Naruto berulang kali menghembuskan nafasnya. Sekarang, apa yang harus ia lakukan, masa iya dia tiba tiba muncul di depan tuan muda Uchiha menerobos kumpulan kolega kolega bisnis yang sangat kaya memasuki area VVIP lalu tersenyum berkata "Hai Uchiha, ini handphone mu, maaf tadi tertukar"
'Cih yang benar saja' batin Naruto sambil menggelengkan kepalanya menyuruh dirinya agar sadar pada kenyataan
"Hoi, fokus Naruto" Kiba memukul pelan kepala Naruto.
Naruto mengabaikan perkataan Kiba, ia masih fokus pada Handphone yang dipegangnya dan menelantarkan kameranya lalu berkali kali menoleh kan kepalanya menuju Sasuke yang memasang wajah datar memperhatikan jalannya acara.
Kiba mulai kesal lantaran Naruto mengacuhkannya akhirnya ia menendang keras tulang kering Naruto dan menyikut perut Naruto
" ITTAI !! " Pekik Naruto terlampau keras akibatnya semua kolega yang sedang duduk menengokkan kepalanya kearah Kiba dan Naruto tidak terkecuali Sasuke.
Naruto langsung menutup mulutnya disusul Kiba yang bersembunyi di belakang Naruto.
"Kiba bodoh" desisnya pelan sambil menginjak kaki Naruto dan disambut rintihan pelan dari Kiba.
Naruto perlahan lahan membungkukkan badannya untuk meminta maaf atas kerusuhan yang dibuat nya. Saat ia menegakkan badannya, matanya bersitatap dengan sorotan tajam mata Sasuke yang langsung membuat Naruto bungkam dan kehilangan semua pikirannya.
Sasuke masih menatap nya, mungkin karena ingat bahwa ia adalah orang yang membuat setelannya basah tapi tidak dengan Naruto yang masih memutar balikkan otaknya mencari cara agar Handphone mahal yang ada di genggamannya ini kembali ke Sasuke tanpa cacat sedikitpun.
Naruto membuka tutup mulutnya bingung harus melakukan apa sampai akhirnya Sasuke memutus kontak mata. Melihat hal itu Naruto menghembuskan nafas lega, setidaknya ia tidak lagi harus merasa terintimidasi dengan tatapan itu.
Kiba sedang berjongkok membersihkan sepatunya yang sempat diinjak Naruto dan matanya menangkap sesuatu yang baru di tangan Naruto, segera saja ia menarik handphone itu dan berkata heboh
"Wah Naruto, sejak kapan kau punya Handphone mahal begini?? Aku iri sekali..apa kau tau??"
Naruto terkejut dan langsung merampas handphone itu dari tangan Kiba.
" Diamlah bodoh, ini bukan Handphone ku, kau harus tau masalah apa yang menimpaku tadi"
Naruto menceritakan secara runtut kesialan yang sempat menimpanya dan disambut mulut menganga dari Kiba
"Hei Naruto, apa kau tau tingkatan yang lebih dari bodoh ?"
"..ya itu kau, kau benar benar bodoh sangat sangat bodoh bahkan terlalu bodoh untuk ukuran seseorang yang diterima menjadi fotografer"
Kiba berkata sambil memberu tepuk tangan takjub dengan sinar kebodohan temannya yang satu ini.
"Hiks huwee Kibaaa, apa yang harus ku lakukan sekarang" rengek Naruto frustasi.
Kiba terdiam sejenak, ikut memutar otaknya
"Oke begini, aku tidak tau ini akan berhasil atau tidak tapi setidaknya kau harus mencoba. Nanti ketika acara ini sudah selesai akan ada sesi foto bersama, nah di waktu itu kau harus mengembalikan handphone tuan muda Uchiha"
Naruto mencerna semua perkataan Kiba, tapi ia ragu mengikuti saran Kiba itu. Handphone yang sekarang berada di kantongnya terus terusan berdering tanda banyak panggilan masuk.
'Dasar orang penting' keluh Naruto
"Tapi Kiba..dari tadi handphone ini terus berdering bukankah terlalu lama jika menunggu acara ini selesai ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Photographer
FanfictionHidup Naruto awalnya berjalan biasa saja, menjadi fotografer yang penuh kebebasan dan kadang disewa di sebuah acara, baik acara kecil maupun acara besar. Begitupula dengan Sasuke Hidup Sasuke awalnya berjalan biasa saja, menjadi CEO muda di perusah...