PART 1

318 18 1
                                    

Aku rela kebahagiaanku direnggut seseorang asalkan dia bahagia, setidaknya aku masih berguna dihadapannya walaupun badanku dipenuhi luka.

💔💔💔

"Nak?" panggil seorang wanita paruh baya dengan setelan modisnya tapi masih terlihat sopan dan berwibawa, apalagi wajahnya terlihat masih muda tanpa celah sedikit pun di paras cantiknya.

Gadis yang dipanggil segera menghampiri ibu tersayangnya yang bernama Sinta Rahayuni Arlani seorang istri dari Ceo yang bernama Kemal Arlani dari Arlani Group.

Gadis itu duduk di samping ibunya, Sinta tersenyum melihat betapa cantiknya anaknya bahkan ia pintar bertutur kata halus sehingga banyak pria berbagai kalangan ingin menimang putri tunggal Sinta.

Sinta tersenyum melihat wajah cantik anaknya, gadis yang sedari tadi ditatap ibunya pun membalas tersenyum.

"Ada apa Bu? Apakah ibu sakit?" tanya gadis itu dengan raut wajah khawatir, dia mengusap tangan ibunya perlahan untuk memberi energi positif kepada Sinta.

Sinta hanya tersenyum dan menggeleng pelan lalu membaringkan kepala anak gadisnya di pahanya. Sinta mengusap kepala anaknya dengan lembut membuat gadis itu terpejam karena sangking nyamannya.

"Ibu sama ayah ingin memberitahumu sesuatu yang bisa bikin kamu bahagia," ucap Sinta membuat si putri membuka matanya.

Sebelum si putri bertanya Sinta langsung memotong dengan ucapannya. "Tapi nanti." Sehingga anak gadisnya berkerut kesal.

Sinta sebenarnya ingin memberitahu kabar gembira itu, namun di urung karena ia ingin si suami berada disisinya.

***

Sekarang di waktu jam makan malam si gadis, ayah, dan ibunya berada dimeja makan.
Disana tidak ada yang membuka suara hanya sekedar suara dentuman antar garpu dan sendok.

Beberapa saat kemudian acara makan malam dari keluarga Arlani telah usai sehingga meninggalkan jejak berupa piring kotor.

Gadis itu mengumpulkan piring-piring kotor menjadi sebuah tumpukan dan membawa ke dapur, tapi disaat gadis itu hendak berdiri sang ayah yang bernama Kemal Arlani membuka suaranya.

"Marsha, ayah dan ibu ingin menyampaikan berita gembira untukmu," ucap Kemal, Gadis cantik berwajah mungil itu kembali terduduk di kursinya.

Dan ya gadis cantik itu bernama Marsha Arlani Fitri seorang putri tunggal dari pasangan Kemal Arlani dan Sinta Arlani.

"Ada apa Yah?" tanya Marsha dengan raup wajah bingung sehingga membuat kedua orang tuanya gemas.

"Ya allah, kenapa putriku se-imut dan secantik ini? Padahal umurnya sudah 20 tahun tapi kok wajah dan tubuhnya seperti umur 17 tahun," geram Sinta berdiri dari kursinya lalu menghampiri Marsha dan mencubit pipi gembil putrinya.

Kemal yang menyaksikan kelakuan istrinya dengan tatapan meringis seakan-akan ia tahu apa yang dirasakan oleh putrinya.

"Aduh sakit Ibu," Marsha meraung-raung seperti anjing mungil yang terdzolimi.

Sinta menghentikan kegiatannya dan memeluk Marsha dari belakang sambil mencium pucuk kepala Marsha.

"Ayah dan Ibu ingin menjodohkanmu dengan seseorang," ucap Kemal tanpa perhitungan.

Marsha tersentak kaget. "Dengan siapa Yah? Tapikan Marsha gak mau dijodohin, bukannya Ayah sama Ibu udah tahu kalau Marsha menyukai seseorang di kampus Marsha."

Kemal dan istri tersenyum melihat wajah cemberut Marsha membuat Sinta makin mengeratkan pelukannya hingga menyebabkan Marsha sesak.

"Ibu, Lepasin! Aku mau kedapur cuci piring," ucap Marsha, Sinta pun melepaskan pelukannya lalu membiarkan putrinya berdiri dan membawa tumpukan piring kotor bekas wadah makanan mereka.

ArmilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang