C07. Wedding Party

70.4K 10.1K 642
                                    

"Jadilah yg terbaik, diantara yg terbaik."
~

Minta votenya!!
:
:
:
:
:
:
:
:
:

    Audrey Pov

     Hari itu telah tiba. Hari dimana ibuku dan count osborn akan menikah. Ibu pasti bahagia saat tahu aku datang kepernikahannya.

    Gaun yg dipilihkan ayah angkatku sudah datang. Cantik sekali dan memiliki kualitas yg sangat bagus. Ini tak bisa dibandingkan dengan gaun norak yg diberikan oleh count.

    Selama beberapa jam para pelayan terus saja mempersiapkan diriku. Aku benar2 seperti putri raja sekarang dan saat sudah selesai kulihat dicermin besar yg ada bayangan diriku disana.

 Aku benar2 seperti putri raja sekarang dan saat sudah selesai kulihat dicermin besar yg ada bayangan diriku disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      Astaga sepertinya para pelayan itu niat sekali yah. Akhirnya aku keluar dari kamar dan berjalan menuju kereta kuda yg telah menungguku. Sesampainya disana aku terkejut, bagaimana tidak, ayah angkatku ada disana, berdiri didepan pintu kereta dan menatap kearahku.

"Ayahanda?" Gumamku.

    Aku pun memberi salam padanya.

"Ayo." Ajaknya sambil merentangkan tangan kananya padaku.

   Apakah kita satu kereta?

    Aku menerima uluran tangannya dan naik masuk kekereta itu. Kami duduk berhadapan dan jujur saja ayah angkat sangatlah tampan bahkan aku tak percaya di sudah diumur berkepala 3. Ayah memakai seragamnya yg berwarna biru tua dan dari desainnya saja sudah terlihat rumit.

    Tidak ada pembicaraan apapun selama perjalanan yg membuat leherku seperti tercekik.

    Beberapa lama kemudian kami sampai. Ayah turun duluan yg membuat semua orang disana memberikan berbagai jenis tatapan dan yg paling mendominasi adalah wajah terkejut. Dia mengulurkan tangannya lagi kepadaku. Dan aku pun menggapainya dan turun dengan anggun. Semua orang terlihat terpukai dengan penampilan kami dan kulihat wajah nora yg agak jauh tapi masih terlihat jelas kalau dia terkejut dan mengepalkan tangannya yg gemetar.

     Kami pun berjalan lurus menuju pasangan yg menikah itu. Aku menggandeng lengan ayah yg juga memegang tanganku dengan tangah satunya. Kami terlihat seperti anak-ayah yg saling menyayangi. Tentu saja ini dilakukan untuk membuktikan bahwa rumor yg mengatakan aku tersiksa itu tidak benar.

     Sesampainya disana aku memberi salam pada ibu, begitu pula count dan ibu yg memberi salam pada ayah.

    Aku memeluk ibu.

ÃŅŤÄĢØŇÌŞ Őŕ PÊÖŅÝ ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang