Poci 09

216 62 17
                                    

Selamat Membaca 😘

👻👻👻

"Apa kau sudah mendapat upahmu?"

Kyungsoo melengos, tak acuh. Namun rona bahagia tidak mampu ia sembunyikan.

Bagaikan durian runtuh! Tidak hanya upah selama ia bekerja satu bulan penuh, namun ada tambahan berupa bonus yang besar nominal hingga mencapai dua kali lipat dari upah bulanannya.

Bagaimana bisa? Tentu Bisa! Kyungsoo bahkan rela lembur melebihi batas waktu yang ada di peraturan kerja yang ditetapkan oleh pemerintah.

Pekerjaan yang semestinya dikerjakan oleh tim, harus ia selesaikan seorang diri. Belum lagi adanya complain dari rekanan yang ditujukan pada Kyungsoo meski seharusnya diterima oleh sang supervisornya.

Rekan kerja yang kurang mumpuni dalam menyelesaikan masalah.

Yang hanya bisa ia andalkan hanyalah Oh Sehun. Begitu jika Sehun tidak sedang kambuh akan ketidakpeduliannya.

Jika biasanya ia rela berlama-lama di kantor apalagi ada sang kepala tim, Oh Sehun. Kali ini, Kyungsoo memilih mengabaikan Sehun.

Rasa lapar yang tidak tertahan mengalahkan semua kerelaan konyolnya. Entah pada pekerjaan yang tidak ada habisnya atau pada Sehun yang membuat Kyungsoo sedikit memujanya.

"Tidak perlu tahu." Tukas Kyungsoo pada pria berbalut kain putih terikat, yang terus mengekori Kyungsoo dengan lompatan-lompatannya.

"Tidak usah kau beri tahu, aku juga sudah tahu." Ejek Chandi.

"Jika kau tahu kenapa masih bertanya?"

"Formalitas" Jawab Chandi enteng. "Kyungsoo, kau tidak lembur?"

"Khusus hari ini tidak."

"Lalu kita akan ke mana?"

"Aku ingin makan sesuatu. Aku sangat lapar." Putus Kyungsoo sambil meraba perut datarnya.

"Kalau begitu ayo kita makan makanan mahal." Ajak Chanyeol tidak kalah antusias.

"Tck, mau makanan murah atau mahal pada akhirnya semua akan terbuang dalam wujud yang sama."

"Baiklah, kita makan apa?"

"Hmm, sesuatu yang enak dan mengenyangkan. Aku juga akan membawakannya untuk nenek."

"Tapi ini menjelang tengah malam, apa masih tempat makan yang buka."

"Tentu saja, aku tahu tempatnya. Ayo..."

Tin... Tin... Tin....

Suara klakson mobil mengejutkan Kyungsoo saat mobil berwarna hitam itu berhenti tetap di samping Kyungsoo.

"Masuklah, aku akan mengantarmu." Perintahnya.

"Tapi saya mau mampir makan dulu, Pak."

"Saya juga lapar. Ayo makan bersama."

"Tapi, Pak..."

"Tidak ada tapi-tapi. Masuklah."

"Ehm, baik, Pak."

"Kenapa kau menerima ajakannya?" Bisik Chandi.

"Aku tidak punya pilihan."

"Cih, bilang saja memang kesempatan ini yang kau harapkan." Cibir Chandi.

"Diamlah, cepat masuk." Perintah Kyungsoo sembari membuka pintu belakang.

Chandi menurut saja ia masuk sebelum Kyungsoo.

Jumping CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang