chp/21💫twenty-one

477 75 2
                                    

.
.
.
.
.
.
Bell pulang pun berbunyi,seperti biasa bokuto terlebih dahulu mengantarkan akaashi ke Rumah nya.

Sesampainya di rumah akaashi langsung menuju ke kamar nya lalu mengistirahatkan tubuh nya.

Ia juga tak ingin pergi kemanapun hari ini, walaupun ia sudah janji dengan ayahnya untuk menghabiskan waktu bersama.
Tapi tubuh akaashi kini benar² sudah tidak berdaya lagi.
Ayah nya memaklumi nya,toh dari awal ayahnya sudah bilang ke akaashi jangan terlalu memaksakan dirinya.
.
.
.
Akaashi tertidur hinggal ia bangun di tengah malam.

Akaashi menuju kamar mandi untuk membersihkan wajah nya.
Di tengah malam itu,ia tak tau harus bagaimana.mata nya tak mau tidur Alhasil sebuah ide terlintas di pikiran nya.

Akaashi mengambil handphone nya,lalu menuju kontak telepon yg di beri nama "bokuto san",ia berharap bokuto bisa menceritakan apapun ke pada Akaashi sehingga membuat nya bisa tertidur kembali.

Akaashi menekan no telfon itu,lalu bokuto mengangkatnya.

Moshi² akaashi?.

Bokuto san...

Kenapa kau menelfon ku tengah malam begini akaashi?.

Anu..emm aku tak bisa tidur bokuto san.

Hmmm.. itu toh.

Hehe Iyah

Terjadilah keheningan di percakapan tersebut.

Hn..boku-

Tut...Tut...

Tiba² saja panggilan nya di putuskan oleh bokuto.

"Ehh..mungkin bokuto san sibuk"gumam akaashi.

"Mending Belajar aja dh,lagian besok pgi ujian.
Mungkin saja bokuto san memutuskan nya karna ia sedang belajar"

Akaashi berjalan kebawah mengambil beberapa cemilan nya.
Akaashi juga menyetel lagu santai di kamar ya,tentu saja dengan volume yang kecil.

Halaman demi halaman pun kini sudah akaashi pelajari semua, jujur saja mungkin akaashi sudah hafal semua pelajaran atau materi yang di ajarkan oleh gurunya.

Otak akaashi mudah mengingat semua pelajaran,tetapi tidak dengan yg lain.

Menghabiskan beberapa Snack dan beberapa buku,masih belum bisa membuat akaashi mengantuk.

Ia masih memikirkan kembali bokuto yang tiba² memutuskan panggilan dari nya,kalau di pikir² apa iya mungkin bokuto mau belajar,kerjaan nya juga bolos terus.

"Ahhh memikirkan itu sama saja membuat otak ku semakin lelah"

Akaashi berjalan menuju balkon di kamar nya,sambil memandangi bintang².tiba² ada sepasang mata yang tengah memperhatikannya dari balik pohon.

Tentu saja itu membuat akaashi merinding sekaligus takut,dn juga hawa nya yg tadi dingin menyegarkan kini berubah menjadi menyeram kan.

Akaashi terus memperhatikan mata itu.

"Yang benar aja,matanya menyala"batin akaashi,kini pikiran di penuhi dengan hal² yang negatif.

THAT TIME. [BOKUAKA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang