Setiap pagi, sudah menjadi kebiasaan untuk pemuda yang memiliki senyuman paling Indah itu memberi makan hewan kesayangannya. Si Aiko, anjing dengan bulu berwarna putih halus itu berada di pangkuan Jaemin. Dan Jaemin dengan telaten menyisir dan sedikit melatihnya.
"Aiko! Sit down!" anjing itu menurut, membuat si Na tersenyum lebar dan mengelus puncak kepala Aiko.
"Goodboy~" katanya gemas.
Deringan telepon menyita waktu mereka bercanda, Jaemin mendengus kesal, tidak bisakah dia bersantai di hari minggu yang cerah ini?
"Eung?"
"Buka pintu, gue didepan."
Dengan gerakan cepat dan semangat, Jaemin berlari dan meraih gagang pintu itu sambil memekik kegirangan. Dan yang di depan pintu siapa lagi kalau bukan—
"Haechan!"
Jaemin memeluk pemuda kelahiran Jeju itu dengan gembira. Akhirnya aku punya teman, pikirnya.
"Alay banget sih lo, nih gue bawa kesukaan lo." Haechan segara masuk lalu meletakkan sesuatu di meja Jaemin, kemudian langsung menghampiri anjing menggemaskan itu.
"Apaan yang lo bawa? EH KOPI! AAAA ECHAN~"
Jaemin melompat kegirangan, sudah lama Ia tak minum kopi. Minuman sehari-harinya hanya wine yang disediakan di bar.
"Berapa shot?"
(Eh shot bukan sih guys? Diriku tidak tau..)
"4."
"Kok 4 sihh, Kemanisan ini!" Jaemin memekik ketika menyedot kopi itu membuat Haechan tertawa tak berakhlak.
"Astaga, Jaem. Itu udah pahit banget masa kemanisan. Indra perasa lo terbuat dari apaan sih?" Jaemin ikut duduk di sebelah Haechan sambil mengerucutkan bibirnya lucu.
Astaga, Jaemin gemes banget anjrit. -Hc
"Ini manis.. Coba deh." Jaemin menyodorkan minumannya kepada sahabatnya dan langsung diterima oleh Haechan. Menyedotnya pelan-pelan dan—
"U'R DOG NA JAEMIN! INI PAHIT BANGET HUEK!!"
Jaemin mengernyit, mana ada pahit? Katanya dalam hati.
"Yah lo nya aja yang keseringan minum milkshake!" ejek Jaemin kepada Haechan yang memakan makanan anjing untuk menghilangkan rasa pahit dilidahnya.
"heh kampret! Kalo mau bunuh diri jangan di rumah gue taik!"
"Hmm.. Enak juga."
"Stupid Lee Haechan!"
"U too, Jaem."
-It's Not Like That-
3 PM KST.
Na Jaemin sedang merapikan tempat tidurnya, karena baru saja Haechan pulang dari rumahnya dan meninggalkan Jaemin sendirian bersama Aiko. Masih ingat Aiko kan?
Baru saja ingin mandi, tiba-tiba —
Tok! Tok!
"Elah siapa sih!?" Jaemin berjalan lemas ke arah pintu lalu membukanya pelan-pelan.
"Dengan Na Jaemin?"
Jaemin mengangguk, "Iya saya. Kenapa?"
"Tolong tanda tangani ini lalu terima barang ini." kata seorang kurir? Atau pengantar pos, Jaemin tidak tau. Ia mengernyit, "Dari siapa?"
"Mungkin anda akan mengetahuinya setelah membaca surat kecil didalamnya."
Jaemin mengangguk lalu menandatangani paket itu. Kemudian si pengantar paket berpamitan, meninggalkan Jaemin yang sangat kebingungan.
Mark kah?
Jaemin berjalan ke kamarnya lalu duduk di tepi ranjang dan meletakkan paket itu di depannya. Memperhatikan setiap sisinya, berhati-hati, bisa jadi itu bom.
Akhirnya si Na pelan-pelan membukanya,
Kreeek...
"Hah?" Jaemin menggaruk pipinya.
( by Pinterest )
"Ini barang cewe! Astagaa.. salah kirim apa gimana?"
Jaemin mengeluarkan jam tangan itu dari wadahnya, terdapat sepucuk surat dengan kertas warna pink disana. Kemudian Ia membukanya, dan ternyata isinya—
"Hai, Na Jaemin? Jangan kaget, aku cuman ngasih jam tangan, bukan mobil haha.. Aku cuman mau ngomong, semoga hari-harimu menyenangkan cantik!"
—NjJaemin semakin mengerutkan dahinya, apa-apaan ini? Jaemin memiliki penggemar rahasia kah? Ia senang, sekaligus takut. Takut orang yang menulis surat itu akan berbuat macam-macam padanya.
Jaemin melihat dengan teliti jam tangan itu, lalu terkekeh dengan sendirinya.
"Siapa kamu?"
To be continue !
Fixx gw ga tahan buat ga update:( maaf kalo updatenya malem.. hehe
Kalo alurnya gak jelas, ngomong oke? *tink
Besok gw up lagi hehehe,
Eh, lanjut kan?
Papai!