"Ketika musim berubah...."
Beneran tadi aku mau buat sequelnya setelah 8 tahun kemudian :v
Vote jangan lupa!!
:
:
:
:
:
:
:
:
:Disebuah ruangan yang cukup mewah dan nyaman, terlihat 2 anak laki-laki yang berbeda umur sedang berbicara yang suaranya hampir terdengar seperti bisikan.
"Kita harus apa sekarang Rambut uban? Ayah tak mungkin meninggalkan ibu sedetik saja. Aku mulai kesal dengannya sekarang bahkan berniat menggulingkan mahkotanya sekarang." Seru anak laki-laki berambut hitam yang masih berumur 6 tahun. Dia memiliki mata ruby yang indah tapi setajam singa. Abraxas Collin Nadav Issachar.
"Sialan dengan sebutanmu! Aku ini kakakmu panggilah dengan benar Mickey atau harus kupanggil Cutie pie?" Sarkas yang lebih tua 2 tahun dari si adik, Maxillion Austin Nadav Issachar. Dia memiliki rambut putih-perak dengan mata yang hampir menyerupai elang.
"Panggilan norak macam apa itu? Hee rambut uban, cepat katakan rencana yang harus kita lakukan sekarang untuk menjauhkan ibu dari si raja gila itu!!" Keduanya berseteru walau masih dalam kategori bisikan hingga tak sadar dengan adanya pria dewasa dibelakang mereka yang menatap mereka tajam dengan seringai nakalnya.
"Jadi, kedua Pumpkin ini ingin menjauhkanku dengan istriku? Durhaka sekali kalian, my Pookie." Tekan Felix tepat ditelinga mereka berdua, Raja dari Alaskandor juga ayah dari bocah-bocah itu.
Austin dan Collin terkejut juga bergidik ngeri mendengar suara ayah mereka.
"Eh ada raja setan. Mau apa yah?" Tanya Collin dengan ekspresi polosnya yang mampu membuat Felix ingin mencekik dia.
"Ngomong apa barusan? Astaga sebenarnya kalian ini anak siapa sih? Perasaan Aurel tidak seperti kalian." Gerutu Felix.
"Anak ayah lah. Masak ayah lupa waktu buatnya, ya kali anak ibu sama tetangga sebelah." Sahut Austin sambil memutar bola matanya malas.
"Jawab yah kalian... Kuusir dari Kerajaan ini tahu rasa kalian serangga kecil!" Ucap Felix dengan kedutan diujung bibirnya.
Austin dan Collin mengerjapkan mata sambil memandang satu sama lain, hingga....
"IBUUUUU..... AYAH MAU MENGUSIR KAMI DAN DIA MENGOLOK-OLOK KAMI JUGA!!" Teriak mereka mengadu.
Felix menutup kedua telinganya mendengar teriakan kedua setan ciliknya.
"Ada apa ini? Felix, kenapa mereka berteriak?" Tanya seorang wanita cantik yang baru saja datang dengan anggunnya. Aurel.
Dia menatap ketiganya dengan pandangan datar dan heran. Dia heran kenapa dia harus dikelilingi dengan ketiga orang yang menyebalkan tapi juga disayangi.
"Ayah tidak mengakui kami sebagai anaknya tadi katanya kami adalah anak dari tetangga sebelah!" Adu Collin segera.
"Iya! Dia juga mengolok-olok kami dan mengatakan akan mengusir kami dari sini!" Lanjut Austin mendukung ucapan si adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ÃŅŤÄĢØŇÌŞ Őŕ PÊÖŅÝ ?
FantasíaAku adalah teratai kotor, Yg memiliki hidup tak seindah putri bangsawan, tapi anehnya aku bereinkarnasi kembali setelah kematian tragisku. Tidak! Tidak lagi menjadi teratai, tapi akan kuubah menjadi bunga Peony yg mempesona tapi beracun. Akan...