06

3.8K 442 6
                                    

Mark itu pintar, cuma ketutupan sifat bobrok nya doang. Dia sering dapat ranking di sekolah, bahkan dia masuk ke sekolah ini pake jalur beasiswa walau keluarga nya dari kalangan atas.

Beda lagi sama Ecan yang dari dulu gitu gitu aja. Gaperna dapat ranking, masuk ke sekolah ini karena hoki doang.

"Gamau mork, gua mau nonton drama. Tadikan udah belajar, masa sekarang belajar lagi"

"Belajar lagi mbul, kita udah kelas 11. Dan nilai matematika lu dari kelas 10 jelek trus"

"Yauda biarin aja, nilai nilai gua juga. Gausa pusingin gua elah"

"Gua cuma mau yang terbaik buat lu aja can"

"Tapi gua ga suka di paksa, ini idup gua. Gua yang jalanin"

Mark diam.

"Yauda terserah lu aja". Mark berlalu meninggalkan Ecan yang masih berdiri di parkiran.

Mark meninggalkannya. Ia baru saja melewati Ecan dengan mobilnya.

Ecan mengepalkan tangannya menahan tangisnya. Dari dulu orang tua Ecan selalu memanjakannya, tidak pernah terlalu menekan anaknya supaya dapat ranking atau prestasi apapun. Bunda nya cuma menyuruh belajar jika ia tau Ecan akan ulangan, bunda nya tidak mau anak manisnya terlalu tertekan. Bagi bunda nya kenyaman Ecan nomor satu.

Ecan akhirnya pulang dengan gojek karena ia tidak mau merepotkan ayahnya. Ayah nya bilang ia akan meeting tadi pagi.

・ ✦・ ・ ✦・ ・ ✦・ ・ ✦・ ・ ✦ ・

"Eh anak bunda udah pulang, gimana sekolahnya sayang?"

"Baik kok bun. Ecan capek banget, Ecan mau tidur ya bund". Ecan tersenyum kepada bundanya dan berjalan melewati bundanya.

Bunda menatap anak sulungnya itu dengan pandangan aneh. Tumben sekali anaknya tidak berisik?

Ecan merebahkan tubuhnya di kasur, menatap langit langit kamarnya. Sedangkan fikiran nya melayang entah kemana.

Ia berfikir, mungkin Mark malu punya kekasih seperti dia. Ia tidak cantik, tidak manis, tidak pintar, gembrot, manja dan suka ngerepotin Mark.

Jujur saja, selama ini Ecan suka insecure. Ia melihat cewe cewe yang dekatin Mark selama ini tuh good looking semua, mulai dari yeri, yeji, yuna sampe ryujin. Lah dia? Sebutir beras doang.

Ecan bangkit dari kasurnya untuk bersih bersih. Pas selesai mandi ia berjalan ke meja belajarnya, menatap kertas ulangan yang ia dapat tadi.

'Merah lagi, bodoh banget lu can. Pantesan Mark malu' batin Ecan

Ia tersenyum miris, ia duduk di kursi belajarnya dan terus menatap angka pada kertas itu.

Setelahnya ia mengambil beberapa buku pelajarannya, membaca dengan teliti. Meski begitu, fikirannya melayang memikirkan Mark yang marah.

'Kea nya gua kelewatan, gua harus minta maaf'.

'Kea nya gua kelewatan, gua harus minta maaf'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Annoying Boyfriend [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang