Setelah malam itu, ibu Randi pulang diantarkan oleh Bang Kiki dengan keadaan setengah mabuk soda. Randi yang benar-benar mabuk diantarkan ke kostan oleh Teja. Kating Desi pulang sendiri karena rumahnya memang tidak jauh dari tempat perayaan ulang tahun Randi.
Semua ide ini merupakan dari ibu Randi yang memang sudah direncanakan semenjak Randi pergi kuliah. Kating Desi merupakan anak dari tetangganya dan Randi tidak menahu tentang itu. Surprise-nya berhasil malam itu.
Semua berjalan lancar setelah hari itu. Ospek yang sangat mengeluarkan keringat dan tenaga berjalan layaknya air mengalir.
Dua bulan kemudian...
Pagi itu Randi mendengar kabar bahwa akan diadakan praktikum Kimia pertama kalinya.
"Ja! Sorry ya gw berangkat duluan, gw ada praktikum jam setengah delapan. Lu nanti bareng anak kost disebelah aja ya?" Ucap Randi yang sudah sangat siap berangkat ke kampus sambil menepuk badan Teja yang masih tertidur pulas.
"Euh..? Hooh deh sok duluan.." Jawab Teja yang masih 'lulungu' (keadaan dimana seseorang yang masih dalam keadaan setengah tidur).
"Lu jangan kesiangan, gw pasang alarm nih di jam lu. Kalo bunyi bangun ye, gw berangkat!"Randi yang terburu-buru karena takut dihukum oleh Dosen Kimia killer itu meninggalkan Teja dengan keadaan masih tertidur.
Sesampainya disana...
"Hai Ran!" Sapa Tiara, merupakan salah satu mahasiswa yang sekelas dengan Randi.
"Oh, Hai Ti! Udah bawa perlengkapan yang suruh dibawa pak Mulyono belum?"
"Aku lupa bawa serpihan sabun sih, kamu emang punya lebih?"
"Oh.. Gw ada nih lumayan, nanti dibagi pas diruangan praktikum aja ya?"
"Makasih banyak ya, Ran!"
"Sama-sama Ti."Mereka pun berangkat menuju kelas untuk memakai Jas Lab dan bersiap menunggu bel untuk memasuki jam pertama yaitu Praktikum Kimia Dasar I.
"Semuanya duduk berdasarkan nomor absen." Sambut pak Mulyono selaku Dosen Kimia yang terkenal karena ke 'killer-an' nya.
"Duh, gw duluan yah yang disini, mending pindah deh sono." Ucap Anti yang mengusir Tiara dengan lantang.
"Tolong, sudah pada dewasa duduk dibanku kuliah harusnya paham tata tertib saat sudah berada di dalam ruangan praktikum." Pak Mulyono yang berusaha melerai dengan kata-katanya.
"Eh Ti! Sini! Kosong nih." Bisik Randi dari kejauhan.
Tiara yang melihat Randi berusaha mengajaknya ke tempat duduk Randi, ia pun langsung berpindah tempat meninggalkan Anti yang memang cerewet dan judes.
"Makasih ya, Ran.." Ucap Tiara yang sedikit murung setelah di 'semprot' Anti.
"Sama-sama, Ti.."
"Selamat datang di ruangan praktikum Kimia pertama kali ini dan kunjungan yang pertama kali juga bagi yang belum, bagi yang sudah ya sudah. Di praktikum pertama ini kita akan..."
"Eh ini gw bagi separo ya sabunnya, Ti." Bisik Randi kepada Tiara.
"Belum kering lidah saya mengucapkan bahwa harus menaati tata tertib jika sedang di ruangan praktikum, sudah ada yang berani ngobrol dibelakang!" Sindir pak Mulyono kepada Randi yang terdengar berbisik kepada Tiara.Akhirnya Randi dan Tiara berdiam satu sama lain sebab sudah tersemprot pak Mulyono dan praktikum dimulai lancar sampai selesai.
Setelah praktikum, Chila mendatangi Randi untuk mengajak jalan-jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Randi (Sequences: High School And University)
Short Story"... udah? segitu doang? haha, lemah!" "gila lu, kok bisa hebat banget.." Randi remaja kelas 2 SMPN 2 Aksioma yang paruh waktu bekerja sebagai pengantar barang dari desa ke desa lain. Meskipun orang tuanya kaya melintir, dia tidak ingin menghabiskan...