Mari, Duduk Sejenak

12. Ibda' Binafsih

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا قُوۡۤا اَنۡفُسَكُمۡ وَاَهۡلِيۡكُمۡ نَارًا وَّقُوۡدُهَا النَّاسُ وَالۡحِجَارَةُ عَلَيۡهَا مَلٰٓٮِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعۡصُوۡنَ اللّٰهَ مَاۤ اَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُوۡنَ مَا يُؤۡمَرُوۡنَ

Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim:6)

🥀🥀🥀

Salah satu bentuk juang umat Islam adalah berdakwah. Dengan dakwah, seseorang mampu mengubah perspektif buruk menjadi baik. Hawa-hawa yang menuntun kita untuk melintasi jalan yang keliru, dapat dicegah dengan adanya dakwah.

Mungkin sebagian dari kita mengetahui bahwa dakwah juga memiliki kaitan yang erat sekali dengan ilmu. Sebab, dakwah tanpa ilmu sama saja seperti dongeng sebelum tidur.

Berbicara tentang dakwah, ada satu hal yang perlu kita garisbawahi terlebih dahulu. Siapakah yang menjadi objek utama atas dakwah tersebut? Barangkali ada yang pernah mendengar istilah "Ibda' Binafsih" (Mulailah dari diri sendiri). Ya tentu saja, objek utama dalam dakwah adalah diri kita sendiri.

Setelah mampu mendakwahi diri sendiri, alangkah baiknya kita mendakwahi orang lain dengan menyampaikan hal-hal yang memang murni sudah kita lakukan. Sebab, Allah Subahanahu wa ta'ala telah mengatakan dalam firman-Nya:

كَبُرَ مَقْتًا عِندَ ٱللَّهِ أَن تَقُولُوا۟ مَا لَا تَفْعَلُونَ

Artinya:
"Amatlah besar kebencian di sisi Allah, bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (Ash-Shaf:3)

Dalam hal ini, muhasabah diri teramat diperlukan. Kita bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan kecil yang apabila menjadi terbiasa akan membawa bencana bagi kehidupan itu sendiri.

Misalnya saja, jika selama ini kita sering menunda waktu untuk mengerjakan sholat, biasakanlah untuk sholat pada awal waktunya. Jika selama ini kita jarang membaca Alquran, mulailah menargetkan berapa halaman perharinya yang harus kita baca. Bila kita rasa sudah terbiasa akan hal tersebut, tambahlah amal-amal yang lain. Rutin sholat dhuha, misalnya.

Sejatinya, yang paling butuh nasihat dan ajakan kebaikan adalah diri kita sendiri. Maka beruntunglah bagi sesiapa saja yang diberi petunjuk oleh Allah untuk memilah serta memilih, manakah yang baik dan manakah yang buruk, lantas mengerjakan kebaikan tersebut dan meninggalkan keburukannya. Sebab, tak semua manusia yang bernyawa dapat menikmati hal-hal tersebut.
~ diarymnd ~

🥀🥀🥀

Pematang Tengah, 24 Oktober 2020