"Saat aku jatuh, bukan berarti aku gugur"
~:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:Hawa mencekam menyelimuti sekitar lingkungan yg penuh dengan banyak orang. Jeritan dan sahutan terdengar menggonggong bagai anjing kelaparan.
"Bunuh dia! Bunuh teratai kotor itu!" Ucap salah seorang dari mereka menunjuk seorang gadis yg terbelenggu besi dan penampilan yg kumuh.
Gadis itu adalah Audrey. Seorang gadis yg menerima julukan teratai kotor karena kebodohannya dan cintanya yg buta.
Dia menatap kosong kebawah melihat juntaian rambut yg dulu panjang dan seindah sutera kini telah dipotong juga lusuh. Dia terlihat pasrah akan apa yg terjadi padanya.
Hukuman penggal.
Tap..tap...tap....
Langkah kaki membuat pandangannya beralih. Terlihat sosok gadis yg dibencinya, gadis yg membuatnya berakhir seperti ini. Saudara tirinya, Nora Ashley de osborn. Sang Mawar berduri.
Dia menatap audrey dengan ekspresi yg kasihan dan kecewa, tapi itu hanyalah topeng.
"Tunggu puteri, apa yg kau lakukan?" Cegah salah seorang petugas.
"Biarkan aku melihat kakakku untuk terakhir kalinya, kumohon..." ucapnya dengan lembut membuatnya menjadi sorotan dan dambaan.
"Lihatlah, adiknya sangatlah baik walau kakaknya telah berniat jahat padanya! Memang pada dasarnya bangsawan kotor itu tidak pantas menjadi seorang puteri!"
"Yah, kau benar, dia teratai kotor yg kejam!"
"Sebentar lagi putra mahkota tiba dan dia akan menemui ajalnya!"
Bisikan demi bisikan disebar oleh angin membuat semua orang dapat mendengarnya walau sekecil apapun.
Nora mendekati audrey perlahan dengan wajah yg tertunduk tapi dengan jelas audrey dapat melihat seringai yg menghiasi wajahnya. Dia menatap kosong nora.
Nora kemudian memeluknya erat, kemudian membisikkan sesuatu.
"Aku menang kakak ku sayang tapi bodoh. Apa ada yg ingin kau sampaikan?" Tanyanya sinis.
"Kau akan mendapatkan karmamu nora, dan aku takkan pernah memaafkanmu." Balas audrey.
"Oh, bahkan disaat terakhirmu kau masih saja mengatakan hal yg konyol? Ayolah, itu salahmu yg mendengarkanku." Ejek nora.
"Dan aku takkan pernah mendengarkanmu lagi." Serunya.
"Cih, begitukah?"
Kemudian nora menghempaskan tubuhnya kebelakang seakan2 audrey lah yg telah mendorongnya. Membuat semua orang terkejut.
"Apa salahku kak! Kenapa kau begitu membenciku hiks.. aku..aku hanya ingin kasih sayangmu!" Tangis nora dengan air mata buayanya.
Semua orang menatap kasihan nora dan membenci audrey, sedangkan audrey hanya menatap datar mereka semua.
Kemudian seseorang merengkuh nora dan membantunya berdiri. Dia adalah Giovanni Quill Oxley, sang putera mahkota. Dia menatap datar dan benci audrey.
KAMU SEDANG MEMBACA
ÃŅŤÄĢØŇÌŞ Őŕ PÊÖŅÝ ?
FantasyAku adalah teratai kotor, Yg memiliki hidup tak seindah putri bangsawan, tapi anehnya aku bereinkarnasi kembali setelah kematian tragisku. Tidak! Tidak lagi menjadi teratai, tapi akan kuubah menjadi bunga Peony yg mempesona tapi beracun. Akan...