Bel berbunyi tiga kali, pertanda kegiatan sekolah untuk hari ini telah usai. Semua siswa bersiap untuk pulang.
Siswa kelas XII baru selesai ujian, jadi tidak ada pelajaran.
Renan Abhimanyu, cowok berperawakan sedang, bermata teduh, berkulit putih, rambut hitam lurus, bersiap menemui kekasihnya Adhisa Putri, cewek manis itu bersekolah di tempat yang berbeda dengannya. Sekolah mereka terletak di komplek yang sama, hanya berjarak lima menit bila ditempuh dengan berjalan kaki.
Mereka sudah menjalin hubungan sejak dua tahun yang lalu. Keduanya sering bertemu saat menunggu bis di halte yang tak jauh dari sekolah tempat mereka menimba ilmu. Ketatnya peraturan yang tidak memperbolehkan siswa mengendarai kendaraan bermotor sebelum umur tujuh belas tahun, membuat mereka pulang dan pergi sekolah naik bis kota.
Kini mereka sudah kelas XII. Setiap hari mereka selalu pulang bersama, layaknya pasangan kekasih pada umumnya. Kecuali jika salah satu dari mereka ada yang mengikuti kegiatan ekstra. Walaupun rumah mereka berlawanan arah, Abhi dengan senang hati mengantar Disha pulang.
🍂
"Cha," panggil Abi pada Echa teman sebangku Disha.
"Iya ada apa Bhi, kamu memanggilku?" jawab Echa setelah menghampiri Abi.
"Apa Dhisa masih di dalam kelas?"
tanya Abi.Gadis berambut sebahu itu mengerutkan kening, "Disha udah keluar 15 menit yang lalu, kukira dia nungguin kamu Bhi."
"O gitu, ya udah terimakasih ya Cha, aku pulang duluan kalau gitu."
"Oke," jawab gadis itu sambil mengacungkan jempolnya.
Abi berjalan ke parkiran, bergegas ia memakai jaket dan helm, berniat mampir ke rumah Disha karena hp kekasihnya itu tidak aktif. Abi merasa ada yang aneh dengan kekasihnya itu. Bahkan selama sebulan ini mereka tak lagi pulang sekolah bersama. Chat nya pun jarang dibalas.
Abhi memacu motornya membelah jalanan berdebu di siang yang terik ini. Dia ingin segera sampai ke rumah Disha. Banyak tanya yang bercokol di kepalanya, tentang perubahan sikap kekasihnya itu.
🍂
"Aku pulang dulu, Sayang," ucap seorang cowok yang berdiri berhadapan dengan Disha sambil menggenggam tangannya.
"Iya, hati-hati di jalan, besok kita berangkat ke sekolah bareng lagi kan?" tanya Disha.
"Iya dong besok aku samperin kamu lagi, kita berangkat bareng."
"Oke aku tunggu pokoknya besok ya," balas Disya dengan cerianya.
Mereka berbincang sambil berseda gurau dan terlihat mesra, tanpa tau ada seseorang yang menyaksikan dengan menahan emosi dan sakit hati. Abi tidak mengira sahabatnya Panji telah berselingkuh dengan Disha kekasihnya.
Sampai motor Panji melaju dan Disha sudah masuk rumah, Abhi masih berdiri mematung dengan perasaan campur aduk. Tak menyangka mereka berdua tega mengkhianatinya. Bahkan langit yang tadi cerah berubah mendung, seakan siap menumpahkan airnya. Seperti hati Abhi yang bergerimis menahan sesaknya akibat sebuah pengkhianatan.
🍂
Abhi duduk termenung di pinggir danau, tempat yang sering ia datangi di kala hatinya sedih. Batu-batu kecil ia lemparkan ke danau itu, entah sudah berapa kilo batu yang dilemparnya jika ditimbang.
Setelah melihat kejadian tadi sungguh ia sakit hati dan pikirannya pun kacau. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke danau ini, berharap bisa menenangkan pikiran.
Abhi berdiri dan berteriak keras, berharap perasaannya bisa sedikit lega. Mengingat pengkhiatan sahabat dan kekasihnya, membuat hati Abi makin sakit. Bagai tertusuk ribuan belati, meninggalkan banyak luka di hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Jodoh - End (Sudah Terbit - Repost )
RomansaCover by Henzsadewa 🍂 Pengkhianatan oleh kekasih dan sahabatnya membuat Abhi tak percaya lagi akan adanya cinta. Hatinya seakan mati membuat ia enggan membuka hati dan merajut kasih dengan wanita mana pun. Apakah Abhi akan tetap bertahan dengan pri...