02

5.1K 517 12
                                    

Pagi yang indah di hari minggu, mentari sudah menampakkan sinarnya sejak tadi. Tapi tak mampu membuat anak adam satu ini untuk terbangun dari kasur empuknya.

Brak

Pintu kamar berwarna putih dengan aksesoris beruang itu dibuka dengan tidak aesthetic nya.

"Gila ni beruang satu belom bangun juga". Ucap seseorang bertubuh pendek, sebut aja Rinjune.

Ia mendekati sosok yang bersembunyi di bawah selimut itu dan mengguncangkan badannya, berusaha membuatnya bangun.

"Woy anjir bangun, lu katanya mau jalan ama mark".

"Ck gila, ngga bangun juga ni mayat"

Akhirnya dengan otak cemerlangnya, ia membuka gundukan selimut itu dan meniup telinga sosok itu.

"Ughhh". Dan yeah, sosok itu berhasil terbangun dari tidurnya.

"Selamat pagi Kakak ku sayang"

"Hoam, apasi lu ganggu banget". Sosok itu- Ecan. Ia mengubah posisi nya menjadi duduk namun matanya yang masih terpejam.

"Lu lupa ya, katanya mau jalan ama Mark jam 10. Ini udah jam setengah 10 anjir"

"Oh setengah 10"





"ANJIR KESIANGAN"

Ecan langsung bergegas mandi, mengabaikan gerutu sang adik.

Setelah 10 menit mandi, Ecan sudah rapi dengan hoodie kuning pastel nya dan celana jeans putihnya. Ia duduk di tempat tidurnya dan mengambil ponselnya yang berada di meja nakas.

Markeu😡
Maaf kita gajadi jalan, gua mau main futsal sama Lukas.

Ecan membelakkan matanya melihat pesan dari kekasihnya itu. Ia melempar ponselnya ke sembarang arah dan menyembunyikan dirinya di bawah gulungan selimut. Ia berusaha Menyembunyikan rasa kecewanya, Pasalnya Mark sudah berjanji akan membawa Ecan ke cafe dengan tema stawberry dan membeli buku Novel di toko buku hari ini. Awalnya Ecan menolak, ia bisa pergi sendiri. Tapi Mark ngotot ingin menemaninya.

Setelah sejam nangis alay, Ecan memutuskan untuk keluar dan izin ke bunda nya untuk pergi ke Mall. Mau refreshing katanya. Ecan berangkat dengan gojek, ia terlalu tidak mood membawa kendaraan sendiri.

Setelah sampai, tujuan utamanya adalah kedai Milkshake favoritnya dengan Mark. Ia memesan Milkshake stawberry dan berjalan mengelilingi Mall seorang diri.

Karena hari ini adalah weekend, jadi Mall sangat ramai. Ia merutuki dirinya yang tidak menyukai keramaian namun kali ini ia seorang diri tanpa Mark yang biasanya membuat ia merasa lengkap.

Ia langsung saja berjalan ke lantai tiga, tempat book store berada. Langsung saja ia berkeliling mencari buku novel yang sejak lama ia inginkan. Namun atensi nya beralih ke sosok ber jaket denim hitam yang tak jauh dari hadapannya. Sosok itu Mark yang sedang bersama satu lelaki dan dua wanita. Ia mengenal lelaki itu, dia adalah Lucas. Alasan Mark membatalkan janji nya.

Ia melihat empat orang itu sedang tertawa lepas, tapi fokusnya teralih kepada sang kekasih yang tengah mengelus rambut wanita itu, membuat wanita itu tersenyum malu malu.

Ecan pun kembali mengalihkan atensinya dan kembali ke acara mencari buku yang sempat tertunda tadi. Ia menggigit bibirnya, berusaha menahan isakan nya. Karena ia sudah tidak mood mengingat kejadian tadi, ia langsung meninggalkan Bookstore itu dengan air mata yang perlahan membasahi pipinya.

Ia memutuskan untuk menjernihkan pikirannya di Toserba dekat rumahnya. Ia terlalu malas pulang kerumahnya dengan mata yang sembap seperti ini. Ia pasti akan di tanyai berbagai pertanyaan yang malah membuat kepalanya sakit nanti.

Mengambil se cup ramen pedas, Sandwitch, Susu stawberry dan bermacam macam snack. Setelah membayar, ia melahap makanan itu dengan air mata yang masih menetes. Entah karena rasa pedis dari ramen itu atau rasa sesak di dadanya.

🍰🍰🍰

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, itu berarti ia sudah 7 jam di Toserba ini. Akhirnya ia memutuskan pulang kerumah dengan berjalan kaki, mengingat jarak nya yang tidak terlalu jauh.

Ia masuk ke rumah, tidak mendapati seorangpun menyambutnya. Ia pun memutuskan untuk ke kamar nya dan membersihkan badannya.

Klek

"Darimana aja lu, jam segini baru pulang".

Ecan terkejut bukan main saat mendapati Mark berada di kamarnya. Ia berusaha mengabaikan perkataan Mark dan berjalan ke arah kamar mandi.

"Lu sekarang bisu?"

Diam, Ecan masih diam mendengar ucapan Mark. Ia terlalu malas menjawabnya

"Kasian banget gua punya pacar bisu".

Cukup, Ecan sudah tidak kuat.

"Mau lu apasi"

"Mau gua, lu jawab pertanyaan gua. Lu darimana?"

"Jalan"

"Sama siapa?"

"Dih kepo lu, terserah gua dong"

"Gua berhak tau. Lu pacar gua"

"Bicara aja sama orang yang batalin janjinya seenak jidat dan milih double date sama lukas"

Brak

Pintu kamar mandi di tutup dengan keras oleh Ecan. Membuat Mark terdiam dan bergelud dengan fikirannya.

Saat pintu kamar mandi terbuka kembali, ia menarik tangan Ecan dan mengungkungnya. Menghujani wajah haecan dengan kecupan, kecupan terakhir ia mendaratkan di bibir mungil Ecan membuat Ecan mendorong bahu Mark dengan keras.

"LU APA APAAN SI"

"Dua cewe tadi itu Kouna sama Yeri. Yeri itu sepupu gua dan Kouna itu temennya. Mereka udah punya pacar"

"Gua ngga nanya"

"Gua tau lu pingin tau"

"Ngga tuh"

"Bilang aja kalo cemburu"

"Dih kata siapa"

"Kata gua barusan"

"Geer lu"

Hening

"Kenapa lu elus rambutnya?". Pertanyaan itu akhirnya terlontar dari mulut Ecan

"Dia udah kaya adek gua. Dan dia emang manja ama gua"

"O-oh"

Ecan memilih membaringkan badannya membelakangi Mark. Ia sangat malu karena galau cuma masalah sepele

"Maafin gua ya". Mark mengusap rambut Ecan

"Buat apa?"

"Karena batalin janji kita"

"Gapapa"

"Maaf buat lu kecewa lagi"

"Hm"

Mark mendaratkan ciuman di pelipis Ecan dan meninggalkan kamar Ecan.

Ecan mendengar suara gerbang terbuka, membuat ia berfikir mungkin Mark sudah pulang. Akhirnya ia memejamkan matanya dan menyelam di alam mimpi

 Akhirnya ia memejamkan matanya dan menyelam di alam mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Annoying Boyfriend [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang