C32. The Moon Of Alaskandor

42.2K 7K 825
                                    

"Cinta mengalir seperti air, tenang dan menghanyutkan"
~

Minta Voment & Follow!!
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Aurel Pov.

Istana Northumbria.

Adalah tempat yg paling enggan ku kunjungi. Kenapa harus istana ini? Kalau bukan karna ini menyangkut hal penting, aku takkan pernah mau menginjak tempat ini sedikitpun.

Kenapa?

Kupikir kalian sudah tau bukan?

Tentu saja ini karna malaikat pencabut nyawaku dikehidupan sebelumnya, Pangeran Giovanni. Dia dan kaisar tak pernah lagi memojokkanku untuk menjadi ratu northumbria setelah masuknya diriku dalam menara sihir ferosha, yahh kekaisaran tak memiliki hak untuk ikut campur dalam urusan menara suci itu, bahkan sangat dilarang untuk menganggu anggotanya.

Jadi, tentunya dia hanya menatapku dari jauh dengan sombongnya mahkota yg melingkari kepalanya. Sedangkan aku berada disisi ayahku bersama dengan sitikus putih yg entah bagaimana mendapat ijin untuk ikut dalam acara penyambutan ini. Bahkan marquiss christane juga ada.

Padahal gelar marquiss bukanlah gelar yg sebanding dengan seorang duke. Lalu bagaimana caranya mereka bisa masuk?

Illyana. Dengan rambut panjangnya yg dikepang menyamping juga dihiasi beberapa bunga hiasan, terbalut dengan gaun merah maroon yg sangat mengundang perhatian. Jujur saja, dia memang cantik tapi warna merah terlalu mencolok untuknya.

Ah, jangan lupa raut wajahnya yg terlihat senang dengan tatapan sinis yg menusuk kepadaku. Ho ho. Sesuatu telah terjadi dan tentunya kutahu apa itu.

Seringai muncul dibibirku dan illy menyadarinya hingga raut wajahnya seperti heran.


"KAISAR DARI ALASKANDOR MEMASUKI ISTANA!" Lapor seorang pengawal.

Kami pun menunduk memberi hormat saat kaisar itu masuk bahkan kaisar edmund berdiri untuk menyambutnya.

Tap...tap...tap...

Langkah kaki yg berasal dari kaisar alaskandor itu memberi aura yg sangat menekan dan tegas. Bahkan bulu kudukku merinding merasakan auranya yg sangat kuat.

Tunggu! Aku seperti mengenal aura ini.....

Bukankah....

"Salam pada sang matahari dari Alaskandor, Kaisar Immanuel, kami ucapkan selamat datang." Sambut kami bersamaan.

Kudongakkan kepalaku sedikit untuk melihat wajah dari pria itu.

Deg...

D-dia?

Itu dia!! Pria yg seenak jidat masuk kekediaman grand duke. B-bagaimana m-mungkin?

Tatapannya yg setajam elang menyapukan bersih seluruh ruangan, dan rambutnya yg sehitam gagak bergerak keterpa angin hingga memancarkan aura kewibaan dari seorang pemimpin.

ÃŅŤÄĢØŇÌŞ Őŕ PÊÖŅÝ ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang