Dihari yang begitu cerah Mingi berjalan disebuah tempat terbuka yang luas dipenuhi oleh tanaman liar namun tetap indah menurutnya dan ada lautan diseberang tempat itu. Mingi tersenyum lalu menghirup udara segar disana setelah ia lelah melakukan pekerjaannya.
"aku suka dengan cuaca hari ini." Mingi tersenyum dan memandang hamparan luas rumput liar yang tumbuh disana. Ia berjalan mendekati pohon besar yang tumbuh di tengah-tengah lahan itu karena ingin melihat pantainya lebih dekat lagi namun saat itu Mingi menghentikan langkahnya ketika melihat seorang perempuan berdiri diatas kursi menatap kearah pohon itu. Mingi segera berlari ketika perempuan itu menggantungkan tali dan ingin mengikat lehernya disana.
"hey!hey! nona!" Mingi langsung menarik tangan perempuan itu lalu memeluknya erat dan perempuan itu langsung menangis dipelukan Mingi.
"apa yang ingin kau lakukan nona? hidupmu berharga!" perempuan itu menangis sesegukan dan Mingi pun terdiam, suasana terlalu canggung untuknya.Tak lama perempuan itu melepas pelukan Mingi.
"terimakasih." ucap perempuan itu, Mingi melihat kearah perempuan itu dan menatapnya bingung. Perempuan itupun membungkukkan badannya pada Mingi dan melangkah pergi.
"Mengapa ia berterimakasih padaku?" batin Mingi. Ia terus memperhatikan perempuan itu yang sudah jauh darinya lalu Mingi pun menggedikkan bahunya.
"biarlah, juga dia tidak jadi bunuh diri bukan?" ucap Mingi. Ia pun melangkahkan kakinya mendekati pohon dan melepaskan tali yang digantung perempuan itu.
♤♤♤
Mingi mengendarai mobilnya mengelilingi jalanan kota tempat tinggalnya. Selama perjalanan Mingi selalu tersenyum melihat bunga-bunga mulai bermekaran dan daun-daun di pohon mulai menghijau. Ia membelokkan mobilnya dan memasuki gang yang cukup sempit karena ia ingin membeli sesuatu untuk keperluannya.
"ada apa ini?" Mingi menghentikan mobilnya ketika melihat keributan didepannya. ia memerhatikan keributan itu dari dalam mobil dan menegakkan duduknya ketika ia melihat salah satu perempuan muda disana ditampar oleh perempuan yang sepertinya sudah paruh baya.
"itu bukankah perempuan yang tadi?" Mingi segera turun dari mobilnya dan melangkah mendekat karena ia penasaran ada apa disana. Mingi pun bersembunyi dibalik tiang listrik dan tempat sampah.
"kau, anak kurang tahu di untung, inilah yang kau rasakan karena selalu menentangku, berapa kali sudah kukatakan kau terima saja perjodohan itu dan kau akan hidup bahagia tapi kau menolaknya lihatlah dirimu sekarang" Perempuan itu hanya diam di hadapan yang sedang memarahinya, Mingi masih memperhatikan pertengkaran itu dari kejauhan.
"pergi kau dari sini dan jangan pernah kembali." wanita itu pun mendorong perempuan itu menjauh. Mingi yakin itu adalah ibu dari perempuan itu. Wanita paruh baya itu pun masuk ke dalam rumah dan membanting pintunya . Perempuan yang Mingi temui itu pun melangkahkan kakinya pergi menjauh dari rumah itu, tentunya Mingi mengikutinya dari kejauhan. Mingi terkejut ketika seseorang menarik tangan perempuan yang ia temui tadi dan membawanya ke gang yang lebih kecil yang hanya cukup untuk orang yang berjalan kaki saja.
Mingi tersentak ketika perempuan itu lagi-lagi ditampar oleh orang yang membawanya itu. Mingi segera bersembunyi ketika perempuan penampar itu berbalik kearahnya.
"berani-beraninya kamu pulang kerumah, mau apa kamu?"
"aku hanya ingin pulang." jawab perempuan itu.
"mukamu dimana hah? kau dulu kabur dan sekarang kembali membawa kesialanmu pulang? mau apa kamu? mau membuat keluarga kita malu dengan kabar kehamilanmu tanpa suami? Aku tahu semuanya Y/N." Mingi mengintip dari balik tong sampah dan melihat perempuan yang bernama Y/N itu hanya menunduk.

KAMU SEDANG MEMBACA
LONG JOURNEY
Fanfiction•Oneshot dan Twoshoot dari masing-masing member ATEEZ. Hope you like it❤