Prolog

663 102 45
                                    

Selamat Membaca 

👻👻👻

Tap tap tap

Srek srek  srek

Suara tapak kaki beradu dengan tanah basah diiringi suara kain putih hampir lusuh yang ikut menyeret beberapa daun tua dan kering serta suara lolongan anjing menambah suasana mencekam pada dini hari di sebuah desa di pinggir kota.

"Aku lelah!" Gumamnya.

"Ini di mana? Apa tidak ada orang yang bisa menolongku?"

"Berjalan eh aku tidak bisa berjalan karena ikatan ini terlalu kencang. Aku hanya bisa melompat kanan kiri kanan kiri, maju mundur maju mundur, tidak cantik tentunya. Aku tampan! Ehehehe"

"Jika ada lomba lompat tergagah pas aku pemenangnya"

"Huft, telapak kakiku mati rasa terus saja menapak tanah berkerikil dan berbatu. Tidak bisakah mereka memakaikanku sepatu minimal sandal begitu?"

Sosok yang terbungkus kain putih sebanyak tiga lapis itu terus menggerutu tiada henti.

"Aku tidak bisa duduk apalagi rebahan. Jika aku melakukannya, aku tidak akan bisa bangkit. Malangnya nasibku"

Ia pun memilih bersandar pada batang pohon kayu yang cukup besar dengan pelepahnya yang berlumut dan basah akibat terkena guyuran hujan yang cukup deras beberapa jam yang lalu.

"Ck, kain pembungkusku pasti akan kotor." Keluhnya.

"Terserah, yang penting aku bisa istirahat sebentar. Setelah itu aku bisa kembali mencari seseorang untuk membantuku."

👻👻👻

Hai hai... bucin ChanSoo

Dy persembahkan cerita baru ❤

FYI, jadi istilah "Jumping Candy" terinspirasi dari Kak MariaUlfa906 😂

Pengennya ini cerita bukan fanfiksi, tapi apa dibuat ChanSoo dengan kearifan lokal ya? Menurut kalian gimana?

Sumbang ide jusseyo 😘

Sayangiyuu 💕

Jumping CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang