Suara alarm memecah tidur lelap nya Naruto yang masih enggan bangun dan memilih menutup telinganya menggunakan bantal akan tetapi suara itu masih saja masuk ke gendnag telinga Naruto dan membuatnya merasa terganggu, akhitnya ia mengambil alarm itu dengan kasar lalu mematikannya dan pergi melanjutkan tidurnya.
KLONTANG
Naruto membelalakan matanya lebar, suara apa tadi? masa iya ada pencuri pagi pagi? kalau kucing rasanya tak mungkin, apartemennya ada di lantai 7 . Suara ribut dari arah dapur semakin membuat Naruto resah, ia merutuki sang pembuat masalah yang membuat dirinya tidak bisa kembali tidur. Naruto mengambil barang apapun yang ada di sekitarnya lalu berjalan mengendap endap menuju dapur.
Semakin dekat dengan dapur semakin cepat pula degub jantung Naruto, ia takut kalo itu adalah seorang pencuri yang bisa saja membunuhnya dalam keadaan apapun. Naruto menghela nafas gugup bersiap teriak dengan nyaring kalau kalau pencuri itu menerjangnya.
"PER-gi kau..." Suara Naruto yang awalnya sudah nyaring tiba tiba berubah menjadi kecil dan hilang ditengah jalan saat tau sosok yang ada di dapurnya adalah sosok yang selalu datang mengganggunya belakangan ini. Alisnya terangkat tinggi tinggi bersiap memukul sosok itu dari belakang menggunakan guling yang dia bawa.
BUG BUG BUG
Sedangkan yang dipukul langsung menolehkan kepalanya melindungi dirinya, lalu melayangkan protesan. Baru saja hendak protes, ia tersadar bahwa barang yang digunakan untuk memukul nya adalah sebuah guling, sontak sosok itu langsung tertawa kecil.
"APA APAAN KETAWA MU ITU SASUKE, KAU TAU? AKU KIRA KAU ITU ADALAH MALING" Naruto semakin menyerang Sasuke dengan membabi buta, ia kesal karena ulah Sasuke lah yang membuatnya harus bangkit dari kasur ternyamannya dan membuatnya panik di pagi hari.
"Hei hei hentikan" Sasuke masih menertawakan Naruto, ia berusaha menghentikan pukulan dari guling tersebut dengan cara menahan pergelangan tangan Naruto. Sasuke berusaha mengontrol tawanya, menarik nafasnya beberapa kali lalu mulai mengejek Naruto.
"Kau memang dobe, kalau toh aku adalah maling lalu kenapa alat yang kau gunakan adalah guling? itu tidak bisa melindungi diri mu dobe"
Naruto terdiam sejenak, masih pagi dan lagi lagi dia ter-skakmat oleh omongan Sasuke. Naruto menggertakan giginya kesal, ia masih marah dan lanjut memukul Sasuke menggunakan guling memarahi Sasuke yang tiba tiba datang ke apartemen nya pagi pagi begini. Setelah puas memukul dan memarahi Sasuke barulah ia membuka suara
"Untuk apa pagi pagi kesini? bukannya kau harus kerja?"
Sasuke sedikit melirik Naruto, ia mengacuhkan pertanyaan itu dan sibuk berkutat dengan makanan yang saat ini sedang dimasak nya. Saat semua sudah siap, Sasuke membawa piring piring itu menuju meja makan sembari memberi kode pada Naruto agar Naruto segera duduk di mejanya.
"Sarapan dulu, hm" Suara Sasuke membuat Naruto langsung menurut dan duduk manis di mejanya, wajahnya yang tadi marah secara perlahan berubah menjadi lebih cerah, senyum manis terpampang di wajahnya, apalagi ketika melihat pancake itu tertata cantik di hadapannya.
Melihat Naruto yang tersenyum manis membuat Sasuke ikut menarik bibir nya keatas, ia senang pagi pagi begini sudah membuat senyum pemuda pirang itu timbul ke permukaan. Sasuke baru saja hendak menyendokan makanan nya ke mulut tapi tiba tiba suara Naruto kembali mengintrupsi.
"Sasuke jawab pertanyaan ku tadi, kenapa pagi pagi datang kesini?" Naruto berkata dengan mulut yang masih terisi penuh dengan pancake.
Sasuke menghela nafasnya sejenak, ia menggelengkan kepalanya sembari memukul pelan pipi Naruto menggunakan sendok bersih "Kebiasaan, telan dulu baru berbicara"
KAMU SEDANG MEMBACA
Photographer
FanfictionHidup Naruto awalnya berjalan biasa saja, menjadi fotografer yang penuh kebebasan dan kadang disewa di sebuah acara, baik acara kecil maupun acara besar. Begitupula dengan Sasuke Hidup Sasuke awalnya berjalan biasa saja, menjadi CEO muda di perusah...