"Bercanda sayang" Suara Sasuke terdengar di telinga Naruto sembari menyodorkan plastik lain yang berisi ramen pada Naruto
"ew" sahut Naruto jijik lantaran kata 'sayang' itu keluar dari mulut Sasuke.
Naruto tetap tidak beranjak dari duduk nya, ia hanya melihat kearah plastik itu tanpa ada niatan mengambilnya. Masih merajuk rupanya
Sasuke sadar bahwa Naruto sedang merajuk, itu terlihat dari tingkahnya, sesekali ia menggoyangkan plastik itu, menyuruh Naruto untuk segera mengambilnya, tetap tidak ada tanggapan. Sasuke menghela nafasnya, bibir nya mulai tertarik keatas, ia sangat senang jika Naruto merajuk pasti akan ada sesuatu yang akan membuatnya tertawa.
Naruto masih marah, ia membuang wajahnya kesembarang arah lalu meminum minumannya. Sedangkan Sasuke mulai menyajikan ramen milik Naruto, membuka nya lalu meletakkan nya dihadapan Naruto.
"Jangan merajuk hm?"
Naruto berdecih kesal, ia enggan menolehkan wajahnya ke arah Sasuke
"Hei.."
Suara Sasuke yang berubah menjadi lebih lembut dari sebelumnya membuat Naruto mau tidak mau menoleh kearahnya. Matanya mendapati bahwa ramen sudah tersaji di depannya dan tangan Sasuke menyodorkan sebuah sumpit. Naruto langsung menyambar sumpit itu lalu memakan ramen nya dengan cepat. Sesaat telinganya mendengar tawa kecil Sasuke.
"Apa? Jangan menertawakan ku, diamlah aku sedang lapar"
"Hn..aku tau. Makan yang banyak ya? biar cepat tumbuh keatas" Sasuke yang sudah selesai makan menatap Naruto lalu menepuk nepuk pelan kepala Naruto.
Naruto yang sadar kepalanya sedang di tepuk tepuk otomatis langsung memundurkan kepalanya.
"Cih apa apaan kau ini, jangan mentang mentang kau tinggi, kau bisa menghina ku seenaknya ya" protesan mulai keluar dari mulut Naruto yang masih penuh terisi ramen
Sasuke tersenyum kecil mendengar ocehan Naruto apalagi ketika melihat pipi Naruto yang menggembung karena penuh dengan ramen. Tangannya mulai terjulur lalu menepuk pipi Naruto pelan.
"Telan dulu baru protes"
Naruto nyaris tersedak menerima perlakuan dari Sasuke, cepat cepat ia menelan ramennya lalu mengangkat jari telunjuknya. Ah, jangan lupakan Mata nya ikut menatap nyalang pada Sasuke yang sedang melihat ke arahnya, ia mulai menyalahkan Sasuke.
"Ini semua gara gara kau"
Sasuke mengangkat bahunya acuh, ia tidak peduli dengan ocehan Naruto kali ini, kakinya mulai melangkah menuju dapur dengan semaunya -ingin mengambil minum. Sesaat ia berhenti di sebelah Naruto lalu berbisik menggunakan nada rendah sembari mendekatkan wajahya hingga menipiskan jarak antara wajahnya dengan telinga Naruto.
"Jangan lupa minum"
Naruto yang mendengar kalimat dengan nada suara rendah itu merinding seketika, ia memegang telinganya yang memerah lalu mulai berteriak menyumpahi Sasuke
"BERHENTI MENGGANGGU KU SASUKE"
Sedangkan Sasuke?
Ia hanya tertawa dalam diam sembari meneguk air minumnya.
.
.
.
Meja yang tadinya mereka gunakan makan telah kembali seperti semula, kertas kertas mulai berantakan di atas meja tersebut. Sesekali terdengar gerutuan Naruto yang bingung saat menyelesaikan pekerjaannya berbanding terbalik dengan Sasuke yang mengerjakan dalam diam. Sejenak Sasuke melirik Naruto, ia bosan saat ini dan satu pertanyaan melintasi kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Photographer
FanfictionHidup Naruto awalnya berjalan biasa saja, menjadi fotografer yang penuh kebebasan dan kadang disewa di sebuah acara, baik acara kecil maupun acara besar. Begitupula dengan Sasuke Hidup Sasuke awalnya berjalan biasa saja, menjadi CEO muda di perusah...