Selamat membaca...
Salam manis dari Axel dan AliciaAxel mendapat kabar dari Brandon jika ibu Alicia meninggal dunia. Di sana Axel jadi kepikiran Alicia,gadis itu pasti sedang terpukul dan dia butuh seseorang untuk menenangkannya. Apa dia harus kembali ke New York sekarang? Tapi masalahnya di Kanada saja belum selesai. Tidak,tidak... Gadisnya yang lebih pentingkan dari semuanya.
Axel mengambil ponselnya untuk menelfon Robert.
"Hallo, Robert. Siap jet pribadi ku sekarang"
Baik,tuan.
Axel segera pergi ke bandara sekarang menggunakan limusin miliknya.
****
Saat ini Alicia berada di rumahnya. Banyak orang-orang yang memberikan ucapan turut berdukacita padanya. Tangis air mata Alicia tak ada hentinya sejak ia berada di rumah sakit hingga kini di rumah. Barbara dan Aldo yang berusaha untuk menenangkan Alicia sedari tadi.
"Itu bukan ibuku,kan?" Ujarnya masih tak percaya.
"Itu ibumu,nak. Ikhlaskan dirinya. Dia sudah tenang di sana" ujar Barbara
Axel dan Brandon datang bersamaan, melihat Alicia menangis histeris di pelukan Barbara membuat hati Axel sakit,ia tau dan pernah merasakan rasanya kehilangan orang yang di sayangi. Sakit dan berat untuk menerima semuanya.
Axel mendekatkan jaraknya dengan Alicia. Dan menepuk pundak wanita itu memberikan ketegaran. Alicia menoleh ke arah Axel, menatap mata sendu axel yang menatapnya lalu berpindah memeluk Axel.
Axel juga memeluknya dengan hangat dan mengelus puncak kepala Alicia.
"Mommy...hiks,hiks.."
"Aku tau" ucapnya lirih.
Alicia terus menumpahkan air matanya di pelukan Axel. Axel tak peduli jika bajunya basah, mungkin dengan cara ini Alicia bakalan tenang.
****
Setelah jasad ibunya di kremasi dan di makamkan. Axel mengajak Alicia untuk pulang, sedari tadi Alicia hanya diam termenung dan tidak ada satupun orang di dalam mobil itu membuka pembicaraan hanya ada suara musik yang menemani keheningan mereka.
Lalu ponsel Axel berdering,segera Axel mengangkatnya.
Setelah menerima telfon Axel menyuruh supirnya untuk berhenti.
"Antar Alicia ke rumahnya. Pastikan dia aman sampai rumah"
Setelah memerintahkan supirnya,Axel menoleh ke arah Alicia. "Maaf tidak bisa ikut mengantarmu sampai rumah. Aku akan segera memberi kabar padamu setelah urusanku selesai" ujarnya.
"Kau mau kemana?" Tanya Alicia.
"Ada sesuatu yang harus aku urus". Sejujurnya Axel juga tak tega meninggalkan Alicia seorang diri. Tangan Axel beralih merangkul kedua pipi Alicia."Aku akan segera menemui mu setelah urusanku beres,okay".
Alicia menganggukkan kepalanya. Axel turun dari mobilnya dan masuk ke mobilnya yang satu lagi. Saat sebelum Axel sampai di rumah Alicia Axel membawa dua mobil,mobil yang satunya untuk Axel tumpangi dan mobil yang satunya lagi untuk anak-anak buah Axel.
****
"Max. Apa yang kau dapatkan?" Tanya Axel setelah ia sampai di kantor Max.
"Aku menemukan sedikit informasi tentang foto yang aku berikan padamu"
"Kenapa kau tidak mengirim ku sekalian dengan informasi itu,bodoh" geram Axel.
"Aku kira dengan aku mengirimkan gambar itu duluan kau akan mengenal langsung siapa yang membakar perusahaan mu" ucap Max. "Karena di situ ada foto ayahmu. Alexandre Stewart" sambung Max.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jerk CEO [END]
General FictionAlicia Dawson.seorang gadis sederhana yang hidup di keluarga serba kekurangan, menjadi tulang punggung keluarga semenjak sang ayah meninggal sedangkan sang ibu sakit-sakitan Hingga ia di pertemuan dengan lelaki arogan Axel Stewart seorang pendiri se...