Kang Yeosang, laki-laki berkulit putih dengan surai berwarna gading dan tentunya senyum yang menawan bisa memikat siapapun yang melihatnya namun tidak ada satupun yang mengetahui bahwa Yeosang adalah seorang iblis yang menyerap jiwa-jiwa manusia, berlagak seperti manusia biasa demi mencari mangsanya. Dan disinilah Yeosang, menghadiri satu acara pertemuan besar memandangi satu-satu wanita yang akan menjadi mangsa dia selanjutnya.
Lantunan lagu-lagu di orchestra bergema diruangan yang dipenuhi dengan manusia-manusia yang berpenampilan bak putri dan pangeran.
Yeosang memainkan cairan berwarna ungu didalam gelas yang ia pegang demi menghilangkan rasa bosannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tuan Yeosang?" Yeosang menoleh ketika seseorang memanggil namanya. Seorang pria bertubuh gempal dengan seorang perempuan ber-dress biru langit dibelakang pria itu.
"Ada apa?" Tanya Yeosang. Pria itu pun menarik perempuan itu kesebelahnya.
"Kenalkan ini putriku bernama Jung Y/N."
Yeosang menatap kearah Y/N dengan tatapan yang tidak tahu apa arti dari tatapannya itu. Y/N mengulurkan tangannya ingin berkenalan dan tentunya Yeosang membalas uluran tangan gadis itu.
"Kang Yeosang."
"Jung Y/N." Yeosang tersenyum tipis.
"Saya permisi." Ucap Yeosang lalu melangkah menjauhi Y/N dan ayahnya itu.
Yeosang memang lebih memilih menyendiri daripada harus berinteraksi bersama manusia-manusia yang begitu menjijikan baginya
Y/N diam-diam memperhatikan Yeosang dari kejauhan, entah kenapa perhatiannya bisa teralihkan hanya karena laki-laki yang baru saja ia kenal.
Yeosang bersandar pada tembok dan kembali memainkan gelas berisi cairan ungunya seraya mendengarkan lantunan orchestra yang masuk ke telinganya.
"Sial, kapan aku dapat memangsa manusia kalau tidak ada yang mendekatiku sendirian." Yeosang menaruh gelasnya dan melangkah keluar dari ruangan itu memilih mencari mangsanya disekitaran tempat acaranya.
Yeosang memandangi dan menyentuh satu persatu hiasan bunga pada sepanjang lorong yang ia lewati. Ia berhenti pada satu bunga lalu menciumi aromanya.
"Sangat harum." Batinnya.
"Tuan Yeosang?" Yeosang membuka matanya dan membalikkan badannya. Seorang perempuan dengan dress merah menyala menyapanya dengan wajah yang sedikit menggoda bagi Yeosang.
"Siapa anda?"
"Anda sepertinya lupa dengan saya, kenalkan saya Choi Eui Tuan." Yeosang melangkah mendekati perempuan itu lalu tersenyum miring.