08:00
Jam Alarm dari hotel berdering sampai membangunkan Randi dan melihat bahwa Ranti sudah tidak ada meninggalkan satu surat yang berisi.
"Randi.. Hari ini aku ada jam tambahan mata kuliah Psikologi Terapan. Maafin aku pulang duluan, nanti kita ketemu lagi besok. Terimakasih untuk kemarin sore dan malam."
Randi merasa heran, kenapa Ranti tidak membangunkannya pada pagi hari sebelum Ranti pergi meninggalkan Randi.
Tiba-tiba, ada panggilan masuk ke handphone Randi.
*Kringg.. Kringgg..* Suara ringtone handphone Randi berdering dan menampilkan nama yang memanggil, yaitu Teja.
"Halo Ja? Ada apa?"
"Lu dimana dah? Udah pagi belum balik-balik?"
"Gw lagi dijalan mau ke kostan nih. Ada apa emang?"
"Engga ada apa-apa sih. Gw gak ada temen buat ngobrol ni di kostan. Ternyata kalau minggu semua anak kost pergi anjir ke rumahnya. Gw ada cerita btw yang mau diceritain."
"Owalahh.. Gw kira ada apa. Yauda gw on my way nih."
"Oke gw tunggu."Randi pun langsung beranjak mandi dan bersiap untuk pergi ke kostan untuk menemui Teja.
Gemericik hujan menyambut kedatangan Randi di kostan. Wangi mie rebus terendus Randi yang menyangka bahwa ini pasti dari kamar kostnya. Tenyata benar.
*Tok tok tok..* Suara ketukan pintu kamar kost yang diketuk Randi.
"Iya bentar." Ucap Teja.
Teja membuka pintu dan terkejut melihat leher Randi merah.
"Abis ngapain lu? Merah gitu leher lu."
"Ehm.. Ini tadi gw dirumah emak gw ngambil buah mangga kena sengat."
"Masa sih, kok banyak tapi gak bengkak?",
"Hadehh.. Gw disengat satu sarang, tapi gw udah obatin biar gak bengkak. Malu lah gw jalan kemana-mana bengkak leher gw."
"Wkwkwk.. Bisa aje lu! Gw tau kali. Udah cepet masuk."
"Tau apaan kali. Dah awas minggir, gw bawa kardus nih."
"Wkwk kek gw bocah keluaran 2004 aje." Dalam hati Teja.Mencium wangi mie, perut Randi bersuara keroncongan layaknya kaleng yang ditendang.
"Mie terus lu. Bengkak tu perut!" Ucap Randi.
"Yee.. Ngatur? Kalo mau bikin sana." Sahut Teja dengan muka kesal.
"Iye deh gw mau bikin."
"Kan. Syirik tanda malas."
"Salah ego!"
"Lah ngatur? Lu beneran males kan?"
"Hooh hooh, diem deh. Mau bikin mie aja kudu berantem dulu, hadehh.."Teja melanjutkan makannya dan Randi mulai memasak mie didapur kostan. Teja yang mulai bosan, mengganti channel ke channel berita pagi yaitu channel 18. Teja amat sangat terkejut hingga tak ingin melanjutkan makannya setelah mendengar berita berisi...
"Seorang wanita ditemukan tewas tengkurap dengan luka dibagian leher dan perut diduga merupakan pembunuhan berencana..."
"Ran?" Panggil Teja.
"Apa Ja?"
"Lu ga denger?"
"Apa anjir?"
"... Sekarang jenazahnya sedang di autopsi di Rumah Sakit Umum Avisena. Dan beruntungnya pelaku tertangkap basah karena terlihat jejak kaki yang berdarah menuju kamar anaknya, Randi. Dan berhasil diringkus menuju kepolisian Cimahi.
"Ya Tuhan...."
"Innalillahi wa innailahi roji'un..."Sangat terkejut dan terpukul, Randi langsung menangis dan Teja memeluk Randi.
Randi bergegas pergi pulang ke rumah Ibunya dengan ditemani Teja.Sementara di kostan Chila...
"... ditemukan jenazah di ruang tamu dengan luka dibagian leher dan tusukan diperut, yang diduga merupakan Dini 37 tahun.." Suara Televisi menyiarkan berita bahwa ditemukan sebuah jenazah seorang ibu 37 tahun.Rasa cemas Chila tidak karuan, ia langsung menelpon Rezan untuk menanyakan apakah ibu itu ibunya Rezan.
"Halo Zan! Nyalain TV lu dong, buka channel 18, ada berita penenemuan jenazah seorang ibu diruang tamu tuh."
"Hah? Random banget. Oke deh, bentar gw cek ya."
Tujuh detik kemudian...
"Udah belum???"
"Iya udah, by the way gw barusan aja nelpon emak gw sebelum lu nelpon gw."
"Ohh.. coba telpon lagi emak lu, Zan. Gw takut nih.."
"Oke bentar ya gw tutup dulu telepon lu."
"Oke, kabarin ya nanti, gw nelpon Fathan dulu."
"Oke siap."Chila berusaha menghubungi semua teman-temannya, dari Fathan sampai Randi.
"Halo Fathan? Lu dimana? Coba liat TV ya channel 18 sekarang. Atau lu bisa klik link di whatsapp gw. Sekarang ya!"
"Iya Chil. Gw di rumah Aziza nih hehe. Oh.. oke gw nyalain TV di rumah Aziza dulu ya."
"Oke cepet ya."
"Ada apa sih Than?" Tanya Aziza penasaran.
"Ini Chila nyuruh buka TV."
"Oh.. Bentar aku ambilin remotnya dulu."
"Ih engga usah, hp aku kan xiaomi bisa jadi remot TV wkwk.."
"Wkwkw oke deh."
10 detik kemudian...
"Berita penemuan seorang ibu yah, Chil?"
"Iya, maaf itu ibu kalian bukan?"
"Hmm.. Ibu gw lagi jalan-jalan sama bapa gw, lagian umurnya baru 35 tahun, gatau nih Aziza."
"Ibu aku ada kok didapur lagi masak." Jawab Aziza.
"Ohh.. Yaudah syukurlah.. Gw nelpon Randi dulu ya."
"Oke Chil."
KAMU SEDANG MEMBACA
Randi (Sequences: High School And University)
Short Story"... udah? segitu doang? haha, lemah!" "gila lu, kok bisa hebat banget.." Randi remaja kelas 2 SMPN 2 Aksioma yang paruh waktu bekerja sebagai pengantar barang dari desa ke desa lain. Meskipun orang tuanya kaya melintir, dia tidak ingin menghabiskan...