2. MUSUH

1K 199 113
                                    

"GUE NGGAK MAU!" teriak Mentari pada teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"GUE NGGAK MAU!" teriak Mentari pada teman-temannya.

"Lah terus lo maunya gimana dugong?!" Senja menjerit kesal membalas ucapan Mentari.

"Gue maunya jadi antagonis, titik." Mentari bersedekap dada sambil melengos kesal.

Dua minggu lagi adalah acara ulang tahun sekolah mereka dan setiap kelas wajib menampilkan pertunjukkan minimal satu pertunjukkan. Entah itu menyanyi, menari, membaca puisi, drama, dan masih banyak lagi. Sedangkan kelas BAHASA 2 memilih menampilkan pentas drama dari film 'My Heart'.

"Yaudah, lo jadi antagonis. Kenapa lo ribet sih," pekik Senja.

"Antagonisnya ceritanya penyakitan, mana mau gue. Gue nggak mau meranin karakter lemah," sungut Mentari yang membuat Nova menjitak dahi gadis itu.

"Kan emang ceritanya gitu, karakter kuatnya ada di protagonis. Lo jadi protagonis nggak mau," dengus Nova ikut kesal.

"Masalahnya, karakter protagonisnya endingnya dia mati, gue nggak suka." Ucapan Mentari barusan sukses membuat teman-temannya ingin menggigit gadis itu sekarang juga.

"Yaudah lo nggak usah main aja," sahut Chandra yang membuat Mentari melotot kesal.

"Yaudah," jawab Mentari dengan wajah merajuk.

"Nggak bisa, masalahnya nama Mentari udah gue daftarin ke panitia."  Fajar ikut berseru, kenapa sih mereka susah sekali untuk diatur, kalau seperti ini terus, lama-lama mereka bisa membuatnya mati muda.

"Okeh biar gue aja yang nentuin, Mentari jadi Rachel, Sinta jadi Luna,  Rama jadi Farel, Chandra jadi Didit—"

"Bentar-bentar, sejak kapan nama gue ikut-ikutan? Gue nggak mau ikut jadi pemeran," potong Rama tak terima, ia merasa tidak pernah dimintai persetujuan apapun.

"Yaelah, Ma. Nggak papa kali," sahut Senja pada laki-laki itu.

"Gue nggak mau," ucap Rama masih dengan pendiriannya.

"Gue juga, itu ceritanya si Didit ngejar-ngejar si Rachel kan? Mana mau gue ngejar-ngejar si Mentari," sahut Chandra tak terima.

"Emangnya gue mau dikejar sama lo, idih." Mentari berseru tak terima.

"Ini kan nggak real, bisa nggak—"

"Pokoknya gue nggak mau sama Mentari," sungut Chandra.

"Emang gue mau sama lo?!"

"Bagus deh. Pokoknya gue sama siapapun nggak papa, asalkan jangan sama dia. Kenapa nggak Senja atau Nova aja yang jadi Rachel!"

"Emang dia mau sama lo!"

"Mau lah!"

"Dih, maksa!"

"Cemburu bilang bos!"

CHANDRA MENTARI [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang