Part 4

1.9K 168 6
                                    

"Hahahahaa...!"
Bima terbahak saat mendengar cerita Prilly di pesta semalam. Pagi ini di meja makan Bima begitu bahagia menertawakan kejadian yg membuat adiknya malu.

"Katanya nggak bakal bikin malu! Eh ini malah malu- maluin..apaan tuh?

"Iiiihhhh... kak Bimaaaa!!" Renggeknya.

"Maaf..maaf..udah nih kakak diem"

"Padahal semalam kakak mau ngenalin kamu sama temen kakak, eh kamunya malah ilang"

"Siapa?" Tanya Prilly

"Ada temen kakak pas SMA dulu"

"Udah punya anak bini?" Sindir Prilly

"Yeh..bukan, kali ini single, tampan, mapan" goda Bima menaik turunkan kedua alisnya.

"Dih.. ngak yakin Prilly. udah ah Prilly berangkat dulu" Prilly mengambil tas di yang ia taruh di kursi sampingnya dan mencium pipi sang kakak.

"Bye kak..." pamitnya.

"Bye.. hati2!"

*****

Pukul 07.50 WIB

Seluruh kantor di buat heboh karena hari ini sang CEO di jadwalkan akan menghadiri meeting final dan kunjungan rutin tahunan di Setiap Devisi Larez Furnicure.
Semua wanita berlomba2 berdandan cantik dan serapi mungkin untuk menyambut kedatangan sang bos besar mereka yang super tampan. Tak lain Naya dan Icca yg kali ini terlihat berbeda dari biasanya. Prilly yang baru datang sampai di buat terheran- heran melihat para sahabatnya berdandan.

"Pada ngapain sih dandan heboh amat?"

Icca menoleh ke arah Prilly dan mengamatinya dari atas ke bawah. Seperti pagi biasanya, Prilly menggunakan setelan Span merah maroon dan kemeja pendek bunga2 warna hitam dan blazer warna senada.

"Ih.. Prilly, hari ini tu bakalan ada visit dari CEO kita yg luar biasa tampan ituu..." ucap Icca lebay.

Prilly bergidik geli melihat kelakuan sahabatnya. Memang setampan apa? Sampai mereka harus lebay menebalkan dandanan mereka di kantor.

"Masa lo ngak tau sih Prill, kemaren kan si bapak Galak kesayangan Naya ngasih tau"

"Ngak tau gue!" Ucap Prilly sambil duduk di kursi kerjanya. Ruangan mereka merupakan devisi Design, yang bertugas mencetuskan ide2 dan konsep rancangan Furnicure baik indoor maupun outdoor.

Naya mendekat dan berkata heboh kepada Prilly.
"Nih ya Prill, jarang- jarang si Bos besar mampir ke lantai kita. Walaupun kita nih satu gedung, tapi kalau bukan orang penting kita nggak bakalan bisa ketemu sama beliau yg super sibuk itu! Lo harus lihat sendiri betapa mematikannya ketampanan si Bos kita..aaaaaa" Terang Naya.

Icca memutar kursi kerjanya untuk bergabung.
"Iya..soalnya, dari parkiran si Bos besar punya jalan dan lift khusus menuju ke ruanganya langsung, jadi dia nggak ketemu karyawan biasa kek kita2 ini, palingan cuma sama petinggi, direktur dan mentok2 manager yg bisa ketemu" ucap nya menambahi.

"Bos apaan tuh? Harusnya yg namanya Bos mau bersosialisasi sama bawahannya!"

"Eh jangan salah, si Bos punya tangan kanan yg ia percaya buat siaga di manapun"

"Udah- udah..kenapa jadi rumpi sih kita? Ngak malu tu sama CCTV yg ngerekam di atas? Di datengin bapak Galak pada baru tau rasa ntar"

"Eh iya ya.. ayo kerja- kerja"

Naya dan Icca kembali ke meja masing- masing, dan Meta dengan buru- buru baru datang dari pintu kaca pembatas antara devisi lain.

"Aduh gila capek banget gue lari- lari kek di kejar setan gara- gara telat" ucapnya ngos- ngosan.

Senja dan cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang