Jongho menatap pantulan dirinya di depan cermin, ia menatap dirinya yang tengah berpakaian rapi.
"huh kalau bukan permintaan orang tua ya engga bakal gue lakuin yang gini-gini nih." gumamnya. Jongho segera mengambil kunci mobil dan pergi ke tempat dimana ia janjian dengan perempuan permintaan orang tuanya.
~flashback~
"Jongho!" Jongho seketika terkejut dan hampir melempar handphonenya mendengar teriakan mamanya.
"Mama!" Jongho mendelik ke arah mamanya
"apa kamu?! kerjaanmu kalau engga kerja scrool handphone mulu, kapan kamu nyariin mama mantu hah?!"
"duh ma, males mikirin itu, Jongho engga mau nikah mau sendiri aja seumur hidup." Mama Jongho langsung menjewer telinga anak satu-satunya itu.
"aduh ma, sakit." Jongho memegangi tangan mamanya yang menjewer telinganya
"kamu itu ya, bandel banget kalau kamu tetep gini mama yang bakal cariin kamu jodoh, engga ada penolakan"
"aduh ma, lepasin dulu telinga ku sakit nih." Mama Jongho langsung melepas jewerannya, tentunya Jongho mengusap telinganya yang memerah sambil menatap mamanya tak terima
"besok kamu harus ketemu perempuan pilihan mama, bodo amat kamu nolak atau gimana intinya kamu harus dateng kalau engga gitu harta kekayaan papa kamu mama tarik semua!"
~flashback Off~
Jongho mengedikkan bahunya mengingat bagaimana ganas jeweran mamanya, Ia memarkirkan mobilnya di parkir cafe yang dikatakan mamanya itu. Jongho turun dari mobilnya dan merapikan penampilannya lalu melangkahkan kakinya menuju cafe itu. Bukan Jongho namanya kalau belum rapi, tentunya ia terus merapikan penampilannya dulu. Belum beberapa menit ia berjalan Jongho sudah terkapar dilantai memegangi dahinya yang sakit dan meringis karena sakit tentunya dan juga ia malu.
"aduh kak, engga apa?" saking kerasnya benturan kepalanya pada pintu kaca membuat beberapa pegawai cafe itu menghampiri Jongho.
"tenang, saya kuat kok orangnya hehe." Jongho terkekeh dan mencoba menutupi rasa sakit didahinya
"kakak ini ada-ada saja, hm tapi itu kacanya jadi retak kak, kakak harus ganti rugi gimana?" ucap pegawai cafe yang menghampirinya.
"oh retak ya" Jongho memasang wajah paniknya lalu mengambil handphonenya dan menghubungi mamanya
"Ma, anakmu hebat, lihat nih Ma kacanya retak gara-gara aku cuman pake kepala aja lagi hebatkan." Jongho heboh menceritakan pada Mamanya
"JONGHO!"
"udah ya ma, dahh.." Jongho langsung mematikan sambungan telponnya sebelum Mamanya mengeluarkan pidato panjangnya. Pegawai cafe itu memandang Jongho aneh, pertama kalinya ia melihat orang yang bangga bisa bikin kaca retak.
Jongho melihat kearah pegawai itu lagi,
"masalah kacanya.." Ia menaruh handphonenya dan mengambil dompetnya, mengeluarkan sesuatu.
"Ini ambil blackcard saya terus kasih ke manager kamu ya, isinya full kok terus kalau ada kembalian ambil aja." Jongho menarik tangan pegawai itu dan menaruh blackcardnya di telapak pegawai itu lalu tersenyum lebar.
fyi, itu cuman salah satu black card Jongho ya walaupun pecicilan tapi Jongho workaholic dong. Pegawai itu terdiam tak percaya, Jongho menepuk pundak pegawai itu dan melangkahkan kakinya masuk ke cafe dengan bangganya. ia duduk disalah satu meja menunggu perempuan yang dikatakan mamanya.
"permisi." Jongho menoleh dan seorang perempuan menyapanya, ia seketika terdiam seakan sedang melihat bidadari yang baru saja jatuh dari kahyangan menyapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LONG JOURNEY
Fiksi Penggemar•Oneshot dan Twoshoot dari masing-masing member ATEEZ. Hope you like it❤