonjun yang masih berusaha memakai kaos yang masih macet di kepalanya.

SWEET(IE) - [VJun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang